KOMUNIKASI ANTARBUDAYA EKSPATRIAT INDONESIA DI JEPANG (STUDI FENOMENOLOGI TENTANG CROSS-CULTURE ADAPTATION)
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin berkembangnya peristiwa komunikasi lintas budaya di ranah dunia kerja yang melibatkan ekspatriat Indonesia dengan berbagai permasalahannya. Penelitian ini menfokuskan pada proses adaptasi lintas budaya para ekspatriat Indonesia yang bekerja dan hidup di Jepang. Yaitu, bagaimana motif, pengalaman dan makna diri informan dalam kehidupan adaptasinya. Dan mengamati pula pengalaman tahapan adaptasi yang dialami oleh informan selama masa tinggalnya. Sebagai kerangka pemikiran, penelitian ini berlandaskan pada pandangan terhadap perilaku manusia dan pengalaman komunikasi yang bersifat subjektif dan dikaji secara induktif. Dengan menggunakan pedekatan subjektif melalui kajian fenomenologi, data penelitian yang diambil menggunakan instrumen wawancara mendalam terhadap dua belas informan yang sedang bekerja dan tinggal di berbagai wilayah di Jepang. Dari hasil pembahasan, dapat dideskripsikan bahwa motif informan berpindah ke negara Jepang adalah adanya kebutuhan eksistensi, pengembangan diri, dan ekonomi. Pada pengalaman komunikasinya di tempat kerja, informan lebih dapat menyesuaikan diri dibanding dengan komunikasi personal dan sosial di luar tempat kerja. Sebagian besar informan mampu mengikuti aturan kerja dan beradaptasi walaupun pada awal masa kerja proses adaptasinya dikatakan cukup sulit. Lingkungan kerja, fasilitas yang sangat memadai, dan kebijakan perusahaan dinilai cukup membantu para informan dalam menyesuaikan diri dalam pekerjaan. Dengan proses adaptasi yang dilalui, sebagian besar informan mengalami perubahan dalam cara bekerja dengan mengikuti prosedur kerja di perusahaan. Namun di sisi lain, diketahui bahwa sebagian besar informan belum dapat menyepakati sikap berkomunikasi masyarakat Jepang yang kaku, cara bersosialisasi yang kurang terbuka, terlalu normatif, dan sikap terlalu serius. Sikap komunikasi tersebut dinilai jauh berbeda dengan budaya asal para informan. Sementara pada makna diri, informan memiliki interpretasi bahwa dirinya cukup adaptif di lingkungan kerja, selektif dalam mengikuti tradisi setempat, partisipatif, dan pekerja keras. Dengan hasil pembahasan tersebut penelitian ini menyimpulkan bahwa proses adaptasi yang dialami oleh informan para ekspatriat Indonesia, sangat diwarnai oleh cara pandang dan budaya asalnya, sehingga nilai-nilai dalam lingkungan budaya Jepang tidak seluruhnya dapat disepakati. Di masa yang akan datang, capaian adaptasi para informan akan dipengaruhi oleh pengelolaan cara pandang, upaya dan strategi komunikasi, dan lingkungan yang mendukungnya.
Description
Keywords
komunikasi antarbudaya, adaptasi antarbudaya, ekspatriat Indonesia