Fakultas Pertanian

Permanent URI for this community

https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/9

Browse

Browsing Fakultas Pertanian by Author "ABEL TARAS GINTING"

Now showing 1 - 1 of 1
  • No Thumbnail Available
    Item
    PREFERENSI DAN OVIPOSISI HAMA WERENG BATANG COKLAT (Nilaparvata lugens Stal.) PADA VARIETAS PADI SAWAH BERIRIGASI YANG TERCEMAR LIMBAH INDUSTRI TEKSTIL
    (2015-10-20) ABEL TARAS GINTING; Siska Rasiska; Sadeli Natasasmita
    Padi (Oryza sativa L) merupakan tanaman pangan dan bahan pangan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi dan oviposisi WBC pada tanaman padi sawah beririgasi yang tercemar limbah industri tekstil. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, pada bulan Februari sampai April 2015. Metode yang digunakan adalah metode percobaan (experiment) dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan perlakuan enam varietas tanaman padi sawah, yaitu varietas Mekongga, Ciherang, Situ Patenggang, Situ Bagendit, Inpari30, dan Sintanur, yang diberi air persawahan tercemar limbah industri tekstil dan diulang sebanyak lima kali. Pengamatan terhadap preferensi WBC dilakukan dengan menghitung rata-rata jumlah WBC betina, jantan, sayap makroptera dan brakhiptera yang hinggap pada keenam varietas padi pada 2, 4, 8, 24, 48 dan 72 jam setelah infestasi (SI). Pengamatan terhadap oviposisi dilakukan dengan menghitung jumlah telur WBC. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata WBC betina yang hinggap paling tinggi terdapat pada varietas sintanur pada 24 jam dan mekongga pada 48 jam SI. Rata-rata WBC jantan yang hinggap paling tinggi terdapat pada varietas sintanur pada 4 dan 24 jam SI. Rata-rata WBC bersayap makroptera yang hinggap paling tinggi terdapat pada varietas sintanur pada 72 jam SI, sedangkan WBC yang bersayap brakhiptera yang hinggap paling tinggi pada varietas Inpari 30 pada 8 jam SI. Rata-rata jumlah telur WBC paling banyak pada varietas Situ Patenggang dan paling sedikit pada varietas Situ Bagendit.