HARMONISASI HUBUNGAN ETNIK MELAYU, DAYAK DAN CINA DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI KOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT
No Thumbnail Available
Date
2012-10-17
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
ABSTRAK
Dalam interaksi budaya antaretnik itu terjadi
integrasi sosial yang ditandai oleh ikatan sosial yang semakin memperkokoh
hubungan antaretnik yang berbeda. Dalam interaksi antaretnik itu muncul rasa saling
menghargai, percaya, solidaritas, rukun, damai, dan sebagainya. Namun interaksi
antarbudaya dapat pula melemahkan, ikatan sosial di antara beberapa etnik itu
menjadi renggang. seringkali juga terjadi konflik yang serius antara etnik
dengan mengembangkan kebencian, curiga, merasa terancam, konflik baik fisik
maupun non fisik,
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif didukung dengan data sekunder yang berkaitan
dengan harmonisasi hubungan antar etnik. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara kepada tokoh
masyarakat maupun masyarakat adat, masyakat, LSM dan pejabat pemerintah. secara langsung di
perkampungan kelompok etnik dan tempat lain di mana interaksi budaya antaretnik
terlihat intens. Juga dilakukan pengamatan
dengan menyaksikan tradisi dan seni
pertunjukkan etnik secara langsung. Untuk melengkapi data tentang keharmonisan
antar etnik dilaksanakan juga pengumpulan data sekunder.
Prasangka sosial, stereotipe dan
etnosentrisme tumbuh subur disebabkan oleh pengaruh keluarga, lingkungan dan
pengalaman hidup yang menjadikan anggota masyarakat enggan berkomunikasi dengan
kelompok etnik lainnya. Kelompok etnik Melayu, Dayak dan Cina mempunyai kearifan budaya yang berasal dari
ajaran agama dan nilai-nilai luhur nenek moyang hingga saat ini masih tetap
dilestarikan. Perbedaan etnik tidak menjadi halangan untuk saling berinteraksi;
tidak hanya sebatas kepada pertemuan langsung, intensitas interaksi yang
dilakukan ketika melakukan aktifitas sosial, ekonomi, keberagamaan menjadi
sarana untuk saling memahami sehingga terjadi penyesuaian dan saling menghargai
perbedaan meski dengan nilai batasan budayanya.
Subjek : Prasangka, konflik laten, kearifan
budaya, Multikultural.
Description
Keywords
Prasangka, konflik laten, kearifan budaya