FASIES DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN BATUGAMPING FORMASI BERAI DI LAPANGAN JK, CEKUNGAN KUTAI ATAS

Abstract

Cekungan Kutai merupakan salah satu cekungan hidrokarbon tersier yang produktif di Indonesia, baik Cekungan Kutai Bagian Atas maupun Bawah (Darmawan, 2015). Pada Cekungan Kutai Atas terdapat bukti rembesan minyak dan gas yang mengindikasikan adanya petroleum system yang aktif. Formasi Berai Bagian Atas berperan sebagai batuan reservoir. Batuan karbonat dapat berpotensi sebagai reservoir karena batuan karbonat memiliki porositas dan permeabilitas yang sangat heterogen (Jardine & Wilshart, 1982). Pemahaman yang baik mengenai reservoir sangat penting dalam kegiatan ekplorasi. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengungkap dimensi dan karakter dari reservoir adalah melalui interpretasi fasies dan lingkungan pengendapan fasies tersebut terbentuk. Melalui studi fasies dan lingkungan pengendapan dengan menggunakan data log sumur, batuan inti (core) dan sayatan tipis, reservoir pada daerah penelitian dapat diketahui kemampuannya untuk menyimpan fluida. Daerah penelitian memiliki tiga fasies pengendapan yaitu Wackestone to Packstone, Wackestone to Boundstone dan Packstone to Boundstone yang masing-masing diendapkan di lingkungan inner back-reef lagoon, outer back-reef lagoon dan reef. Proses penumpukan batuan karbonat yang terjadi pada daerah penelitian adalah keep-up carbonate. Dari keseluruhan fasies yang memiliki porositas paling baik adalah fasies Packstone to Boundstone yang diendapkan di lingkungan reef, memiliki porositas sebesar kurang lebih 10% dari massa batuan.

Description

Keywords

Fasies, Lingkungan Pengendapan, Karbonat

Citation