S2 - Magister
Permanent URI for this community
Browse
Browsing S2 - Magister by Author "Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah Alam"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
Item KARAKTERISTIK FISIK-KIMIA AIR TANAH DAN SEBARAN AKUIFER BERDASARKAN HASIL DATA GEOLISTRIK PADA KAWASAN INDUSTRI DI KOTA CIMAHI, JAWA BARAT(2023-01-15) DENI KAMAL; Yoga Andriana Sendjaja; Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah AlamKota Cimahi merupakan lembah cekungan yang melandai dari utara ke selatan. Kota ini juga masuk dalam kawasan Cekungan Air Tanah (CAT) Bandung-Soreang produktif, yang banyak dimanfaatkan warga dan industri sebagai sumber air utama. Apabila pengambilan air tanah melebihi pengisian air tanah untuk wilayah yang luas dan waktu yang lama secara terus-menerus, maka penurunan muka air tanah dan kualitas air tanah dapat terjadi. Pemanfaatan air tanah harus didasarkan pada keseimbangan dan kelestarian air tanah yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian dilakukan untuk melihat kondisi air tanah yaitu kondisi muka air tanah dan kualitas air tanah di daerah penelitian khususnya di sumur-sumur produksi industri Kota Cimahi. Metode yang digunakan yaitu mengalisis data muka air tanah, analisis sifat fisik dan kimia air tanah pada sumur yang berada di industri kota Cimahi. Dari hasil penelitian diketahui terjadi penurunan kedudukan muka air tanah di Kota Cimahi berkisar antara 3-5 m dari hasil perbandingan muka air tanah periode 2016 & 2022, sedangkan nilai TDS (Total Dissolve Solid), DHL (Daya Hantar Listrik), SO4, pH dan Cl telah mengalami kenaikan pada tahun 2022 jika dibandingkan dengan tahun 2016. Kenaikan nilai TDS (Total Dissolve Solid) sebesar 2-4 mg/l, kenaikan nilai DHL (Daya Hantar Listrik) sebesar 3-5 µS/cm, kenaikan nilai pH sebesar 0.2-1.5 , kenaikan nilai SO4 sebesar 1-4 mg/l, dan kenaikan nilai Cl sebesar 2-5 mg/l. Berdasarkah hasil tersebut kualitas air tanah di Kawasan Industri Kota Cimahi terjadi penurunan tapi tidak signifikan. Geologi bawah permukaan lapisan yang menyusun daerah penelitian dari atas kebawah yaitu tanah penutup, lempung tufan, pasir tufan, breksi tufan dan lapili. Lapisan impermeabel atau lapisan kedap air di Kawasan Industri Kota Cimahi yaitu lapisan lempung tufan lapisan paling tipis yang terdapat didaerah penelitian. Lapisan yang menjadi akuifer yaitu lapisan pasir tufan, akuifer didaerah penelitian berada pada kedalaman dangkal dan dalam , untuk dangkal mempunyai ketebalan 10-20 m, sedangkan akuifer dalam berada pada kedalaman 100 m dengan ketebalan 15-25 meter. Berdasarkan hal tersebut sistem air tanah di daerah penelitian dipengaruhi oleh endapan vulkanik.Item KARAKTERISTIK GEOMORFOLOGI KUANTITATIF BERKAITAN DENGAN KEJADIAN LONGSOR DI DAS CILAKI BAGIAN HULU BERDASARKAN METODE PCA-REGRESI LOGISTIK-KORELASI(2018-11-05) ZAHRA SYAHIDA SABILA; Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah Alam; Emi SukiyahRiset dilaksanakan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cilaki bagian hulu di Kabupaten Garut. Wilayah tersebut merupakan salah satu kawasan yang penting untuk daerah konservasi dan penyangga wilayah di bawahnya. Kemungkinan kebencanaan geologi berupa longsoran di sekitar DAS Cilaki bagian hulu perlu diteliti karena akan menjadi bagian dari kendala dalam pengembangan wilayah di sekitarnya dan ke arah hilir. Daerah penelitian termasuk ke dalam zona fisiografi Pegunungan Selatan Jawa Barat. Terdapat 19 sub-DAS dengan batuannya terdiri atas batuan vulkanik Kuarter yang menyusun DAS Cilaki bagian hulu wilayah Garut, Jawa Barat. Riset ini mengungkapkan karakteristik hulu sub-DAS, yang diketahui melalui perhitungan morfometri, serta kejadian longsor di wilayah tersebut. Morfometri dilihat dari tiga aspek, yaitu linear morfometri yang diwakili oleh nilai nisbah percabangan sungai (Rb) dan nisbah panjang (RL); areal morfometri, diwakili oleh rasio faktor bentuk (Rf), rasio kelonjongan (Re), rasio tekstur (Rt), rasio kebundaran (Rc), frekuensi sungai (Fs), dan kerapatan aliran (Dd); serta aspek relief, diwakili oleh rasio relief (Rh) dan kemiringan lereng (Sb). Metode yang dipakai adalah Principal Component Analysis (PCA), regresi logistik, dan analisis korelasi. PCA digunakan untuk mendapatkan komponen yang efisien dalam mendeskripsikan karakteristik sub-DAS. Berdasarkan komponen tersebut, sub-DAS dengan karakteristik yang mirip dikelompokan menjadi satu. Kemudian dilakukan pula analisis perserbaran longsor dengan menggunakan regresi logistik. Setelah itu, kelompok sub-DAS yang telah terbentuk pada tahap sebelumnya kemudian digunakan untuk mengetahui hubungan karakteristik sub-DAS dengan kejadian longsor di daerah tersebut. Objektif penelitian adalah menganalisis: 1) morfometri DAS, 2) hubungan kemiringan lereng dan batuan dengan kejadian longsor, 3) hubungan morfometri DAS dengan kejadian longsor. Hasil riset disimpulkan sebagai berikut: 1) Terdapat dua komponen karakteristik yang dapat menjelaskan 85,23% karakteristik sub-DAS di bagian hulu DAS Cilaki wilayah Garut. Komponen 1 merupakan komponen yang paling berperan, yang terdiri dari variabel rasio kelonjongan (Re), kemiringan lereng (Sb), nisbah percabangan (Rb), dan rasio tekstur (Rt). Komponen 2 terdiri dari variabel frekuensi sungai (Fs) dan kerapatan aliran (Dd). 