GAMBARAN MEKANISME KOPING MAHASISWA RUMPUN KESEHATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN YANG MENGALAMI PERCERAIAN ORANG TUA
No Thumbnail Available
Date
2019-07-25
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Pengalaman perceraian orang tua menjadi stresor jangka panjang bagi anak yang dapat menimbulkan dampak negatif sehingga diperlukan upaya untuk mengatasi stresor tersebut dengan mekanisme koping. Berdasarkan studi pendahuluan di Universitas Padjadjaran terdapat mahasiswa rumpun kesehatan yang memiliki dampak negatif dari perceraian orang tua, yaitu sangat tertekan, sedih, dan memiliki trauma terhadap pernikahan. Maka dari itu penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran mekanisme koping mahasiswa rumpun kesehatan Universitas Padjadjaran yang mengalami perceraian orang tua.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Responden penelitian ini adalah mahasiswa rumpun kesehatan Universitas Padjadjaran yang mengalami perceraian orang tua sebanyak 84 responden dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan menggunakan instrumen Jalowiec Coping Scale (JCS) dan dianalisis menggunakan statistik deskriptif yang disajikan dalam bentuk persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 91,67% mahasiswa rumpun kesehatan Universitas Padjadjaran yang mengalami perceraian orang tua memiliki kecenderungan menggunakan mekanisme koping Emotional Focused Coping (EFC) dengan keefektifan sebanyak 64,30%. Sub variabel yang cenderung digunakan yaitu Optimisme (50%).
Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa hampir seluruh mahasiswa rumpun kesehatan Universitas Padjadjaran yang mengalami perceraian orang tua cenderung menggunakan EFC dengan sub variabel Optimisme. Dengan demikian, peneliti menyarankan kepada mahasiswa rumpun kesehatan Universitas Padjadjaran yang mengalami perceraian orang tua untuk menggunakan koping efektif sesuai langkah-langkah diantaranya menerima masalah, memikirkan penyelesaian masalah, dan mencari dukungan sekitar.
Description
Keywords
Mahasiswa Rumpun Kesehatan, Mekanisme Koping, Pengalaman Perceraian Orang Tua