Radiologi Kedokteran Gigi (Sp.)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Radiologi Kedokteran Gigi (Sp.) by Author "Fahmi Oscandar"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
Item Analisis Nilai Densitas Tulang Rahang Berdasarkan Usia Menggunakan Cone Beam Computed Tomography (CBCT)(2017-01-19) INTAN FARIZKA; Fahmi Oscandar; AzhariPengetahuan mengenai densitas tulang rahang penting bagi para praktisi kedokteran gigi karena dapat mempengaruhi perawatan. Jumlah massa tulang meningkat sejak pubertas hingga mencapai puncak sekitar usia 20-35 tahun, namun nilainya belum diketahui pasti. Modalitas radiografi terpilih dalam kedokteran gigi untuk menilai densitas tulang rahang adalah CBCT karena memiliki resolusi tinggi namun dosis radiasi rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai rata-rata densitas tulang rahang dan hubungan densitas tulang rahang dengan usia. Populasi penelitian ini adalah data sekunder radiograf CBCT dari 49 orang berusia 10-35 tahun, sejumlah 225.792 irisan CBCT. Sampel sejumlah 882 irisan aksial, sagittal dan koronal dengan kriteria yaitu: 4 Region of interest (ROI) posterior, 2 ROI anterior maksila dan mandibula meliputi trabekula dan kortikal. Pengukuran ROI dilakukan menggunakan software EZ Implant. Statistik deskriptif untuk menyajikan nilai rerata, minimum, maksimum densitas serta standar deviasinya, sedangkan analisis regresi linear sederhana untuk menguji hubungan antara densitas tulang rahang dengan usia. Nilai rata-rata densitas trabekula maksila 240.5 HU (usia 10-15), 317.3 HU (usia 16-20), 377.3 HU (usia 21-25), 374.4 HU (usia 26-30), dan 382.8 HU (usia 31-35), sedangkan pada kortikal maksila 632.3 HU (usia 10-15), 712.1 HU (usia 16-20), 728.8 HU(usia 21-25), 724.3 HU (usia 26-30), 720.5 HU (usia 31-35). Nilai rata-rata densitas trabekula mandibula 317.01 HU (usia 10-15), 409.07 HU (usia 16-20), 456.4 HU (usia 21-25), 468.2 HU (usia 26-30), dan 464.17 HU (usia 31-35), sedangkan pada kortikal 722.8 HU (usia 10-15), 752.4 HU (usia 16-20), 789.7 HU (usia 21-25), 794.3 HU (usia 26-30), 800.05 HU (usia 31-35). Nilai R > 0.7 dari analisis regresi linear sederhana menunjukan hubungan linear positif kuat antara densitas tulang rahang dan usia. Tren penelitian ini menunjukan densitas maksila dan mandibula meningkat sejak usia 10 tahun dan menunjukan perubahan minimal pada usia 25-35 tahun, karena pubertas merupakan fase tumbuh kembang dan usia 25-35 tahun cenderung datar karena proses kalsifikasi sudah terhenti sehingga jumlah massa tulang akan mencapai puncak. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan antara densitas tulang rahang dan usia. Kata Kunci: CBCT, densitas tulang rahang, usiaItem Estimasi Usia Kronologis Berdasarkan Rasio Volume Pulpa dan Gigi Pada Gigi Kaninus Rahang Atas Menggunakan CBCT(2023-07-13) KHAMILA GAYATRI ANJANI; Fahmi Oscandar; Belly SamPendahuluan: Estimasi usia manusia melalui gigi adalah salah satu metode penghitungan usia dalam proses pertumbuhan, perkembangan dan penuaan gigi yang dapat diterapkan baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Odontoblast menghasilkan dentin sekunder di area dinding pulpa sehingga menyebabkan berkurangnya volume ruang pulpa, yang dapat digunakan sebagai indikator untuk estimasi usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara rasio volume pulpa dan gigi pada gigi kaninus dengan menggunakan CBCT untuk mengembangkan metode estimasi umur. Metode: Rancangan penelitian ini adalah analitik dengan observasi pada sampel yang dilakukan secara cross-sectional menggunakan rasio volume pulpa dan gigi melalui