2) Hubungan antara kemiringan lereng (S) dan batuan dengan kejadian longsor di hulu DAS Cilaki wilayah Garut memperlihatkan hubungan yang signifikan dengan kuat pengaruh sebesar 12,14%. 3) Karakteristik sub-DAS dengan kejadian longsor menunjukkan hubungan yang tidak signifikan. Geomorfologi hanya mempelajari bentuk roman muka bumi, tidak mempelajari sifat fisik dan mekanika tanah serta kekuatan batuan. Variabel yang penting untuk mengetahui faktor keamanan lereng tersebut dipelajari dalam geoteknik mengenai analisis kestabilan lereng.Item Karakteristik Hidrogeokimia Pada Daerah Pantai di Dataran Rendak Katak Kecamatan Pesanggrahan, Kabupaten Banyuwangi(2017-02-27) ARIEF NUR MUCHAMAD; Euis Tintin Yuningsih; Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah AlamMakalah ini menjelaskan hasil dari penilaian kualitas airtanah yang dilakukan di daerah dataran rendah Katak, di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Daerah penelitian merupakan dataran rendah dan terbentuk oleh endapan aluvial yang merupakan hasil erosi dari batuan sekitarnya. Kualitas airtanah yang asin telah teridentifikasi saat observasi lapangan. Dalam rangka mengidentifikasi asal air asin di daerah Katak, studi hidrogeokimia dilakukan terhadap sampel airtanah dari 7 sumur bor, 5 sumur penduduk, 3 air permukaan dan air laut di wilayah pesisir Selatan sampai dengan dataran di daerah Utara. Analisis hidrokimia dilakukan dengan pengeplotan unsur-unsur ion utama pada diagram Piper untuk mengetahui atau mengklarifikasi fasies dan kandungan ion dominan pada airtanah di daerah penelitian. Interpretasi plot untuk ion utama menunjukkan bahwa salinitas di daerah Katak diakibatkan oleh intrusi air laut dan pembilasan garam-garam pada batugamping/sedimen laut. Penelitian hidrokimia di daerah dataran rendah Katak memberikan wawasan baru mengenai hubungan antara air tawar dan air laut pada kedalaman yang berbeda di dalam sedimen pantai dan aluvial. Intrusi air asin terjadi karena kerucut depresi yang disebabkan oleh eksploitasi air tanah terkonsentrasi di Selatan yang merupakan daerah pesisir dan pembilasan karena mobilisasi air tanah melalui batugamping/sedimen laut di Utara. Zonasi jenis airtanah diketahui dari karakteristik hidrokimianya, mulai dari jenis Natrium Klorida (Na-Cl) di Selatan sampai Kalium Sulfat (Ca-SO4) di Utara. Hal tersebut masing-masing dikontrol oleh hidrodinamika airtanah dengan air asin dan pelarutan kimia batuan oleh airtanah.Item KARAKTERISTIK SISTEM AKIFER AIRTANAH DI PEGUNUNGAN VULKANIK BERDASARKAN TINJAUAN ANALISA KELURUSAN, KIMIA AIRTANAH, DAN DATA SUMUR BOR STUDI KASUS BARAT LAUT LERENG GUNUNG TALANG, SUMATERA BARAT(2018-05-01) AZWAR SATRYA MUHAMMAD; Hendarmawan; Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah AlamABSTRAK Produk dari erupsi gunung api berupa lava, breksi, piroklastik dan endapan koluvial dapan menjadi akifer yang baik untuk air. Lokasi penelitian di Barat Daya lereng Gunung Talang, Sumatera Barat, terletak di daerah zona sesar geser Dextral aktif sumatera, segmen sumani dimana pengaruh dari tektonik dapat mempengaruhi sebaran batuan akifer yang dapat mempengaruhi karakteristik airtanah, baik transmisivitas, permeabilitas serta pola aliran airtanah. Metode analisa kelurusan adalah salah satu metode untuk mengetahui karakteristik akifer, yang di dukung oleh data sumur bor yang selanjutnya dikembangkan dengan analisa hidrostratigrafi dimana paleosoil menjadi key bed untuk analisa ini dan di validasi dengan kimia airtanah. Fasies airtanah yang berkembang dilokasi penelitian adalah alkali bikarbonat, kalsium bikarbonat dan alkali klorida sulfat. Sesar normal yang teridentifikasi dari analisa kelurusan, sejajar dengan sesar utama Sumatera, barat laut – tenggara, dan sesar tersebut meningkatkan nilai permiabilitas, porositas serta transmisivitas batuan, sehingga sesar berfungsi sebagai penurus aliran tetapi juga sebagai penghalang. Kelurusan juga di interpretasikan sebagai batas geologi yang mempengaruhi pola aliran dan siklus airtanah di lokasi penelitian. Analisa Kelurusan, Data Sumur bor dan validasi kimia airtanah menjelaskan karakteristik dari sitem akifer yang berkembang di lokasi penelitian.