Perbedaan Pola Agenesis pada Pasien Celah Bibir dan Langit-Langit Nonsindromik Unilateral dan Bilateral

Abstract

Pendahuluan : Abnormalitas dental banyak ditemukan pada pasien celah bibir dan langit-langit (CBL) dan agenesis paling banyak ditemukan pada kasus tersebut. Pola dan jumlah gigi yang mengalami agenesis akan mempengaruhi rencana perawatan ortodonti pada pasien dengan celah bibir dan langit-langit. Tujuan penelitian : Menentukan perbedaan pola dan jumlah gigi yang agenesis pada pasien celah bibir dan langit-langit nonsindromik unilateral dan bilateral. Bahan dan Metode : Penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Sampel sebanyak 44 foto rontgen panoramik pasien CBL, terdiri dari 28 rontgen pasien celah bibir dan langit-langit unilateral dan 16 foto rontgen pasien celah bibir dan langit-langit bilateral. Tiap foto dilakukan penapakan untuk menentukan gigi yang agenesis dan gigi supernumerer. Analisis data dilakukan dengan uji t berpasangan. Hasil : Hasil penelitian menemukan 11 pola agenesis kasus CBL unilateral dan 9 pola agenesis CBL bilateral. Gigi insisif lateral dan premolar kedua rahang atas adalah gigi yang paling banyak terlibat pada kedua grup tersebut. Keterlibatan gigi insisif lateral rahang atas sebanyak 82,61% dan 73,33% pada CBL unilateral dan bilateral. Gigi premolar kedua rahang atas terlibat dalam 34,78% dan 33,33% kasus CBL unilateral dan bilateral. Simpulan : Gigi yang paling banyak terlibat dalam pola agenesis kasus CBL nonsindromik unilateral dan bilateral adalah gigi insisif lateral dan premolar kedua rahang atas. Tidak ada perbedaan signifikan keterlibatan gigi-gigi tersebut dalam pola agenesis kasus CBL nonsindromik unilateral dan bilateral.

Description

Keywords

agenesis, celah bibir dan langit-langit unilateral, celah bibir dan langit-langit bilateral

Citation

Collections