Dinamika Komunikasi Lingkungan Penanganan Interaksi Negatif Manusia Dan Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) Dari Perspektif Pemangku Kepentingan
No Thumbnail Available
Date
2024-01-13
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Penelitian ini memfokuskan penelitian pada dinamika komunikasi antara masyarakat, pemerintah, dan media dalam penanganan interaksi negatif antara manusia dan harimau sumatera di Provinsi Riau, Indonesia. Indonesia, sebagai tempat tinggal bagi tiga subspesies harimau, yang saat ini hanya menyisakan satu subspesies harimau terakhir, yaitu harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) terus menerus menghadapi interaksi negatif dengan manusia. Meskipun pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor P.106.MENLHK/SETJEN/KUM.1.6.2018 untuk melindungi harimau sumatera dan panduan penanganan interaksi negatif, interaksi negatif masih terus terjadi di sebagian besar wilayah Provinsi Riau, yang juga merupakan habitat sepertiga populasi harimau sumatera. Termasuk di dalamnya adalah interaksi negatif yang terjadi di Desa Tasik Tebing Serai, yang menjadi sorotan akibat rangkaian interaksi negatif dari tewasnya seorang petani hingga munculnya harimau sumatera di kawasan tempat tinggal warga dalam waktu berdekatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data, seperti pengamatan partisipan, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Informan berasal dari berbagai pihak terkait, termasuk Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), pemerintah desa, media, dan masyarakat setempat. Hasil penelitian menggambarkan bahwa komunikasi antar pemangku kepentingan cenderung formal dan kurang transaksional. Kolaborasi yang terbentuk kurang tepat, dan berbagai hambatan komunikasi muncul, terutama karena adanya perbedaan persepsi antar pihak. Perbedaan pandangan antara komunitas lokal dan instansi konservasi menciptakan hambatan sosiologis. Selain itu, lambannya respons BKSDA dalam menangani interaksi negatif dan kurangnya koordinasi antara pemerintah dan masyarakat desa juga menjadi permasalahan utama.Dalam mendukung solusi yang lebih efektif, diperlukan penerapan komunikasi transaksionasl yang lebih dinamis. Model Komunikasi Informasi Lingkungan dapat menjadi landasan untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan. Penerapan strategi komunikasi yang lebih terbuka, responsif, dan melibatkan semua pihak terkait akan membantu mengatasi perbedaan persepsi dan mencapai pemahaman yang lebih baik dalam menangani interaksi negatif antara manusia dan harimau Sumatera.
Description
Keywords
Interaksi negatif Manusia satwa liar, Harimau sumatera, Dinamika komunikasi