Aliran Materi dan Footprint Konsumsi Cabai Merah Besar (Capsicum annuum L.) Kota Bandung

Abstract

Aliran materi adalah alur perpindahan materi dari satu objek ke objek yang lain. Setiap siklus atau materi ada mekanisme yang dihasilkan (produk) dengan sistem berupa berat. Sedangkan footprint konsumsi adalah untuk mengukur banyaknya area yang dibutuhkan untuk ketersediaan sumberdaya lahan yang dikonsumsi dan jasa ekologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daerah sentra produksi cabai dan aliran materi serta untuk mengukur besarnya footprint cabai merah besar di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode mixed methods, yaitu kualitatif dan kuantitatif yang dilakukan secara bersamaan. Penelitian ini terdiri dari dua variabel terikat, yaitu aliran materi dan footprint konsumsi. Analisis dilakukan melalui dua tahapan, tahap pertama dengan analisis deskriptif dan tahap kedua dengan analisis perhitungan dari Wackernagel and Rees. Hasil penelitian menunjukkan sekitar 54% dari total cabai merah yang masuk adalah dari Jawa Tengah dan Jawa Timur dan banyaknya cabai merah besar yang disuplai adalah 31,1 ton/hari. Aliran materi cabai merah melibatkan banyak pihak, hal ini menjadikan cabai mengalami penyusutan sampai 2%. Footprint konsumsi Kota Bandung adalah 2.983,52 gha artinya rata-rata setiap rumah tangga Bandung membutuhkan lahan untuk konsumsi cabainya dalam satu tahun seluas 0,0045 gha atau 45 m². Pola konsumsi menjadi indikator tersedianya dan terpenuhinya bahan komoditas tertentu, dan keberlanjutan ditentukan oleh penggunaan sumberdaya yang saat ini kita konsumsi.

Description

Keywords

Aliran Materi, Cabai Mera Besar, Footprint Konsumsi

Citation