INTEROPERABILITAS ANTARLEMBAGA DALAM PENGAWASAN UDARA UNTUK MENINGKATKAN KEAMANAN WILAYAH LAUT: SUATU STUDI PADA ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA I

Abstract

Jalur ALKI I memiliki potensi ancaman yang disebabkan sebagai efek konflik wilayah yang diklaim terkait kepulauan di Laut Cina Selatan yaitu Paracel dan Spratly. Salah satu upaya menjaga keutuhan wilayah serta melestarikan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, memerlukan suatu media yang dapat mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi melalui pemberdayaan fungsi Air Surveillance nasional maupun pengamanan wilayah maritim dengan prinsip sinergitas instansi-instansi yang berkompeten. Keamanan maritim mengandung empat konsep keamanan, yaitu kekuatan laut atau kekuatan angkatan laut, keselamatan laut, ekonomi laut dalam serta keamanan manusia. Metode penelitiaan menggunakan metode kualitatif deskriptif membuat gambaran secara sistematis, nyata serta jitu meliputi fakta, sifat dan pautan antar suatu peristiwa yang akan diteliti sehingga dapat diketahui melalui deskripsi tertentu. Pembahasan perkembangan ancaman keamanan wilayah laut nasional yang semaakin meningkat, kemampuan Air surveillance saat ini belum optimal dalam memecahkan persoalan keamanan laut yang demikian rumit dan kompleks, kemampuan organisasi Air Surveillance, keterbatasan kemampuan SDM, keterbatasan kemampuan alutsista, kemampuan sarana dan prasarana yang digunaakan sertaa sistem operasi surveillaance nasional. Pelaksanaan interoperability alat komunikasi dalam lingkungan TNI AL tidak ada masalah dan kegiatan peltihan berjalan lancar, tetapi mitra lain belum memiliki standar bakunya. Kerja sama Tri matra terpadu ( TNI AL, AU, AD) sesuai terintegrasi dengan baik.

Description

Keywords

Air surveillance, Interoperability, TNI

Citation