SINTESIS OKTIL PARA-METOKSI SINAMAT (OPMS) DARI BAHAN BAKU RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L.) DENGAN METODE TRANSESTERIFIKASI

Abstract

Kesulitan utama industri obat dan kosmetik pada umumnya adalah pengadaan bahan baku yang masih tergantung dari luar negeri. Hingga saat ini, hampir keseluruhan bahan aktif diimpor oleh Indonesia. Oktil para-metoksi sinamat (OPMS) adalah salah satunya. OPMS merupakan senyawa kimia yang paling sering digunakan untuk tabir surya. Ironisnya, belum ada perusahaan Indonesia yang memproduksi senyawa ini secara mandiri, padahal Indonesia memiliki bahan baku utama senyawa OPMS yaitu etil para-metoksi sinamat (EPMS) yang bisa diperoleh dari rimpang kencur. Kandungan EPMS dalam rimpang kencur di Indonesia sekitar 35 hingga 80 % dan kelimpahan rimpang kencur di Indonesia cukup tinggi sehingga kemandirian bahan baku OPMS sangat potensial untuk dikembangkan. Penelitian menggunakan metode transesterifikasi. Simplisia rimpang kencur dimaserasi hingga didapatkan kristal EPMS. Rendemen kristal sebanyak 4,88%. Kristal direfluks bersama oktanol untuk menghasilkan senyawa OPMS. Proses refluks dilakukan pada suhu 150-160oC dengan durasi 2, 3, 4, 5, dan 6 jam. Variasi waktu digunakan untuk melihat pengaruh waktu reaksi terhadap hasil sintesis. Analis OPMS meliputi KLT, Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), dan Gas Chromatography Mass Spectroscopy (GCMS). Spektrum FTIR menyatakan adanya penambahan gugus alkil pada proses sintesis. Berdasarkan luas area pada GCMS, reaksi dengan durasi 5 jam memiliki area OPMS lebih besar daripada 6 jam.

Description

Keywords

Oktil para-metoksi sinamat, Kencur, Sintesis

Citation

Collections