Hubungan Internasional (S3)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Hubungan Internasional (S3) by Author "AGUS DEDI"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item Partisipasi Politik Masyarakat di Kabupaten Pangandaran Pasca Pembentukan Daerah Otonomi Baru dalam Pemilukada Kabupaten Ciamis Tahun 2013(2016-12-20) AGUS DEDI; Arry Bainus; Nasrullah NazsirDiskursus tentang pelibatan masyarakat daerah otonomi baru dalam pemilukada daerah induknya menjadi kajian menarik dalam sistem otonomi daerah. Pelibatan warga masyarakat Kabupaten Pangandaran yang telah ditetapkan sebagai daerah otonomi baru dalam kegiatan Pemilukada di Kabupaten Ciamis Tahun 2013 telah menuai pro dan kontra. Alasan yang mendasari polemik ini adalah dengan telah terbitnya Surat Keputusan Penetapan Daerah Otonom Baru yang disahkan dengan Undang-Undang berkonsekuensi pada diberikannya kewenangan daerah otonomi baru untuk mengatur rumah tangganya sendiri, secara yuridis telah terlepas dari kabupaten induknya. Bertolak dari hal itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji partisipasi politik masyarakat Kabupaten Pangandaran pasca pembentukan Daerah Otonomi Baru dalam Pemilukada di Kabupaten Ciamis Tahun 2013 dan mengkaji faktor-faktor peningkatan partisipasi politik masyarakat Kabupaten Pangandaran pasca pembentukan Daerah Otonomi Baru dalam Pemilukada di Kabupaten Ciamis Tahun 2013. Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan studi dokumentasi yang dilakukan peneliti kepada informan, yaitu kelompok aktivis, partisipan, pengamat, dan apolitis diperoleh gambaran yang komprehensif bahwa partisipasi politik masyarakat Kabupaten Pangandaran dalam Pemilukada kabupaten Ciamis Tahun 2013 termasuk kategori tinggi. Temuan ini didukung pula oleh hasil penghitungan suara yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Ciamis bahwa tingkat partisipasi politik masyarakat Kabupaten Pangandaran dalam kegatan pemilukada di Kabupaten Ciamis Tahun 2013 mencapai angka 70,57 % yang diperoleh dari 10 kecamatan. Jika dibandingkan dengan perolehan suara kabupaten induknya yang hanya mencapai 68, 82 % maka hal ini menunjukkan bahwa tingkat partisipasi politik masyarakat Kabupaten Pangandaran lebih baik daripada Kabupaten Ciamis. Peningkatan angka partisipasi politik masyarakat Kabupaten Pangandaran dalam Pemilukada Kabupaten Ciamis Tahun 2013 disebabkab oleh beberapa faktor. Pertama, faktor profil Calon Bupati/Wakil Bupati. Kedua, faktor sosialisasi dan kampanye yang dilakukan oleh kelompok aktivis, partisipan, dan kelompok pengamat. Ketiga, faktor isu putera daerah (primordial). Keempat, faktor hubungan emosional dengan kabupaten induk. Kelima, faktor pengaruh para ulama/ajengan. Keenam, faktor kesadaran politik masyarakat. Temuan dalam penelitian ini menghasilkan konsep baru yaitu bahwa partisipasi politik yang diberikan masyarakat Kabupaten Pangandaran dalam Pemilukada Kabupaten Ciamis Tahun 2013 kurang efektif. Artinya, partisipasi politik yang diberikan masyarakat Kabupaten Pangandaran dalam Pemilukada Kabupaten Ciamis Tahun 2013 hasilnya tidak memiliki manfaat bagi masyarakat Kabupaten Pangandaran pasca pembentukan Daerah Otonomi Baru.