Ilmu Komunikasi (S2)
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
Item pengaruh penyampaian informasi melalui layanan Pesduk terhadap sikap masyarakat tentang pelayanan informasi publik oleh Pemerintah Kota Cimahi. (Studi Kausalitas Penyampaian Informasi Melalui Website(2014-03-09) RIVI OLIVIA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenRivi Olivia. NPM 210320100501. Program Pascasarjana. Program Studi Public Relations Universitas Padjajaran, judul penelitian ini adalah: Penyampaian Informasi melalui Pesan Singkat Penduduk terhadap sikap masyarakat tentang kualitas pelayanan informasi publik oleh Pemerintah Kota Cimahi. Dibawah bimbingan : Dr. Agus Rahmat, M.Pd. dan Dra. Feliza zubair, M.si. Penelitian ini mengkaji pengaruh penyampaian informasi melalui layanan Pesduk terhadap sikap masyarakat tentang pelayanan informasi publik oleh Pemerintah Kota Cimahi. Penelitian ini memiliki dua tujuan. Pertama, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh valensi informasi dalam layanan Pesan Singkat Penduduk terhadap sikap masyarakat tentang kualitas pelayanan informasi publik Pemerintah Kota Cimahi, dan kedua adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bobot informasi dalam layanan Pesan Singkat Penduduk terhadap sikap masyarakat tentang kualitas pelayanan informasi publik Pemerintah Kota Cimahi. Penelitian ini menggunakan metode survey eksplanatori dengan rancangan penelitian verifikatif dan deskriptif analisis untuk menguji hipotesis dan menjelaskan hubungan di antara variabel yang diteliti. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi, menyebar kuesioner, wawancara, dan studi kepustakaan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 150 responden, yaitu masyarakat di Kota Cimahi yang merupakan pengguna layanan Pesduk, yang ditentukan berdasarkan teknik penarikan sampel two stage cluster sampling. Teknik analisis data menggunakan analisis jalur, dengan terlebih dahulu merubah skala data ordinal menjadi interval melalui teknik Method of Successive Interval. Hasil penelitian menunjukkan bahwa valensi informasi dan bobot informasi dalam layanan Pesan Singkat Penduduk berpengaruh signifikan terhadap sikap masyarakat tentang pelayanan informasi publik oleh Pemerintah Kota Cimahi. Valensi informasi memberikan kontribusi pengaruh paling besar yakni sebesar 59,61% sedangkan bobot informasi memberikan kontribusi pengaruh paling kecil yakni sebesar 19,89% dengan total pengaruh 79,50%. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah bahwa baik secara parsial dan simultan, valensi informasi dan bobot informasi berpengaruh signifikan terhadap sikap masyarakat tentang kualitas pelayanan informasi publik oleh Pemerintah Kota Cimahi Saran yang diberikan setelah penelitian dilakukan adalah Pemerintah Kota Cimahi mempertahankan konsistensi kualitas pelayanan informasi publik dengan cara melakukan berbagai pelatihan rutin, berjenjang dan berkelanjutan yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap seluruh jajaran pemerintahan baik di tingkat pejabat pemerintahan maupun karyawan dan melakukan sosialisasi yang lebih maksimal kepada masyarakat.Item MAKNAPROGRAMREFOREST INDONESIA OLEH MANAGER PROJECT PT BANK PANINTbk(2014-02-27) NOVIANTI WAHYUNI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenAbstrak Latar belakang dari penelitian ini adalah PT Bank Panin melakukan suatu kegiatan CSR perusahaan yang diusung melalui suatu kegiatan yang diberi nama Program “Reforest Indonesia” yang kegiatannya diwujudkan dengan membagikan bibit trembesi dan sengon secara gratis kepada masyarakat. Hal ini pun sejalan dengan rencana pemerintah Indonesia, yaitu menanam satu miliar pohon dan mengurangi deforestasi sebesar 26% (persen) di tahun 2011 sehingga Bank Panin ingin turut berpatispasi dalam pencapaian target pemerintah ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa yang menjadi latar belakang,motif kegiatan ini diadakan dan bagaimana manager project,PIC dan Green Partner memaknai kegiatan “Reforest Indonesia”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teori yang digunakan adalah teori tindakan sosial Max Weber. Hasil penelitian bahwa terdapat tiga hal yang melatarbelakangi kegiatan ini diadakan yaitu pengetahuan mengenai bahayanya pemanasan global,kepedulian terhadap lingkungan dan tindakan untuk mencegah pemanasan global dengan cara menanam pohon.Csr dinilai sebagai bagian dari kegiatan usaha perusahaan yang orientasinya tidak hanya untuk mendapatkan keuntungan bagi perusahaan, tetapi melakukan aksi social yang mampu memberikan manfaat bagi masyarakat dan komunitas yang ada disekitar Bank Panin sehingga pembangunan berkelanjutan dapat terwujud. Kegiatan ini mengandung muatan tanggung jawab perusahaan. Muatan tanggung jawab sosial perusahaan ini adalah alat yang digunakan Bank Panin dalam menyampaikan pesan dan menunjukan kepeduliannya terhadap kelestarian lingkungan di sekitarnya. Kata Kunci: Makna, CSR, Pemberian Bibit Sengon dan Trembesi, fenomenologiItem Konstruksi Makna Budaya Telkom - Studi Fenomenologi Konstruksi Makna Budaya The Telkom Way oleh Role Model Budaya PT. Telekomunikasi Indonesia tbk(2014-01-13) HANNA LAILA YUSTITIA DEWI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenTesis ini bertujuan menelaah dan memahami lebih lanjut bagaimana pengalaman role model budaya PT. Telekomunikasi Indonesia, tbk terhadap Budaya The Telkom Way dan untuk mengetahui pemaknaan role model budaya PT. Telekomunikasi Indonesia, tbk terhadap Budaya The Telkom Way; yang membentuk konstruksi makna role model terhadap budaya itu sendiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subyek penelitian adalah para role model budaya PT. Telekomunikasi Indonesia, tbk yang menjadi sasaran maupun pelaku implementasi dan internalisasi Budaya The Telkom Way. