KINERJA DAN DAMPAK PENYELENGGARAAN DIKLAT PERTANIAN INDONESIA (Suatu Kasus di Pulau Sumatera Bagian Barat)

Abstract

Pulau Sumatera Bagian Barat meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau dan Jambi merupakan wilayah kerja Balai Pelatihan Pertanian Jambi yang mempunyai tugas pokok melakukan diklat bagi aparatur pertanian. Kondisi sumber daya manusia pelaku pertanian terutama petani saat ini masih rendah tingkat pendidikannya, kurang terampil dan rendahnya aspek kewirausahaan. Penelitian ini untuk mengukur diklat yang dilakukan telah berjalan sesuai dengan kaidah diklat yang benar dan untuk memastikan penyelenggaraan diklat dapat bermanfaat bagi lingkungan kerja/usaha. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengumpulan data-data sekunder. Jumlah populasi 614 orang, jumlah sampel 314 orang dari 11 angkatan diklat (per angkatan diklat 31 orang). Metode yang digunakan adalah metode Kir Patrick. Alat analisis menggunakan analisis deskriptif, Independent Sample Test, Regresi Linier Berganda, Uji F, Uji T, dan uji wilcoxom. Hasil penelitian menunjukkan 1) rata-rata kepuasan peserta sebesar 3 terkategori “Cukup”, tingkat kepuasan peserta terhadap widyaiswara/fasilitator terkategori “Baik”. 2) terdapat peningkatan pengetahuan peserta setelah mengikuti diklat/ berbeda secara nyata. 3) sikap dan perilaku peserta menunjukkaan kategori baik, penilaian widyaiswara/fasilitator terhadap peserta diklat mengenai Aspek Pengetahuan dan Keterampilan terkategori “Baik”. 4) purnawidya pasca diklat menerapkan materi diklat setelah kembali ke tempat asalnya pada skor 3,03 atau “menerapkan cukup lengkap”. Kata kunci : diklat, petani, dampak

Description

Keywords

Diklat, Petani, Dampak

Citation