Valuasi Ekonomi Lingkungan dan Kerugian Investasi Irigasi Akibat Alih Fungsi Pertanian (Suatu Kasus di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat)

Abstract

Pertumbuhan perekonomian yang ditandai dengan berkembangnya pembangunan industri, sarana publik dan pemukiman berdampak pada banyaknya lahan pertanian yang terkonversi. Konversi lahan pertanian terjadi juga di kota Tasikmalaya, dan mengakibatkan hilangnya nilai jasa lingkungan dan infrastruktur irigasi. Metode analisis menggunakan metode analisis linear berganda. Penelitian bertujuan untuk menghitung valuasi ekonomi jasa lingkungan yang hilang akibat dampak alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian dan menganalisis kerugian investasi irigasi di Kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan metode kuantitatif dengan responden berjumlah 206 petani yang terambil melalui teknik sampel cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat potensi kehilangan nilai ekonomi jasa lingkungan sebagai imbalam bagi petani yang bersedia mengolah lahan pertanian sebesar Rp. 1.236.659.406 per tahun dan potensi nilai total WTP yang hilang sebesar Rp. 278.820.122 per tahun. Selain itu terdapat nilai kerugian ekonomi sarana irigasi yang telah dibangun akibat alih fungsi lahan pertanian di Kecamatan Purbaratu sebesar Rp. 1.031.722.490 per tahun serta kerugian investasi irigasi sebesar Rp. 314.448.972 per tahun. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai WTA yaitu pendidikan, pengalaman, luas lahan dan pendapatan sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai WTP adalah luas lahan, kebutuhan pupuk, kebutuhan benih dan pendapatan.

Description

Keywords

Alih Fungsi Lahan, Willingness to Accept (WTA), Willingness to Pay (WTP)

Citation