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam, pengamatan dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman karyawan terhadap Budaya The Telkom Way ditentukan oleh pengalaman masa lalunya terhadap budaya perusahaan yang menimbulkan harapan terhadap terwujudnya budaya perusahaan yang ideal. Pengalaman tersebut dibagi melalui simbol-simbol kisah, khususnya kisah mengenai kepemimpinan para direktur utama PT. Telkom dan budaya yang diwariskan. Berdasarkan pengalaman masa lalunya, role model mengungkapkan bahwa budaya The Telkom Way termasuk budaya yang diterima dengan baik dan cepat oleh karyawan. Beberapa nilai dianggap tepat menjawab kebutuhan perusahaan dan telah diterapkan pula. Akan tetapi role model masih menganggap budaya The Telkom Way belum maksimal diterapkan karena kurangnya komitmen dan contoh dari para mimpinan. Sementara itu pemaknaan role model terhadap Budaya The Telkom Way juga ditentukan oleh pemaknaannya terhadap budaya-budaya perusahaan sebelumnya. Role model memaknai budaya perusahaan sebagai nilai-nilai positif maupun negatif yang dimiliki perusahaan. Budaya dapat diarahkan oleh manajemen untuk membantu mencapai target bisnis dan implementasinya lebih penting ketimbang konsepnya sendiri karena harus mampu menyentuh hingga level perilaku karyawan. Didasari oleh pemaknaan tersebut, role model menyampaikan pemaknaannya tentang Budaya The Telkom Way yang mana menurut para role model telah diterima dan dipahami namun implementasinya belum menyentuh level perilaku (behavior) baik pada karyawan maupun pimpinan. Budaya The Telkom Way juga dimaknai belum sukses menjadi power beyond strategi’, dimana diharapkan dapat memberikan impact terhadap bisnis.Item MARKETING PUBLIC RELATIONS BI-ENSI FESYENINDO Studi Kasus Strategi Marketing Public Relations Bi-Ensi Fesyenindo Sebagai Distribution Outlet Dalam Memasarkan Produk 3 Second Clothing Ke Luar Daera(2013-08-14) ADRIANSYAH; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK ADRIANSYAH, 2013. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui dan menjelaskan Strategi Marketing Public Relations Bi-Ensi Fesyenindo Sebagai Distribution Outlet Dalam Memasarkan Produk 3 Second clothing Ke Luar Daerah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Objek penelitiannya adalah perumusan Strategi Marketing Public Relations Bi-Ensi Fesyenindo Sebagai Distribution Outlet Dalam Memasarkan Produk 3 Second clothing Ke Luar Daerah. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam (in-depth interview). Hasil penelitian ini menyimpulkan : (1) Kemampuan Bi-Ensi Fesyenindo sebagai distribution outlet untuk beradaptasi terhadap permintaan pasar, kemajuan dalam memproduksi produk clothing yang baik, di cerminkan dengan mengeluarkan merek-merek produk yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan yang berkelanjutan dari masa ke masa. (2) Bi-Ensi Fesyenindo berkomitmen dan berdedikasi terhadap permintaan dan kepuasan pelanggan. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen Bi-Ensi Fesyenindo terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus menerus. (3) Program promosi yang dijalankan oleh Marketing Public Relations Bi-Ensi Fesyenindo dalam memasarkan produk 3 Second clothing ke luar daerah menggunakan elemen pemasaran yang meliputi : iklan, penyelenggaraan exhibiton, even sponsorship, serta new media/web sebagai alat utama dalam menyalurkan informasi terkait produk perusahaan. (4) Marekting Public Relations Bi-Ensi Fesyenindo mengimplementasikan strategi-strateginya dalam menunjang penjualan produk 3 Second clothing ke luar daerah yang meliputi : Penciptaan produk-produk yang berkualitas yang sesuai dengan keinginan konsumen di luar daerah, penentuan harga dari produk yang disesuaikan dengan kondisi pasar konsumen, perencanaan dan pelaksanaan kampanye promosi produk 3 Second clothing untuk dipasarkan ke luar daerah, menjalankan kegiatan pemasaran, serta berkomitmen terhadap kepuasan konsumen akan produk 3 Second clothing. Beberapa saran yang peneliti usulkan adalah : (1) Dari sudut pandang komunikasi pemasaran, strategi-strategi pemasaran yang diterapkan oleh Marketing Public Relations Bi-Ensi Fesyenindo dalam memasarkan produk 3 Second clothing ke luar daerah sudah berjalan dengan baik. Akan tetapi alangkah baiknya memanfaatkan elemen-elemen pemasaran yang lainnya demi menunjang proses pemasaran terutama ke luar daerah. Dan dengan memanfaatkan elemen pemasaran yang lainnya mungkin dapat meminimalisir kendala-kendala yang kadang dihadapi dalam proses pemasaran produk 3 Second clothing. (2) Agar Bi-Ensi Fesyenindo lebih meningkatkan kampanye promosi produk terutama dengan seringnya menyelenggarakan even-even sponsorship dan pameran-pameran clothing yang diyakini mampu menarik lebih banyak konsumen terutama komunitas anak muda.Item Corporate Social Responsibility PT Berau Coal (Studi kasus Corporate Social Responsibility PT Berau Coal pada Komunitas Adat Terpencil suku Dayak Punan Km 10 Lati)(2014-10-20) MERY INDAH FRANSISCA BORU ARITONANG; Iriana Bakti; Deddy MulyanaMery Indah Fransisca Boru Aritonang, 210320090003, Program Studi Ilmu Komunikasi Program Pascasarjan Universitas Padjadjaran. Corporate Social Responsibility PT Berau Coal (Studi kasus Corporate Social Responsibility PT Berau Coal pada Komunitas Adat Terpencil suku Dayak Punan Km 10 Lati): Pembimbing Prof. H. Deddy Mulyana, M. A., Ph.D (Ketua) dan Dr. H. Iriana Bakti M. Si. (Anggota). