Pengaruh Penggunaan Adsorben dalam Proses Enfleurasi (enfleurage) Terhadap Mutu dan Rendemen Minyak Atsiri Melati Putih (Jasminum sambac)

Abstract

Melati Putih (Jasminum sambac) merupakan salah satu bunga yang menjadi lambang pesona bunga Indonesia dan memiliki potensi untuk dijadikan minyak atsiri karena aromanya yang khas. Minyak atsiri melati dapat diekstrak dengan menggunakan metode enfleurasi. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam proses enfleurasi adalah jenis mentega yang digunakan sebagai adsorben. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan komposisi mentega putih (shortening) dan mentega kuning (butter) yang sesuai untuk menghasilkan mutu dan rendemen minyak melati terbaik melalui proses enfleurasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan menggunakan analisis ragam satu faktor (one way ANOVA). Dalam penelitian ini, mentega kuning (butter) dan mentega putih (shortening) digunakan sebagai adsorben dengan persentase yang terdiri dari: A = 100% (Shortening); B = 30%:70% (Shortening : Butter); C = 50%:50% (Shortening : Butter); D = 70%:30% (Shortening : Butter); E = 100% (Butter) dengan ulangan tiga kali pada setiap perlakuan. Parameter yang diamati adalah rendemen, warna, aroma, bobot jenis, indeks bias, kelarutan dalam alkohol 95%, bilangan asam, bilangan ester, dan sisa pelarut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan adsorben yang paling baik adalah 100% (Shortening) dengan aroma agak wangi dan kisaran nilai rendemen sebesar 0,47%, indeks bias 1,451, bobot jenis 0,9409, bilangan asam 18,83 mg KOH/g minyak, bilangan ester 186,5562 mg KOH/g minyak dan sisa pelarut 2,18%. Serta minyak bunga melati larut sempurna dalam alkohol 95%.

Description

Keywords

Bunga Melati, Enfleurasi, Absolute Melati

Citation