Analisis Sifat Fisis Tanah di Area Penambangan Timah dan Sekitarnya (Studi Kasus: Desa Pohin, Bangka)

Abstract

Desa Pohin, Bangka merupakan salah satu lokasi di Pulau Bangka yang terdapat aktivitas penambangan timah. Kolong dan tanah tailing tambang, serta perkebunan pada lokasi ini mengindikasikan terjadinya pencemaran air dan degradasi tanah. Sampel tanah diambil pada 5 (lima) titik di area tambang dan 5 (lima) titik di area perkebunan. Selain itu juga diambil sampel air dari kolong dan sumur warga. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas penambangan timah terhadap area sekitarnya, maka dilakukan analisa sifat magnetik dan non-magnetik tanah melalui parameter suseptibilitas magnetik, TDS, EC, dan pH. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan nilai suseptibilitas magnetik terhadap kedalaman dengan variasi nilai 𝜒𝑙𝑓 yang diperoleh relatif rendah sebesar -0,29×10-8 – 206,87×10-8 m3/kg untuk sampel mesh 10, sedangkan pada sampel mesh 325 berkisar antara 0,42×10-8 – 196,65×10-8 m3/kg. Berdasarkan nilai 𝜒𝑓𝑑(%), sampel dikategorikan sebagai low to medium 𝜒𝑓𝑑(%). Grafik skematik 𝜒𝑙𝑓− 𝜒𝑓𝑑(%) menunjukkan sumber kelimpahan mineral magnetik berasal dari campuran sumber antropogenik dan pedogenik. Hasil pengukuran parameter TDS dan EC menunjukkan nilai yang rendah dan berada di bawah standar batas pada sampel tanah dan air menunjukkan bahwa sampel tidak bersifat salin. Hasil pengukuran pH menunjukkan sampel bersifat asam-netral, dimana dominasi sampel asam berada pada area tambang dan dominasi sampel netral pada area pekebunan. Meskipun area perkebunan dominan bersifat netral, ditemukan penurunan pH tanah terhadap kedalaman pada kebun vanili dan alpukat yang diinterpretasikan akibat oksidasi mineral sulfida. Nilai pH yang relatif netral pada area perkebunan diinterpretasikan akibat pemberian sekam padi dan pupuk kandang.

Description

Keywords

suseptibilitas magnetik, TDS, EC

Citation

Collections