PENINGKATAN KELARUTAN DAN DISOLUSI ETHYL P-METHOXYCINNAMATE HASIL ISOLASI DARI KAEMPFERIA GALANGA L. DENGAN METODE CO-AMORPHOUS MENGGUNAKAN METODE SOLVENT EVAPORATION
No Thumbnail Available
Date
2021-04-06
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Rimpang kencur merupakan tanaman yang secara empiris sudah digunakan sebagai obat herbal, senyawa marker pada rimpang kencur yaitu ethyl p-methoxycinnamate (EPMS) memiliki aktivitas farmakologi yang menjanjikan, penelitian menunjukkan khasiat EPMS sebagai antiinflamasi, angiogenesis, dan penghambatan poliferasi sel HepG2, akan tetapi menurut Human Metabolome Database EPMS memiliki kelarutan dalam air sebesar 0,0083g/L dalam istilah kelarutan termasuk dalam sangat sukar larut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kelarutan EPMS hasil isolasi dari rimpang kencur sehingga dapat meningkatkan laju disolusi EPMS dengan pembentukan koamorf. Pemilihan koformer dilakukan dengan cara in silico didapat 3 koformer (aspartam, urea, dan nikotinamid), pembuatan koamorf menggunakan metode solvent evaporation dengan perbandingan 1:1, 1:2, 1:3, dan 2:1. Hasil koamorf yang didapat diuji implementasi dengan uji kelarutan jenuh, koamorf yang memiliki kelarutan tertinggi kemudian dikarakterisasi menggunakan X-Ray Diffraction (XRD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR), dilanjutkan uji disolusi menggunakan dapar HCl pH 1,2, dapar asetat pH 4,5, dan dapar pospat pH 6,8. Koamorf EPMS dengan koformer aspartam secara in silico menunjukkan pembentukan ikatan hidrogen dan van der waals, serta memiliki energi ikatan yang rendah sehingga memungkinkan terbentuknya koamorf dengan EPMS. Profil kelarutan jenuh campuran EPMS:aspartam perbandingan 2:1 memiliki kelarutan paling tinggi dibandingkan koformer yang lain. Karakterisasi menggunakan XRD menunjukkan pola difraktrogram yang berbeda dengan EPMS isolat, spektrum FTIR menunjukkan pergeseran-pergeseran puncak yang mengindikasikan terbentuknya ikatan hidrogen antara EPMS:aspartam. Hasil disolusi intrinsic menunjukkan peningkatan paling tinggi dihasilkan dari campuran EPMS:aspartam 2:1 di semua media disolusi, dan peningkatan paling tinggi dihasilkan pada media dapar HCl pH 1,2, dimana aspartam menghasilkan kelarutan paling tinggi pada media asam dengan pH dibawah 2.
Description
Keywords
Kaempferia galanga L, Ethl p-Methoxycinnamate, Koamorf