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) latar belakang CSR, 2) mengetahui implementasi program CSR, 3) mengetahui respon dan partisipasi warga KAT km 10 terhadap program CSR yang dilaksanakan PT Berau Coal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa latar belakang Corporate social responsibility (CSR) yang dilakukan oleh PT Berau Coal pada KAT KM 10 Lati dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat melalui 4 pilar yaitu pendidikan, kesehatan, pengembangan ekonomi, budaya dan juga pembangunan infrastruktur. CSR ini dilatarbelakangi oleh keinginan menjaga hubungan baik (internal driven) dan pemenuhan kewajiban (compliance) yang bertumpu pada prinsip Tripple Bottom Line yaitu lingkungan (planet), isu sosial atau sumber daya manusia (people), dan isu ekonomi ( profit). CSR PT Berau Coal diawali dengan perencanaan, implementasi, evaluasi dan pelaporan dengan melibatkan partisipasi melibatkan masyarakat serta berbagai stakeholder. Respon dan partisipasi warga KAT km 10 beragam baik positif maupun negatif, salah satunya dikarenakan menurunnya intensitas sosialisasi dan pendampingan komunikasi antara PT Berau Coal dan warga KAT km 10 Lati. Kata Kunci: Corporate cocial responsibility (CSR)Item KONSTRUKSI MAKNA FILM SANG PEMIMPI PADA REMAJA DI JAKARTA (Studi Kasus Film Sang Pemimpi Karya Riri Riza pada Remaja di SMA Negeri 79 Jakarta)(2013-01-17) EDELWEIS PUTRI PRIMA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPenelitian berjudul “Konstruksi Makna Film Sang Pemimpi pada Remaja di Jakarta (Studi Kasus Film Sang Pemimpi Karya Riri Riza pada Remaja di SMA Negeri 79 Jakarta)”, ini disusun oleh Edelweis Putri Prima NPM. 210320100009 mahasiswa Pasca Sarjana Bidang Ilmu Komunikasi, Konsentrasi Public Relations, Universitas Padjadjaran. Ketua tim pembimbing dalam penyusunan tesis ini adalah Dr. Suwandi Sumartias, M.Si., dan Prof. Dr. H. Soeganda Priyatna, M.M. sebagai anggota tim pembimbing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna dari film Sang Pemimpi bagi remaja di SMAN 79 Jakarta, untuk mengetahui motif remaja di SMAN 79 Jakarta dalam menonton film Sang Pemimpi serta untuk mengetahui makna dari film Sang Pemimpi bagi perkembangan remaja di SMAN 79 Jakarta menurut pandangan Guru SMAN 79 Jakarta dan Komunitas Pecinta Film Indonesia Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sedangkan pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan studi kasus di SMAN 79 Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna film Sang Pemimpi bagi remaja di SMAN 79 Jakarta memiliki tiga makna, yakni (1) makna pendidikan, (2) makna persahabatan, dan (3) makna cinta dan kasih sayang. Motif remaja di SMA Negeri 79 Jakarta menonton film Sang Pemimpi adalah (1) motif ingin tahu, (2) motif kompetensi, serta (3) motif prestasi. Makna dari film Sang Pemimpi bagi perkembangan remaja di SMAN 79 Jakarta menurut pandangan guru SMAN 79 Jakarta adalah film ini cocok bagi para siswa/ siswi yang memiliki impian, agar mereka termotivasi untuk terus belajar dan berusaha menggapai mimpi sedangkan makna dari film Sang Pemimpi bagi perkembangan remaja di SMAN 79 Jakarta menurut pandangan Komunitas Pecinta Film Indonesia, Film Sang Pemimpi sangat cocok bagi perkembangan remaja karena ceritanya yang sangat inspiratif dan dapat memotivasi para remaja SMAN 79 Jakarta dalam bermimpi dan meraih cita-cita. Menurut penulis, sebaiknya para remaja untuk lebih cerdas dalam memiih film mana yang sesuai dengan usianya dan film-film yang berkualitas. Peranan orang tua dalam hal ini sangatlah penting agar anak usia remaja yang merupakan usia rawan tersebut dapat beradaptasi dengan baik apapun informasi yang diterimanya. Kemudian kepada para pembuat film yakni produser dan sutradara semoga akan terus melahirkan film-film Indonesia yang baik dan berkualitas, yang tidak sekedar menghibur tetapi mampu memberikan pendidikan dan motivasi kepada masyarakat, terlebih remaja dan pemuda Indonesia.Item Cross-Cultural Communication and Impact of Immigration on Afghan Culture: (A Case Study of Afghan Migrants in Germany)(2023-12-07) ABDUL QAYOUM SAFI; Edwin Rizal; Herlina AgustinImmigration has long been a key factor in the changing of cultures and the enrichment of societies with many customs, beliefs, and behaviors. This study examines the impact of migration on the culture of Afghan immigrants in Germany. The purpose of this research is to provide comprehensive information about the numerous challenges faced by Afghan immigrants in Germany, their resistance mechanisms, and the preservation of their cultural identity. Using qualitative methodology based on in-depth interviews with 25 Afghan refugees in different German cities, the author has determined the impact of migration on the culture of Afghan refugees in Germany. To identify significant findings and patterns related to the study`s objectives, a thematic analysis was performed using NVivo 12. The result of this study highlights the critical importance of cultural sensitivity, empathy, and tolerance in promoting intercultural understanding and aiding Afghan immigrants` integration into German culture. In conclusion, the Afghan community`s immigration to Germany has not only contributed to the enrichment and diversification of German society but has also engendered a fascinating fusion of cultures, offering both challenges and opportunities for cultural preservation, adaptation, and integration.Item Pengaruh Kualitas Pelayanan SAMSAT Bandung Timur Terhadap Kepuasan Wajib Pajak(2013-05-02) YUSTICIA ANGGRAENI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenYusticia Anggraeni, 210220100003. Judul penelitian “Pengaruh Kualitas Pelayanan SAMSAT Bandung Timur Terhadap Kepuasan Wajib Pajak”. Penelitian ini di bawah bimbingan Dr. Hj. Rd. Funny Mustikasari E., M.Si sebagai Ketua Tim Pembimbing dan Dr. Udung Noor Rosjad, M.M., M.Si sebagai Anggota Tim Pembimbing. Program pendidikan Magister Program Studi Ilmu Komunikasi, bidang kajian utama Komunikasi Bisnis Universitas Padjadjaran. