Pariwisata Keberlanjutan (S2)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Pariwisata Keberlanjutan (S2) by Author "Hendarmawan"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Analisis SWOT: Teknik Dalam Penyusunan Strategi Pariwisata Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat(2023-04-13) JANUARANI RAZAK; R. Ira Irawati; HendarmawanPenyelenggaraan pariwisata dalam jangka panjang akan menjadi tantangan kepada semua aktor dalam sektor pariwisata untuk mengatasi dampak negatif pariwisata terhadap lingkungan, dan sosial budaya setempat. Untuk menyusun pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, dibutuhkan pemahaman terhadap faktor-faktor penting yang ada di destinasi. Penelitian ini akan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi sektor pariwisata di Desa Mukapayung untuk membantu penyusunan strategi pengembangannya. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed method) untuk menganalisis Desa Mukapayung dari aspek atraksi, amenitas, aksesibilitas, sumber daya manusia, masyarakat, dan industri. Informasi diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi langsung ke lapangan, dan Focused Group Discussion dengan informan yang mewakili unsur pentahelix dalam pariwisata Desa Mukapayung. Temuan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil analisis berupa faktor internal dan faktor eksternal dianalisis dengan teknik SWOT agar dapat dijadikan strategi. Hasil penelitian menunjukkan pariwisata Desa Mukapayung secara internal punya kekuatan dari segi keinginan kuat dari pengelola dan tokoh masyarakat serta keragaman potensi alam, budaya, dan industri. Namun belum ada praktikuntuk melaksanakan pariwisata yang berkelanjutan. Dari sisi eksternal, Desa Mukapayung punya dukungan relasi dengan pihak luar dalam kegiatannya. Namun ada kemungkinan dampak buruk yang dibawa dari luar terhadap Desa Mukapayung. Analisis SWOT menunjukkan strategi utama untuk mengembangkan pariwisata Desa Mukapayung adalah Aggressive strategy dimana pengembangan harus menggunakan semua kekuatan yang dimiliki destinasi untuk memanfaatkan peluang sebanyak-banyaknya. Pada masa yang akan datang, sebaiknya semua aktor pariwisata Desa Mukapayung dan sekitarnya mengupayakan keberlanjutan dengan menggiatkan sosialisasi, menerapkan standar keberlanjutan, serta menyusun aturan pendukung dan ditegakkan.Item PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DI GEOSITE GUNONG LUMUT DESA LIMBONGAN KABUPATEN BELITUNG TIMUR(2024-02-05) PERANCISCUS ARYANTO; Mohamad Sapari Dwi Hadian; HendarmawanGeosite Gunong Lumut merupakan salah satu objek geosite yang terletak di Desa Limbongan Kabupaten Belitung Timur. Geosite Gunong Lumut memiliki keunikan dan keanekaragaman hayati yang dapat menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Hal ini membutuhkan pemberdayaan sumber daya manusia demi pengembangan pariwisata di kawasan Geosite Gunong Lumut. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui kompetensi, peran sumber daya manusia dan strategi pemberdayaan sumber daya manusia di Geosite Gunong Lumut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui hasil observasi, wawancara mendalam, dan diskusi kelompok terarah. Penentuan informan dipilih secara purposive. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi sumber daya manusia di Geosite Gunong Lumut yang dapat diberdayakan antara lain kompetensi sebagai pemandu wisata (pengetahuan dasar dan etika), kompetensi mengembangkan dan memelihara pengetahuan umum yang diperlukan oleh pemandu wisata, kompetensi mengoordinasi dan mengoperasikan perjalanan wisata, kompetensi memimpin dan memandu rombongan, kompetensi menyiapkan dan menyajikan informasi wisata, kompetensi berkomunikasi secara lisan dalam bahasa inggris pada tingkat operasional dasar. Peran sumber daya manusia dalam pengembangan kawasan Geosite Gunong Lumut melalui hubungan dengan stakeholder, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat. Sedangkan strategi pemberdayaan sumber daya manusia di Geosite Gunong Lumut dapat dengan cara penguatan kelompok sadar wisata melalui pelatihan tata kelola, bisnis, dan pemasaran destinasi pariwisata, pelatihan pemasaran digital dan pelatihan kepemanduan Geowisata serta kolaborasi dengan stakeholder