PENGARUH RETRAKSI GIGI ANTERIOR TERHADAP POSISI LINIER BIBIR DALAM ARAH HORIZONTAL PADA PERAWATAN MALOKLUSI DENTOSKELETAL KELAS II DIVISI 1 DENGAN PENCABUTAN GIGI PREMOLAR
No Thumbnail Available
Date
2023-01-04
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Pendahuluan: Maloklusi kelas II divisi 1 memiliki karakteristik gigi depan protrusif, gigitan dalam, dan profil cembung. Maloklusi kelas II divisi 1 dapat disebabkan oleh abnormalitas gigi maupun skeletal. Perawatan maloklusi skeletal kelas II divisi 1 pada pasien dewasa biasanya bersifat kamuflase yaitu dengan melakukan pencabutan gigi premolar lalu dilanjutkan dengan retraksi gigi anterior. Retraksi gigi anterior dapat menyebabkan retraksi bibir guna menghasilkan profil wajah yang estetik dan harmonis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara retraksi gigi anterior atas dan bawah terhadap posisi linier bibir atas dan bawah dalam arah horizontal pada perawatan kasus maloklusi dentoskeletal kelas II divisi 1 dengan pencabutan gigi premolar. Metode: Penelitian ini bersifat korelasional. 23 foto sefalogram lateral pasien sebelum dan sesudah perawatan maloklusi dentoskeletal kelas II divisi 1 dengan pencabutan gigi premolar dilakukan penapakan, pengukuran variabel sefalometri, lalu dianalisis secara statistik. Hasil: Uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara perubahan posisi gigi insisif atas dan bawah terhadap perubahan posisi bibir atas dan bawah. Analisis regresi multipel secara bertahap menunjukkan keterkaitan antara posisi bibir atas dengan posisi gigi insisif atas dan bawah sebesar 83%, dan antara posisi bibir bawah dengan posisi gigi insisif atas dan bawah sebesar 88% yang bersifat bermakna secara statistik. Simpulan: Retraksi gigi anterior atas dan bawah berpengaruh signifikan terhadap posisi linier bibir atas dan bawah dalam arah horizontal pada perawatan kasus maloklusi dentoskeletal kelas II divisi 1 dengan pencabutan gigi premolar.
Description
Keywords
Retraksi gigi anterior, posisi bibir, maloklusi kelas II divisi 1