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Kualitas Pelayanan dan metode yang digunakan adalah metode path analysis yang bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak. Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak SAMSAT Bandung Timur khususnya Kecamatan Buah Batu. Teknik penarikan sampel menggunakan One-stage Cluster Random Sampling dan besar ukuran sampel sebanyak 99 orang, pengujian hipotesis dilakukan menggunakan analisis stasistik inferensial. Melalui hasil hipotesis menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan dari Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Wajib Pajak di SAMSAT Bandung Timur, baik itu dilihat dari dimensi Tangible, Responsiveness, Reliability, Assurance maupun Empathy. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa adanya hubungan yang kuat dari Kualitas Pelayanan terhadap kepuasan Wajib Pajak. Begitu juga dengan kelima dimensi Kualitas Pelayanannya yaitu dimensi Tangible, Responsiveness, Reliability, Assurance maupun Empathy. Namun, dimensi Empathy memiliki pengaruh paling kuat terhadap Kepuasan Wajib Pajak.Item DINAMIKA KOMUNIKASI DALAM PEMAKNAAN WASTRA TENUN IKAT DI KAMPUNG ADAT SUMBA TIMUR (Studi Kasus Pengrajin Wastra Tenun Ikat di Tiga Kampung Adat Sumba Timur)(2024-01-10) LAELY INDAH LESTARI; Evi Novianti; YustikasariPenelitian ini akan membahas mengenai dinamika komunikasi yang terjadi dalam tatanan masyarakat di Tiga kampung adat di Sumba Timur dalam kaitannya dengan pemaknaan terhadap Wastra Tenun Ikat. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya dinamika dalam pengembangan kebudayaan yang dimiliki oleh Sumba Timur, terutama berkaitan dengan komunikasi antar masyarakat kampung adat dalam pengembangan Tenun Ikat sebagai warisan budaya berupa wastra. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara terhadap narasumber yang tersebar di Tiga Kampung Adat di Sumba Timur, yaitu Raja dan Ratu serta para pengrajin di Kampung Raja Prailiu, Kampung Raja Pau, Kampung Adat Praiyawang Rindi, juga melibatkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sumba Timur sebagai pihak pemerintah serta melakukan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika komunikasi yang terjadi dipengaruhi oleh berbagai faktor. Proses komunikasi yang terjalin antar para pengrajin di ketiga kampung adat dipengaruhi oleh sistem kasta yang dalam praktiknya sangat kental dengan proses interaksi simbolik. Dikaitkan dengan unsur interaksi simbolik, tanda yang dalam konteks komunikasi berupa motif tenun yang biasa dibuat, cara pembuatan tenun ikat, disampaikan melalui tindakan simbolik oleh kaum bangsawan melalui aktivitas menenun yang diperlihatkan pada seluruh masyarakat dibawahnya. Kemudian dari tindakan simbolik tersebut mendorong terjadinya proses interaksi dengan pengrajin baik secara verbal maupun non verbal. Dengan dipengaruhi kebudayaan Marapu, proses interaksi tersebut menghasilkan pemaknaan melalui makna bersama bahwa tenun merupakan produk budaya yang khas dan sakral bagi para pengrajin, dan membentuk konsep diri berkaitan dengan para pengrajin memaknai motif tenun ikat berdasarkan kepercayaan mereka terhadap marapu serta memaknai tenun ikat sebagai identitas bagi mereka dan digunakan dalam berbagai kegiatan adatItem Dinamika Komunikasi Lingkungan Penanganan Interaksi Negatif Manusia Dan Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) Dari Perspektif Pemangku Kepentingan(2024-01-13) AZIZUL RAHMAN; Henny Sri Mulyani Rohayati; Herlina AgustinPenelitian ini memfokuskan penelitian pada dinamika komunikasi antara masyarakat, pemerintah, dan media dalam penanganan interaksi negatif antara manusia dan harimau sumatera di Provinsi Riau, Indonesia. Indonesia, sebagai tempat tinggal bagi tiga subspesies harimau, yang saat ini hanya menyisakan satu subspesies harimau terakhir, yaitu harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) terus menerus menghadapi interaksi negatif dengan manusia. Meskipun pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor P.106.MENLHK/SETJEN/KUM.1.6.2018 untuk melindungi harimau sumatera dan panduan penanganan interaksi negatif, interaksi negatif masih terus terjadi di sebagian besar wilayah Provinsi Riau, yang juga merupakan habitat sepertiga populasi harimau sumatera. Termasuk di dalamnya adalah interaksi negatif yang terjadi di Desa Tasik Tebing Serai, yang menjadi sorotan akibat rangkaian interaksi negatif dari tewasnya seorang petani hingga munculnya harimau sumatera di kawasan tempat tinggal warga dalam waktu berdekatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data, seperti pengamatan partisipan, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Informan berasal dari berbagai pihak terkait, termasuk Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), pemerintah desa, media, dan masyarakat setempat. Hasil penelitian menggambarkan bahwa komunikasi antar pemangku kepentingan cenderung formal dan kurang transaksional. Kolaborasi yang terbentuk kurang tepat, dan berbagai hambatan komunikasi muncul, terutama karena