POLA MEROKOK GURU-GURU SLTA JATINANGOR

Abstract

Di berbagai media massa banyak diberitakan tentang masalah merokok dilingkungan sekolah. Di berbagai sekolah saat ini mulai menerapkan kebijakanuntuk tidak merokok di lingkungan sekolah. Peraturan tersebut berlaku untuk parapengajar, staf sekolah, dan para murid. Namun banyak diberitakan para gurumerokok di lingkungan sekolah. Metode penelitian ini merupakan metode deskriptif. Data dikumpulkandari seluruh guru laki-laki di SLTA Jatinangor. Dari hasil penelitian diketahuijumlah guru yang merokok di Jatinangor adalah 48%. Dari hasil penelitian inijuga diketahui perokok ringan 37.8, perokok sedang 33.3%, perokok berat 28.9%.Paling sering guru merokok dengan rokok filter atau rokok putih. Tempatmerokok para guru di lingkungan sekolah adalah di kantin, ruang guru, dan wcguru. In various media had many reported about of smoking problem in theschool environment. In many schools are now starting to implement a policy of nosmoking in the school environment. The regulation applies to teachers, schoolstaffs, and students. But many teachers had reported smoking in the schoolenvironment. This research method is descriptive method. Data were collected from allmale teachers in high school Jatinangor. From this study result shows the numberof teachers who smoke in Jatinangor is 48%. From the study also shows 37.8 mildsmokers, 33.3% moderate smokers, and 28.9% heavy smokers. Most oftenteachers smoking with cigarette filters or white cigarettes. The place of theteachers to smoke in the school environment is in the canteen, staff room, andlavatory teacher.

Description

Keywords

Pola Merokok, Guru Laki-Laki SLTA, Tidak ada keyword

Citation

Collections