PERLINDUNGAN SOSIAL TERPADU DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN (Studi Kasus Program Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) Sabilulungan Dan Pusat Kesejahteraan Sosial (PUSKESOS) Kabupaten Bandung

Abstract

Perlindungan sosial terpadu merupakan upaya pemerintah menanggulangi kemiskinan dengan cara meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin. Keterpaduan dalam program layanan dapat meminimalisir duplikasi dan fragmentasi program sehingga meningkatkan koordinasi antar penyedia layanan Penelitian ini menggunakan teoretik layanan perlindungan sosial terpadu dari Brian Munday (2003) dan teori strategi pelayanan manusia dari Mark Ragan (2003). Munday menekankan pentingnya keterpaduan lembaga layanan baik secara vertikal maupun horizontal. Ragan menjelaskan layanan terpadu merupakan sistem yang terkoordinasi dan terpadu secara efektif melalui satu pintu yang melibatkan berbagai sektor pelayanan dan multidisiplin tim pemberi pelayanan dalam merespon kebutuhan penyandang masalah sosial secara cepat dan tuntas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisis dan menemukan elemen operasional, elemen administratif dan elemen kritikal secara horizontal dan vertikal pada pemberian bantuan sosial untuk penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan oleh SLRT Sabilulungan Kabupaten Bandung melalui Puskesos. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bandung dengan menggunakan metode kombinasi (mixed) dengan pendekatan embeded konkuren. Data kualitatif menjadi data utama dan data kuantitatif menjadi data penguat atau pendukung. Data kualitatif dikumpulkan menggunakan pedoman wawancara mendalam, diskusi kelompok terfokus, observasi non-partisipasi dan studi dokumentasi dengan informan sebanyak 30 terdiri dari berbagai pihak yaitu level Pemerintahan Pusat, Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan dan Desa, LSM, dunia usaha dan KPM yang terlibat langsung dalam pelayanan perlindungan sosial. Data kuantitatif dikumpulkan menggunakan teknik survei dengan kuesioner. Sumber data Berdasarkan perhitungan didapatkan sampel dalam penelitian ini berjumlah 74 Puskesos, 295 KPM dan petugas Puskesos berjumlah 296. Analisis data kuantitatif menggunakan kategorisasi dan intepretasi data. Selanjutnya hasil analisis dari masing-masing metode, dikomparasikan, dan ditampilkan dengan uraian analisis deskriptif kualitatif dan analisis kuantitaitf sebagai pendukung. Hasil penelitian menunjukan bahwa upaya perlindungan sosial terpadu bagi orang miskin dilakukan melalui Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) melalui Pusat Kesejahteraan Sosial (PUSKESOS). Program ini memfasilitasi orang miskin untuk mendapatkan pemenuhan layanan kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan sosial dalam satu lokasi layanan. Program ini telah menjangkau seluruh desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Bandung. Intervensi dilakukan dengan berbasis kepada rujukan dimana pelaksana SLRT memfasilitasi penerima manfaat mendapatkan layanan dari lembaga mitra penyedia layanan. Mitra yang bekerjasama terdiri dari sektor pemerintahan, dunia usaha, LSM dan masyarakat.

Description

Keywords

Perlindungan Sosial Terpadu, Penanggulangan Kemiskinan, layanan sosial

Citation