adanya perbedaan persepsi antar pihak. Perbedaan pandangan antara komunitas lokal dan instansi konservasi menciptakan hambatan sosiologis. Selain itu, lambannya respons BKSDA dalam menangani interaksi negatif dan kurangnya koordinasi antara pemerintah dan masyarakat desa juga menjadi permasalahan utama.Dalam mendukung solusi yang lebih efektif, diperlukan penerapan komunikasi transaksionasl yang lebih dinamis. Model Komunikasi Informasi Lingkungan dapat menjadi landasan untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan. Penerapan strategi komunikasi yang lebih terbuka, responsif, dan melibatkan semua pihak terkait akan membantu mengatasi perbedaan persepsi dan mencapai pemahaman yang lebih baik dalam menangani interaksi negatif antara manusia dan harimau Sumatera.Item Integrated Marketing Communication Sebagai Bentuk Ketahanan Bisnis Pasca Pandemi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Studi Kasus Pengelolaan IMC UMKM Batik Jambi Berkah)(2023-10-04) HENDRI NURIZAL; Agus Rahmat; Uud WahyudinPerpaduan antara strategi dan teknik yang baik serta pengkombinasian elemen IMC dapat membuat UMKM memiliki ketahanan bisnis yang menyebabkan usahanya dapat bertahan di tengah pandemi dan bahkan berkembang di era new normal. UMKM Batik Jambi Berkah merupakan salah satu pelaku usaha yang berhasil melewati masa pandemi dan bertahan hingga era new normal dengan mengaplikasikan komunikasi pemasaran terpadu yang terdigitalisasi tanpa meninggalkan pasar konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk dapat mendeskripsikan pengelolaan komunikasi pemasaran terapadu UMKM Batik Jambi Berkah sebagai bentuk business resilience Pasca Pandemi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dan analisis data menggunakan model dari Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Konsep yang digunakan pada penelitian ini adalah komunikasi pemasaran terpadu oleh Belch (2021). Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pengelolaan komunikasi pemasaran terpadu yang dijalankan secara konsisten oleh UMKM Batik Jambi Berkah pada dasarnya meliputi tahap perencanaan, implementasi, dan evaluasi, yang membuatnya bertahan selama era pandemi COVID-19. Memasuki era new normal secara perlahan UMKM Batik Jambi Berkah aktif mengikuti event dan menjadi sponsor dengan tujuan membangun citra merek dan dapat berinteraksi langsung dengan konsumen maupun calon konsumen. Kesimpulan dari penelitian ini adalah elemen IMC dari masa ke masa memiliki peran yang penting dalam dunia komunikasi khususnya pemasaran. Dengan menyesuaikan elemen IMC dengan kondisi dan perkembangan zaman, perusahaan dapat meningkatkan efektivitas komunikasi, memperkuat merek, dan mencapai hasil maksimal dalam pemasaran produk. Implikasi dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya dan menjadi contoh bagi pelaku usaha khususnya UMKM dalam mengelola elemen IMC.Item PENGARUH SIKAP, NORMA SUBJEKTIF DAN PERSEPSI KONTROL PERILAKU TERHADAP KNOWLEDGE SHARING YANG DILAKUKAN OLEH PEGAWAI MELALUI NIAT SEBAGAI MEDIATOR(2023-06-20) SRI ASTUTI; Agus Rusmana; Tine Silvana RachmawatiBelum meratanya tingkat pemahaman indikator statistik diindikasi oleh rendahnya budaya saling berbagi pengetahuan antar pegawai BPS. Untuk dapat mengoptimalkan pergerakan aktivitas berbagi pengetahuan, maka organisasi perlu mendorong anggotanya agar turut berpartisipasi dalam kegiatan knowledge sharing. Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang mendorong perilaku berbagi pengetahuan di kalangan pegawai BPS di wilayah Sulawesi Tengah dengan menggunakan Theory of Planned Behaviour (TPB). Tujuan dari penelitian ini untuk mengukur pengaruh sikap, norma subjetif dan persepsi kontrol perilaku terhadap knowledge sharing yang dilakukan oleh pegawai melalui niat sebagai mediator. Paradigma penelitian yang dilakukan yaitu secara kuantitatif, menggunakan metode penelitian survei dengan metode analisis structural equation modelling-partial least square (SEM-PLS). Teknik penarikan sampel dilakukan dengan teknik probability sampling: Systematic Random Sampling dengan sampel sebanyak 170 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan Theory of Planned Behaviour (TPB) mengungkapkan bahwa sikap yang positif, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku ditemukan mampu untuk mengembangkan atau meningkatkan niat individu untuk saling berbgai pengetahuan. Namun, dalam pengaruhnya terhadap perilaku knowledge sharing, hanya norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku yang ditemukan terbukti dapat mempengaruhi perilaku, sementara sikap dinyatakan belum dapat memberikan kontribusi langsung untuk meningkatkan perilaku knowledge sharing pegawai. Penelitian ini juga telah membutkikan bahwa semakin kuat niat untuk terlibat dalam perlilaku knowledge sharing, maka semakin besar kemungkinan untuk mewujudkannya dalam bentuk perilaku. Temuan lain dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku pada perilaku knowledge sharing secara tidak langsung dimediasi oleh niat berbagi pengetahuan.Item ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI TIDAK LANGSUNG DALAM ORGANISASI PENDIDIKAN: SEBUAH STUDI ETNOGRAFI DI PROVINSI DKI JAKARTA(2023-10-31) ESHAUQI FITRAYATRA; Engkus Kuswarno; Ilham GemihartoPenelitian ini menginvestigasi penerapan strategi komunikasi tidak langsung yang digunakan dalam sebuah organisasi pendidikan di Jakarta, Indonesia. Penelitian ini menekankan pentingnya strategi tidak langsung untuk komunikasi yang efisien, terutama dalam konteks akademik di mana tujuan menjalin hubungan yang mendukung dan menciptakan lingkungan profesional yang sangat penting. Penelitian etnografi ini menggunakan tiga instrumen untuk mengumpulkan data, seperti observasi partisipan, wawancara dengan partisipan, dan analisis dokumen dengan melibatkan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, staf pendukung, dan orang tua dari sebuah sekolah dasar negeri di Jakarta sebagai partisipan. