DIPLOMASI KESEHATAN INDONESIA DALAM MEMPERJUANGKAN HAK ATAS VAKSIN VIRUS H5N1 (AVIAN INFLUENZA) DI WORLD HEALTH ORGANIZATION (WHO) TAHUN 2005-2009

Abstract

Avian Influenza atau biasa disebut virus flu burung merupakan suatu wabah yang berasal dari hewan unggas. Wabah tersebut menjangkit dan mengancam kesehatan dunia sekitar tahun 2003. Ancaman tersebut di respon oleh beberapa pihak termasuk lembaga-lembaga internasional serta negara-negara dunia. Tetapi, sebagian pihak justru memanfaatkan kondisi tersebut melalui ketidaktransparan pembagian vaksin serta komersialisasi vaksin. Penelitian ini berfokus pada perjuangan Indonesia dalam upaya mendapatkan keadilan dari distribusi vaksin WHO maupun negara-negara maju yang di duga melakukan komersialisasi dari penjualan vaksin. Metode kualitatif dipilih peneliti untuk menggambarkan serta menelusuri lebih jauh fakta-fakta tentang penyebaran virus flu burung dan kaitannya dengan diplomasi Indonesia. Sumber yang di dapat berasal dari hasil wawancara dan studi dokumen. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Global Health Diplomacy yang digagas oleh Katz, yaitu core diplomacy, multistakeholder diplomacy, dan informal diplomacy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mempengaruhi satu negosiasi, mempengaruhi beberapa negosiasi, atau sediakan forum berkelanjutan untuk dialog dan promosi kepentingan bersama dibutuhkan coalition building. Coalition building merupakan unsur yang mendukung proses diplomasi kesehatan dan kunci dalam melawan ketidakadilan yang dilakukan WHO dan melawan kepentingan Amerika Serikat dan Australia. Selain itu berkat coalition building dalam global health diplomacy yang dilakukan Indonesia, maka putusan dalam Sidang Pleno WHA ke-60 akhirnya draft resolusi yang berjudul “Pandemic Influenza Preparedness: Sharing of Influenza Viruses and Access to Vaccine and other Benefits” ditetapkan secara aklamasi.

Description

Keywords

Avian Influenza, Komersialisasi Vaksin, Global Health Diplomacy

Citation