NEMATODA SEBAGAI INDIKATOR KESEHATAN TANAH PERTANIAN PISANG DESA MEKARGALIH, CIANJUR
No Thumbnail Available
Date
2021-03-24
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Kesehatan tanah pertanian pisang penting untuk dievaluasi untuk menghindari dampak penggunaan lahan pertanian terhadap kesehatan lingkungan dan manusia. Untuk itu, dibutuhkan sebuah sistem penilai yang mengintegrasikan komponen fisik, kimia, dan biologi untuk mengevaluasi kesehatan tanah. Kesehatan tanah dari tiga lokasi pertanian (Agr1, Agr2, dan Agr3) di Desa Mekargalih dinilai dan dibandingkan menggunakan karakteristik fisikokimia bersama dengan nematoda sebagai indikator biologis. Kesehatan tanah melalui indeks fungsional nematoda dievaluasi menggunakan maturity index (MI), plant-parasitic index (PPI), channel index (CI), enrichment index (EI), structure index (SI), dan basal index (BI). Keragaman nematoda dievaluasi menggunakan indeks keragaman, dominansi, dan kerataan. Beberapa karakteristik fisikokimia juga diukur seperti kelembapan, tekstur, struktur, agregat, warna, pH, karbon organik, dan kapasitas tukar kation. Penelitian dilakukan dengan desain sekuensial eksplanatori yang menggabungkan analisis indeks fungsional nematoda, pengukuran fisikokimia tanah, dengan hasil wawancara. Hasil penelitian menunjukkan semua lokasi memiliki karakter fisik yang mirip, tanah cokelat gelap dengan tekstur liat, dan dispersi agregat yang rendah. Perbedaan terdapat pada kandungan kelembapan tanah dimana Agr1 memiliki kelembapan tanah yang tertinggi (78%) dibandingkan dengan Agr2 (70%) dan Agr3 (70%). Agr2 memiliki nilai pH KCl paling rendah (3,99) diikuti dengan Agr3 (4,11), dan Agr1 (4,26). Kapasitas tukar kation tertinggi dimiliki oleh Agr3 (38,02) dengan Agr1 dan Agr2 memiliki nilai yang sama (33,98). Karbon organik tertinggi didapatkan pada Agr2 (2,45) kemudian berturut turut diikuti oleh Agr3 (1,77) dan Agr1 (1,5). MI dan PPI menunjukkan bahwa Agr3 merupakan sistem yang paling matang (MI 3,81). Agr2 merupakan sistem peralihan yang baru keluar dari gangguan (MI 2,88) dan Agr1 masih memiliki gangguan akibat pemberian pupuk kandang (MI 2,5). Indeks fungsional menunjukkan bahwa Agr2 memiliki jaring makanan tanah paling diperkaya (EI), Agr3 paling terstruktur (SI), dan Agr1 memiliki gangguan paling besar (BI). Hasil ini menunjukkan bahwa Agr3 memiliki kondisi tanah paling sehat dan dapat dijadikan tolok ukur pertanian sebagai tanah yang sehat, terstruktur, dan jaring makanan yang terpelihara.
Description
Keywords
Bioindikator, Kesehatan Tanah, Nematoda