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara tematik dengan mengikuti teori komunikasi tidak langsung. Temuan ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi tidak langsung dalam organisasi pendidikan secara dominan diungkapkan oleh para anggota organisasi untuk mencapai beberapa tujuan komunikasi, yaitu menyampaikan humor, melakukan sindiran, mengekspresikan rasa frustasi, menyampaikan implikatur dari ujaran tertentu, meminta sesuatu, mengekspresikan kesantunan, dan meminta pertolongan. Beberapa tujuan dari komunikasi ini kemudian digolongkan menjadi tiga kategori sesuai dengan tingkat frekuensi ditemukannya tujuan komunikasi tersebut, diantaranya adalah frekuensi tinggi, sedang dan rendah. Penggunaan strategi komunikasi tidak langsung ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah perbedaan usia, tingkatan kedekatan, dan latar belakang budaya. Sebagai dampaknya, penggunaan strategi komunikasi tidak langsung ini mendorong para anggota organisasi pendidikan untuk berbagi nilai-nilai keyakinan dalam berkomunikasi serta memperkuat adaptabilitas mereka dalam menjalankan fungsi organisasi.Item KOMUNIKASI PEMASARAN PT. MATTA INDONESIA DALAM MEMBENTUK BRAND EQUITY (Studi Kasus Brand Equity Produk Tegel Kunci Untuk Mempertahankan Eksistensi Perusahaan)(2023-11-03) YOVITA ELSA SEKAR DYATMIKA; Feliza Zubair; Diah Fatma SjoraidaBrand equity menjadi sebuah aset tidak berwujud bagi perusahaan yang mampu memberikan keuntungan atau nilai tambah bagi perusahaan. Brand equity memiliki peranan penting bagi perusahaan untuk dapat bertahan di tengah persaingan global. Sebagai salah satu perusahaan konvensional di industri tegel klasik, PT. Matta Indonesia berhasil mempertahankan keberadaan perusahaannya dengan keunggulan bersaingnya pada Produk Tegel Kunci. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis usaha yang dilakukan oleh PT. Matta Indonesia dalam membentuk brand equity serta menganalisis usaha PT. Matta Indonesia dalam mempertahankan perusahaanya melalui komunikasi pemasaran yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi persuasif dengan pendekatan konsep brand equity, komunikasi pemasaran dan keunggulan bersaing. Metode penelitian yang digunakan yakni metode kualitatif dengan paradigma konstruktivisme melalui pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam rangka membentuk brand equity, PT. Matta Indonesia menerapkan strategi differentiation serta melakukan marketing soft selling pada Produk Tegel Kunci. Melalui keseluruhan pelaksanaan strategi tersebut, diketahui bahwa PT. Matta Indonesia selalu berusaha untuk menujukkan nilai, serta visi dan misi yang dimiliki oleh perusahaan. Selanjutnya, dalam memasarkan Produk Tegel Kunci, PT. Matta Indonesia hanya melakukan bauran komunikasi pemasaran personal selling, direct marketing dan public relations.Item PETA PERCAKAPAN DAN OPINI PUBLIK POLEMIK PENGESAHAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA BARU PADA TWITTER(2023-09-12) RATIH ANBARINI; Aceng Abdullah; Nuryah Asri SjafirahPengesahan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) baru pada tanggal 6 Desember 2022 memicu meningkatnya percakapan di platform Twitter. Respons pro dan kontra membanjiri ruang perbincangan tersebut, hingga akhirnya menjadi trending topic. Dalam keragaman tanggapan tersebut, terdapat aktor-aktor kunci yang secara aktif menyebarkan pesan-pesan yang potensial mempengaruhi opini publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan peta percakapan mengenai respons warganet terhadap pengesahan KUHP baru di media sosial, dengan menggunakan pendekatan teori jaringan sosial dan konsep Digital Movement of Opinion (DMO). Metode dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jaringan sosial dan analisis isi, yang kemudian disajikan secara deskriptif. Terdapat empat variabel yang dianalisis, yaitu struktur jaringan, kelompok, aktor, dan sentimen. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui penggunaan NodeXL Pro, dengan periode pengumpulan data mulai 6 hingga 10 Desember 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat 25.245 aktor dan 59.396 relasi dalam jaringan yang diteliti, tingkat keterhubungan antar-aktor cenderung lemah. Hal ini mengindikasikan bahwa relasi yang terjalin antar-aktor tidak memiliki kekuatan yang signifikan, dan mayoritas hubungan tersebut bersifat satu arah. Namun demikian, penelitian ini menemukan bahwa aktor-aktor yang memiliki pengaruh signifikan dalam percakapan berasal dari beragam profil. Pada tingkat kelompok, perbincangan mengenai isu KUHP baru terbagi menjadi sejumlah topik, mencerminkan adanya variasi sudut pandang dan opini yang berbeda. Keberagaman aktor yang terlibat dalam percakapan ini juga mencerminkan inklusivitas jaringan sosial, yang menjadi salah satu ciri utama dari gerakan opini digital. Selain itu, fenomena ini juga menunjukkan terbentuknya ruang publik digital, di mana warganet dari berbagai latar belakang sosial dapat berpartisipasi tanpa batas dalam diskusi mengenai isu-isu penting yang memengaruhi masyarakat. Meskipun pada akhirnya protes yang disampaikan oleh publik tidak mampu mengubah keputusan pemerintah terkait KUHP baru, percakapan yang terjadi di kalangan