PERBEDAAN KEBOCORAN MIKRO RESTORASI RESIN KOMPOSIT KELAS II PADA DINDING GINGIVA MENGGUNAKAN TEKNIK INKREMENTAL DAN BULK FILL YANG DIAKTIVASI SONIK

Abstract

Terjadinya kebocoran mikro pada restorasi resin komposit masih menjadi masalah yang hingga kini belum dapat diatasi. Kebocoran mikro terutama disebabkan karena adanya penyusutan resin komposit pada saat polimerisasi. Penelitian ini bertujuan mencari teknik restorasi kelas II yang menghasilkan kebocoran mikro minimal antara teknik inkremental dan bulk fill yang diaktivasi sonik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni secara in vitro. Kavitas kelas II dipreparasi pada 30 gigi premolar rahang atas hasil cabutan untuk alasan perawatan orthodontik. Sampel dibagi dua kelompok, kelompok pertama ditambal dengan resin komposit menggunakan teknik inkremental dan kelompok kedua menggunakan teknik bulk fill yang diaktivasi sonik. Pada seluruh sampel dilakukan thermocycling, selanjutnya direndam dalam larutan methylene blue 2% selama 24 jam. Sampel dibelah dengan arah mesial-distal dan diamati dengan mikroskop stereo perbesaran 20x dan dinilai dalam skala ordinal (0-4). Hasil penelitian ini menunjukkan skor kebocoran mikro terendah yaitu 0 (nol) pada teknik inkremental (13,33 %) dan teknik bulk fill yang diaktivasi sonik (33,33 %). Secara statistik tidak terdapat perbedaan bermakna kebocoran mikro antara kedua kelompok sampel. Dapat disimpulkan bahwa kedua teknik yang digunakan belum dapat menghilangkan kebocoran mikro secara sempurna.

Description

Keywords

Kebocoran mikro, penyusutan resin komposit, teknik inkremental

Citation