COMMUNITY DEVELOPMENT MELALUI PENERAPAN CLTS (COMMUNITY-LED TOTAL SANITATION) DALAM PENYELESAIAN MASALAH SANITASI (Studi Kasus di Desa Sukawening, Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang)
No Thumbnail Available
Date
2012-07-30
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui tentang pelaksanaan
community development melalui CLTS (Community Led Total Sanitation) dalam
penyelesaian masalah sanitasi di Desa Sukawening, Kecamatan Ganeas,
Kabupaten Sumedang. Adapun aspek-aspek yang dilihat dalam penelitian ini
adalah persiapan CLTS, pelaksanaan (pemicuan) CLTS, dan monitoring dan
evaluasi, yang dilihat dari perspektif community development.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif,
dengan teknik penelitian studi kasus. Jumlah informan dalam penelitian ini
berjumlah 10 orang, yang terdiri dari 1 orang Kepala Desa, 1 orang dari pihak
tim fasilitator, 1 orang dari pihak petugas sanitarian Puskesmas Kecamatan
Ganeas, 1 orang Kader CLTS, 1 orang petugas Puskesmas pembantu Desa
Sukawening, dan 5 orang dari pihak masyarakat Desa Sukawening yang ikut
terlibat dalam pelaksanaan CLTS. Informan ditentukan berdasarkan tujuan
penelitian guna menggali lebih dalam tentang proses dan tahap-tahap CLTS yang
dilakukan di Desa Sukawening. Teknik pendekatan penelitian yang digunakan
adalah penelitian kualitatif. Dengan menggunakan wawancara mendalam
(indepth interview) dan observasi sebagai teknik dan instrumen pengumpulan
data.
Hasil penelitian menunjukkan dalam prosesnya CLTS terdiri dari
persiapan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi. Pada tahap persiapan,
masyarakat dilibatkan langsung dalam menentukan waktu pemicuan dan
mempersiapkan sarana prasarana yang digunakan saat pemicuan. Dalam tahap
pelaksanaannya kader dan tim fasilitator CLTS berupaya menciptakan partisipasi
penuh masyarakat sehingga masyarakat bisa menyadari sendiri perilakunya
selama ini dan merasa dilibatkan juga dalam proses penyelesaian masalah terkait
sanitasi. Pada tahap monitoring dan evaluasi, adanya kelompok pendengar
(Klompen) yang rutin diadakan di desa satu bulan sekali merupakan wadah dan
sarana yang efektif bagi warga masyarakat dan perangkat desa untuk saling
berbagi informasi dan mengevaluasi mengenai pelaksanaan CLTS dan pengaruh
CLTS di lingkungan mereka.
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah proses
pelaksanaan CLTS di Desa Sukawening, dimulai dari persiapan, pelaksanaan
(pemicuan), dan monitoring serta evaluasi merupakan wujud dari community
development, yang merupakan metode dari pekerjaan sosial, di mana masyarakat
dilibatkan langsung dalam penyelesaian masalah dan berpartisi aktif dalam
memberikan jawaban serta pendapat terkait sanitasi di desa mereka sendiri.
Pelaksanaan CLTS di Desa Sukawening juga mendorong swadaya masyarakat
dan advokasi kepada pengambilan keputusan apa yang harus dilakukan
selanjutnya untuk membuat perubahan perilaku masyarakat berhasil dan
sustainable. Melihat dari kesimpulan tersebut, maka peneliti menyarankan untuk
dilakukannya pelatihan yang berbasis masyarakat yang bisa mempertahankan
semangat CLTS yang sudah terbangun dan mengembangkan swadaya
masyarakat agar menjadi lebih mandiri dan bisa menyelesaikan masalah yang
masih belum terselesaikan di Desa Sukawening terkait sanitasi.
Description
Keywords
COMMUNITY DEVELOPMENT, Tidak ada keyword, Tidak ada keyword