warganet telah berhasil membangkitkan kesadaran publik terhadap persoalan yang dihadapi bangsa. Melalui penelitian ini, diharapkan pemahaman yang lebih baik tentang dinamika percakapan dan pengaruh jaringan sosial dalam konteks isu-isu publik dapat diperoleh.Item Petualangan Menembus Pandangan Klise : Representasi Travel Film sebagai Counterstereotype terhadap Stereotip Rusia dalam Film In Russia - в России Analisis Semiotik John Fiske(2023-10-07) MOCHAMAD ARBANI; Atwar Bajari; Dian Wardiana SjuchroFilm-film Amerika secara sengaja memberikan stereotip negatif terhadap Rusia sehingga mempersempit penggambaran terhadap negara yang kompleks tersebut. Di sisi lain terdapat film yang menampilkan kebalikan dari apa yang distereotipkan negatif sebelumnya, yakni film In Russia yang memerlihatkan keragaman tempat wisata yang jarang diketahui orang dan petualangan filmaker dalam memberikan sudut pandangnya di negara yang dikenal misterius dan penuh dengan praduga. Film ini berhasil menampilkan sisi lain dari Rusia yang mungkin jarang terlihat oleh orang-orang di luar sana dan tidak hanya menjadi sekedar film promosi pariwisata saja, namun juga dapat menjadi counterstereotype terhadap stereotip di Rusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana representasi travel film sebagai counterstereotype terhadap stereotip Rusia dalam film In Russia dan mengapa film ini memiliki daya tarik sebagai film promosi pariwisata. Metode kualitatif dengan analisis semiotik John Fiske digunakan pada film ini untuk melihat bagaimana realitas, representasi dan ideologi menciptakan makna dan interpretasi yang terbentuk dalam teks kultural. Hasil penilitian menjelaskan melalui pemaknaan pada hubungan setiap level ditemukan bahwa film In Russia menekankan aspek keberagaman tempat, budaya, sejarah besar dan pengalaman petualangan filmaker dalam melawan stereotip negatif di Rusia yang secara ideologis mengacu pada multikulturalisme pluralis dan nasionalis dalam melawan ideologi stereotip. Selain itu juga representasi counterstereotype dijelaskan pada penelitian ini serta alasan film ini menjadi film promosi menarik meliputi directing style filmaker, penampilan destinasi wisata yang tidak biasa dan travel film sebagai counterstereotype. Penelitian ini berupaya untuk menganalisis teks kultural dan menggali potensi travel film dalam mengurangi stereotip negatif dengan menggabungkan aspek pariwisata dan film.Item TREN KOMUNIKASI SELF-DIAGNOSIS BERDASARKAN PERSPEKTIF PENGIDAP DAN PRAKTISI (Studi Kasus Tren Komunikasi Self-Diagnosis Berdasarkan Perspektif Pengidap Gangguan Kesehatan Mental Dan Praktisi Kesehata(2023-07-04) SRY ADE MUHTYA GOBEL; Susanne Dida; Elnovani LusianaSry Ade Muhtya Gobel, NPM 210120210025, Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran. Dengan judul tesis “Tren Komunikasi Self-Diagnosis Berdasarkan Perspektif Pengidap Dan Praktisi (Studi Kasus Tren Komunikasi Self-Diagnosis Berdasarkan Perspektif Pengidap Gangguan Kesehatan Mental Dan Praktisi Kesehatan Mental), Pembimbing utama adalah Dr. Susanne Dida, M.M dan Pembimbing pendamping Dr. Elnovani Lusiana, M.Si. Kesehatan mental merupakan topik yang mulai diperbincangkan di kalangan di kalangan masyarakat. Meskipun begitu, kesadaran dan kepedulian kesehatan mental hanya berlaku bagi sebagian orang, sedangkan bagi sebagian orang hal tersebut masih tabu dan memalukan untuk dibahas dan diketahui oleh orang lain. Namun saat ini, banyaknya informasi kesehatan khususnya kesehatan mental yang mudah di akses, menimbulkan perilaku self-diagnosis. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perspektif para pengidap gangguan kesehatan mental dan praktisi kesehatan mental terkait tren komunikasi dalam self-diagnosis yang terjadi di tengah masyarakat. Mencari tahu apa saja faktor self-diagnosis, serta upaya pengidap gangguan kesehatan mental dan praktisi dalam mengomunikasikan kesehatan mental khususnya terkait self-diagnosis khususnya dalam kajian komunikasi kesehatan. Hasil yang didapatkan yakni self-diagnosis terjadi melalui beberapa karena proses. Di awali dengan self-concept seseorang yang membuat dirinya memutuskan untuk mencari tahu kebenaran akan kondisi dirinya. Hingga akhirnya memicu seseorang untuk mencari-cari informasi kesehatan. Akan tetapi, pencarian informasi kesehatan berdampak buruk apabila tidak disertai dengan pertolongan oleh pihak profesional. Diketahui pula bahwa self-diagnosis terjadi karena beberapa faktor, baik karena faktor teknologi dan informasi, serta faktor sosial. Untuk mengomunikasikannya, bagi beberapa pengidap gangguan kesehatan mental melakukan secara interpersonal dan lainnya memanfaatkan komunikasi dalam sebuah komunitas/organisasi. Sedangkan praktisi kesehatan mental melakukannya sesuai dengan bidang ilmu yang mereka pahami, baik secara formal maupun informal.Item @HKLCC_ SEBAGAI KOMUNITAS VIRTUAL DALAM PERKEMBANGAN BUDAYA POPULER KOREAN WAVE DI INDONESIA(2023-04-06) MAHARDIKA; Eni Maryani; Edwin RizalPenelitian ini membahas tentang kehadiran akun Instagram @hklcc_ sebagai komunitas virtual pencinta budaya korea yang bernama Homey Korean Language & Culture Community (HKLCC). Dilatarbelakangi oleh paradigma interpretif melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, peneliti melakukan observasi pada komunitas virtual @hklcc_ dan juga melakukan wawancara mendalam dengan pengamat media & budaya. Penelitian ini mengungkapkan bahwa industri media khususnya media sosial memegang peranan penting dalam menghadirkan budaya populer Korea di Indonesia. Selain itu masyarakat Indonesia secara sosiologis