Ilmu Sastra (S3)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Ilmu Sastra (S3) by Author "ARIYANTO"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item NASKAH WAWACAN HADIS IBLIS: KAJIAN MAKNA DAN FUNGSI SOSIAL DISERTAI EDISI TEKS(2017-04-15) ARIYANTO; Hazbini; Titin Nurhayati MamunDisertasi berjudul Naskah Wawacan Hadis Iblis (WHI): Kajian Makna dan Fungsi Sosial disertai Edisi Teks” ini membahas tentang karya sastra kuna berbentuk naskah. Di dalamnya berisi tentang cerita dialog antara Nabi Muhammad dan iblis yang disebutkan terjadi di Masjidil Haram. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan interdisipliner dengan memanfaatkan teori filologi untuk penanganan naskah, teori sastra untuk analisis makna semiotik teks, dan teori pendidikan untuk analisis tekno-edukatif bidang media pendidikan. Ketiga pendekatan teoretis tersebut sekaligus digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai fungsi sosial WHI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa WHI (PNRI SD.11) merupakan naskah salinan yang dari segi teksnya memiliki kesamaan dengan sebagian teks Carios Nabi Muhammad sareng Iblis (PNRI SD.48). Sedangkan dari segi wacananya memiliki hubungan terbatas dengan Qissatu Iblis versi Arab, Iblis Namah versi Hindi, dan Hikayat Iblis dan Nabi Muhammad versi Melayu. Sebagai tulisan tangan, teks WHI tidak luput dari kesalahan mekanis berupa omisi (12 kasus), adisi (35 kasus), substitusi (10 kasus), dan transposisi (1 kasus). Oleh sebab itu, dalam penerbitan ini perlu dilakukan perbaikan teks dengan memperhatikan makna leksikal, gramatikal, sintaksikal, patokan pupuh, dan prinsip lectio difficilior. Sebagai karya sastra, WHI tergolong unik karena menempatkan tokoh iblis yang dikenal sosok antagonis sebagai tokoh sentral. Kesan ini muncul dari permainan sudut pandang sastra, dan karenanya bersifat fiktif. Adapun dari sisi pendidikan, dengan menggunakan perspektif Kohlberg, diketahui bahwa WHI merupakan media pendidikan yang dipandang efektif digunakan pada masyarakat moral konvensional yang homogen, yaitu kelompok sosial yang telah mampu menerima proses pendidikan melalui pemodelan.