radiograf CBCT dari tahun 2018-2022 dengan total gigi kaninus maksila sebanyak 79 gigi yang terdiri dari 79 gigi perempuan dan 79 gigi laki-laki, dengan rentang usia 20-50 tahun, sampel dalam keadaan sehat dan tidak memiliki kelainan secara patologis, foramen apikal tertutup dan tidak menggunakan piranti cekat maupun prostetik. File CBCT 3D dalam bentuk DICOM diproses melalui ITK-SNAP untuk pengukuran volume pulpa dan gigi. Pengukuran dilakukan dua kali, pada volume pulpa dan volume gigi. Analisis regresi linear dilakukan untuk melihat reliabilitas perhitungan rasio volume pulpa dan gigi untuk memprediksi usia manusia.Item Korelasi Gangguan Sendi Temporomandibula dengan Morfologi Prosesus Stiloid dari Pencitraan CBCT-3D(2020-01-22) FITRI ANGRAINI NASUTION; Fahmi Oscandar; AzhariTemporomandibular joint (TMJ) dan kompleks stiloid termasuk kedalam sistem stomatognati yang berperan dalam pergerakan rahang. Temporomandibular joint Disorders (TMD) akan mempengaruhi jaringan lunak dan jaringan keras disekitar TMJ, diikuti perubahan morfologi prosesus stiloid. Perubahan morfologi prosesus stiloid ini ditandai dengan perubahan panjang, angulasi dan bentuk yang dapat dievaluasi dari pencitraan Cone Beam Computed Tomography-Three Dimension (CBCT-3D). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara TMD dengan panjang, angulasi dan bentuk prosesus stiloid dari pencitraan CBCT-3D. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik korelatif dengan pendekatan waktu cross sectional, teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Hasil analisis data adalah prosesus stiloid mengalami perubahan morfologi pada pasien TMD, tetapi secara statistik tidak terdapat hubungan antara TMD dengan panjang, angulasi dan bentuk prosesus stiloid. Simpulan penelitian ini tidak terdapat hubungan antara TMD dengan panjang, angulasi dan bentuk prosesus stiloid.Item RASIO LUAS PULPA TERHADAP LUAS GIGI KANINUS RAHANG ATAS UNTUK ESTIMASI USIA GIGI PADA POPULASI INDONESIA: STUDI CBCT(2023-07-14) SYLVIA AGUSTIN; Suhardjo; Fahmi OscandarPendahuluan: Usia dapat mendeskripsikan kehidupan individu. Salah satu proses dalam menentukan identitas setiap individu adalah estimasi usia. Pemeriksaan radiografi memungkinkan estimasi usia pada individu. Estimasi usia dengan menggunakan radiografi merupakan metode yang bersifat tidak invasif. Berbagai modalitas pencitraan dapat digunakan untuk estimasi usia, salah satunya adalah radiografi CBCT. CBCT menampilkan visualisasi 3D yang lebih kompleks dan akurat. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungn antara rasio luas pulpa dan gigi kaninus menggunakan CBCT untuk mengembangkan metode estimasi usia. Bahan dan Metode: Rancangan penelitian ini adalah analitik dengan observasi pada sampel yang dilakukan secara cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah data sekunder radiograf CBCT pasien Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Padjajaran, Bandung dari tahun 2018 hingga 2021 dengan rentang usia 20-50 tahun. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 79 gigi kaninus maksila terdiri dari 79 gigi kaninus maksila laki-laki dan 79 gigi kaninus maksila perempuan. Pengukuran rasio luas pulpa dan gigi kaninus maksila melalui Data DICOM CBCT diproses menggunakan aplikasi open-source software Fiji ImageJ versi 1.53o, Java 1.8.0_172 (64-bit). Pengukuran dilakukan 2 kali, yaitu pada luas pulpa dan luas gigi. Hasil pengukuran yang diperoleh ditabulasikan dan dilakukan uji analisis regresi linear untuk melihat reliabilitas perhitungan rasio luas pulpa dan gigi kaninus maksila untuk memprediksi usia manusia.