Efektivitas Perawatan Nasoalveolar Molding Dinilai Dari Perbedaan Kesimetrisan Hidung Pre Dan Pasca Terapi Pada Pasien Celah Bibir Unilateral Komplit Ras Deuteromelayu

Abstract

Pendahuluan: Celah bibir merupakan kelainan bawaan pada wajah yang ditandai dengan terputusnya kontinuitas jaringan lunak bibir, dan dapat disertai dengan celah langit-langit dan celah gusi. Perawatan celah bibir meliputi berbagai bidang multidisiplin ilmu. Perawatan nasoalveolar molding merupakan perawatan celah bibir yang berguna untuk mendekatkan segmen bibir dan alveolar bersamaan dengan menegakkan hidung dengan tujuan mengurangi kompleksitas operasi. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan kesimetrisan hidung sebelum dan sesudah perawatan nasoalveolar molding Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional analitik yang dilakukan pada pasien dengan diagnosis celah bibir unilateral komplit ras deuteromelayu di Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit-langit (YPPCBL) Bandung. Analisis fotometri dengan aplikasi ImageJ dilakukan pada bagian hidung pasien celah bibir unilateral komplit, sebelum dan sesudah perawatan nasoalveolar molding. Perbedaan kesimetrisan hidung sebelum dan sesudah perawatan nasoalveolar molding dilakukan dengan uji beda. Hasil : Berdasarkan 12 subjek penelitian yang dilakukan analisis fotometri, terdapat perbedaan kesimetrisan hidung sebelum dan sesudah perawatan nasoalveolar molding. Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini disimpulkan terdapat perbedaan kesimetrisan hidung pada pasien yang dirawat dengan nasoalveolar molding.

Description

Keywords

Celah Bibir, Kesimetrisan Hidung, Nasoalveolar Molding

Citation