Dinamika Wacana Multikultur Dalam Film Indonesia Dengan Isu Minoritas Pasca 1998 (Analisis Wacana Kritis Film Gie, Tanda Tanya dan Soegija)

Abstract

Filosa Gita Sukmono: 210130140003, Disertasi, 2018 : Dinamika Wacana Multikultur dalam Film Indonesia dengan Isu Minoritas Pasca 1998 (Analisis Wacana Kritis Film Gie, Tanda Tanya dan Soegija), Tim Promotor : Dr. Atwar Bajari, M.Si (Ketua), Dr. Eni Maryani, M.Si (Anggota), Dr. Herlina Agustin, MT (Anggota), Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi UNPAD. Sejarah perjalanan film Indonesia cukup panjang dan mengalami naik turun, salah satu momen kebangkitan film Indonesia adalah pasca 1998, kebangkitan disini tidak hanya bicara kuantitas namun secara isu dan tema yang diangkat cukup beragam dan banyak mengandung kritik sosial. Salah satu yang cukup menonjol adalah tentang multikultur dan kelompok minoritas. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan melihat bagaimana dinamika atau pergerakan wacana multikultur dalam film Indonesia dengan isu minoritas pasca 1998, dengan memilih tiga film yaitu Gie, Tanda Tanya dan Soegija. Peneliti menggunakan metode analisis wacana kritis Norman Fairclough, dengan menganalisis film Gie, Tanda Tanya dan Soegija mulai dari teks, praktik kewacanaan, sampai praktik sosial budaya. Kemudian untuk mengetahui pergerakan dan dinamika wacana multikultur dalam film Indonesia pasca 1998 peneliti mendiskusikan ketiga film tersebut sehingga memunculkan berbagai peristiwa komunikasi yang membentuk wacana multikultur dengan isu minoritas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga film yang muncul pasca 1998 yaitu Gie, Tanda Tanya, Soegija menunjukkan pergerakan wacana multikultur dengan isu minoritas, dimana dalam film-film tersebut banyak muncul peristiwa-peristiwa komunikasi yang sebelum 1998 tidak terdengar sama sekali seperti munculnya peristiwa 1965, perjuangan dan perlawanan etnis Tionghoa, berani menampilkan dua wajah Islam dalam konteks ke Indonesiaan, menunjukkan nasionalisme minoritas dalam diri Gie dan Soegija, serta menunjukkan bagaimana eksistensi umat kristiani dalam mewarnai kemerdekaan. Setelah melihat pergerakan wacana multikultur dengan isu minoritas tersebut terlihat bagaimana wajah multikulturalisme di Indonesia lebih mengarah pada multikulturalisme akomodatif.

Description

Keywords

Wacana, Multikultur, Minoritas dan Film Indonesia

Citation