Kitab Fiqih

Abstract

Penelitian ini berjudul Kitab Fiqih “Bab Nikah, Bab Mayit dan Bab Jumat”: Edisi Teks dan Terjemahan. Tujuan penelitian ini adalah menyajikan suntingan teks yang dianggap paling mendekati teks aslinya, menginventarisasi berbagai penyimpangan yang terjadi, dan menyajikan teks dalam terjemahan teks dalam bahasa Indonesia. Di dalam naskah Kitab Fiqih menerangkan rukun shalat, kandungan surat Al Fatihah, Bab Nikah, Bab Mayit, dan Bab Jumah. Di dalam Bab Nikah menerangkan tentang rukun nikah, syarat nikah, hak wali, syarat pindahnya wali, dan banyaknya idah. Bab Mayit menjelaskan tatacara mengurus mayit dan rukun menyalatkan mayit serta Bab Jumat yang menjelaskan syarat wajib jumat, syarat diadakannya shalat jumat, syarat khutbah dan rukun khutbah. Adapun catatan mengenai jumlah tasdid dalam surat Al Fatihah dan bacaan tahiyat akhir. Metode yang digunakan berupa metode deskriptif analisis, yaitu metode yang memaparkan dan mendeskripsikan data dari wujud fisik beserta kandungan teksnya. Metode kajiannya menggunakan metode naskah tunggal atau codex unicus dengan edisi standar. Teori yang digunakan untuk mengkaji naskah, teks, transliterasi, edisi teks digunakan teori Baried, dkk, (1985). Mengenai kasus salah tulis digunakan teori Raynolds dan Wilson (dalam Suryani, 2011). Serta sebagai tolak ukur parameter digunakan untuk menilai keempat kategori salah tulis, yaitu tataran gramatilkal, unsur leksikon dan prinsip lectio difficilior “bacaan yang sulit dibaca menggunakan teori Robson (1994). Dan terjemahan digunakan teori Catfort (dalam Djajasudarma,1998). Dalam rekonstruksi teks dikemukakan sebanyak 15 buah bentuk penyimpangan/kasus salah tulis yang diklasifikasikan menjadi empat bentuk, yaitu: (1) Subtitusi sebanyak 4 kasus (25%), terdiri dari subtitusi konsonan 1 kasus dan subtitusi vokal 3 kasus; (2) Omisi sebanyak 8 kasus (55%), omisi suku kata 2 kasus, omisi huruf 4 kasus dan omisi kata 2 kasus; (3) Adisi sebanyak 3 kasus (20%), yaitu adisi bunyi vokal; dan (4) Transposisi tidak ditemukan kasus salah tulis. Kasus salah tulis yang paling banyak ialah omisi ini menunjukkan bahwa penyalin tergesa-gesa dalam proses penyalinan sehingga terjadi banyaknya penyingkatan kata dengan idem. Dan kasus terkecil ialah kasus subtitusi dan adisi ini menunjukkan bahwa penyalin tidak ada upaya merubah teks dalam penyalinannya. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebuah naskah Bab Nikah yang menggunakan huruf Pegon, Bahasa Sunda dan Arab berbentuk prosa dan tebal 24 halaman. Naskah ini diperoleh dari saudara Ara Koswara yang beralamat di Dusun Sukapulang Kulon Desa Kertaraharja Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis.

Description

Keywords

Abstrak, Tidak ada keyword, Tidak ada keyword

Citation