relatif mudah menerima budaya populer sehingga menjadi pasar penting bagi industry budaya populer Korea. Masuknya budaya populer Korea di Indonesia dapat dijelaskan melalui teori imperialisme budaya dengan menekankan posisi Indonesia yang “dijajah” dengan budaya populer Korea. Akun Instagram @hklcc_ sejak tahun 2013 hadir untuk mempermudah silahturahmi serta komunikasi komunitas secara daring. Akun Instagram @hklcc_ membentuk dan menjadi sarana komunitas virtual untuk saling memberikan informasi, menjadi ruang interaksi komunitas, dan sebagai ekspresi kecintaan anggota komunitas terkait budaya populer Korea. Implikasi dari hadirnya komunitas virtual @hklcc_ adalah semakin kuatnya ikatan antar anggota komunitas HKLCC. Manfaat penelitian ini dapat menjadi sumber evaluasi bagi komunitas HKLCC untuk mengembangkan komunitas virtual mereka di media sosial sehingga dapat memperkuat keberadaan komunitas HKLCC. Selain itu penelitian ini juga dapat mendorong pengguna media sosial dalam upaya mengembangkan budaya populer berbasis kebudayaan lokal Indonesia bagi kalangan remaja.Item WACANA OBJEKTIVIKASI ANAK PADA PERILAKU SHARENTING DI INSTAGRAM(2023-11-28) GALUH AULIA RAMADHANTI; Dadang Rahmat Hidayat; Pandan YudhapramestiInstagram menjadi wadah perilaku sharenting. Perilaku ini sering dilakukan oleh selebriti Instagram, yaitu selebgram. Salah satu selebgram yang melakukan perilaku sharenting di Instagram adalah Risa Saraswati. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana kritis Van Dijk guna untuk membongkar wacana teks yang diproduksi dengan berdasarkan kognisi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis objektivikasi anak pada perilaku sharenting di Instagram Risa Saraswati. Penelitian ini menemukan dua kategori, objektivikasi positif seperti objektivikasi anak pada tumbuh kembang anak dan objektivikasi anak pada tingkah lucu anak. Pada kategori objektivikasi yang positif ini, Risa Saraswati memberikan informasi pengasuhan dalam tumbuh kembang anak dan hiburan pada pengikutnya. Objektivikasi negatif, seperti objektivikasi anak sebagai endorsement dan objektivikasi anak menjadi selebgram. Pada sisi negatif ini, konten anak menjadi komodifikasi dan eksploitasi. Membagikan informasi tentang anak merupakan kesadaran palsu pada Risa Saraswati. Pada analisis kognisi, Risa Saraswati melakukan sharenting untuk memberi kabar tentang perkembangan anaknya pada keluarga. Risa Saraswati tidak memperhatikan tentang dampak yang didapat dari mengunggah konten anak secara visualisasi maupun keterangan teks di Instagram secara publik. Risa Saraswati berpikir bahwa membagikan foto dan video anak di Instagram merupakan cara yang baik untuk berkomunikasi dengan keluarga dan kerabat dekat lainnya. Pada membagikan informasi anak secara visual memberikan dampak yang pernah dialami oleh anak Risa Saraswati, yaitu mendapatkan cyberbully dan minimnya privasi anak. Pada analisis konteks sosial, penelitian ini menemukan banyak masyarakat, khususnya pengguna Instagram yang mendukung perilaku sharenting yang mengarah pada objektivikasi sharenting dengan komentar yang dominan positif terhadap unggahan Risa Saraswati tentang anaknya di Instagram. Hak privasi anak dikesampingkan oleh orang tua mereka. Hak anak dianggap menjadi bias karena usia anak yang belum dapat menentukan pilihannya. Terdapat objektivikasi anak yang tidak disadari. Motif membagikan anak pada keluarga terdekatnya dapat menggunakan media sosial lainnya yang lebih privat atau menjadikan akun Instagram yang privat dan mengikuti keluarga saja.Item Komunikasi Strategis Dompet Dhuafa Pasca Kasus Penyalahgunaan Dana Umat oleh Oknum Filantropi(2023-08-29) ANNISA NURSALSABILLAH; Yanti Setianti; Atwar BajariPenelitian ini berjudul “Komunikasi Strategis Dompet Dhuafa Pasca Kasus Penyalahgunaan Dana Umat oleh Oknum Filantropi (Studi Kasus Mengenai Pemaknaan Stakeholder Terhadap Aktivitas Filantropi Dompet Dhuafa Jakarta di Tengah Kasus Penyelewengan Dana Publik)”. Kasus oknum ACT menimbulkan efek domino untuk filantropi lain sehingga membuat masyarakat khawatir. Di tengah kondisi tersebut, Dompet Dhuafa justru berhasil mempertahankan, bahkan meningkatkan kepercayaan stakeholder untuk tetap menjalin kerjasama. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang cara stakeholder memaknai aktivitas fundraising Dompet Dhuafa di tengah kasus ACT, mengetahui indikator apa yang mampu membuat pendekatan komunikasi strategis Dompet Dhuafa mendorong para stakeholder untuk tetap percaya kepada Dompet Dhuafa, serta memperoleh gambaran mengenai langkah-langkah pendekatan komunikasi strategis yang dijalankan Dompet Dhuafa pasca kasus oknum ACT. Penelitian ini menggunakan teori tindakan sosial dengan pendekatan konsep komunikasi strategis. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan paradigma konstruktivisme melalui pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dompet Dhuafa berhasil menangani terpaan isu eksternal melalui pendekatan komunikasi strategisnya, meliputi analisis masalah, membingkai dan mendasain pesan sesuai karakteristik donatur, strategi pendekatan media, perencanaan program stakeholder management, serta induksi value di seluruh tatanan organisasi. Melalui bentuk komunikasi strategis tersebut, Dompet Dhuafa juga berhasil mengkonstruksi para stakeholder untuk bertindak secara rasional, dimana tindakan sosial tersebut diputuskan oleh para stakeholder berdasarkan pemaknaan mereka terhadap Dompet Dhuafa. Sehingga meskipun terpaan isu eksternal cukup kuat, para stakeholder tetap loyal dan percaya dengan kinerja Dompet Dhuafa.