Ilmu Sastra (S3)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Ilmu Sastra (S3) by Author "Abu Sufyan"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item KONSTRUKSI GILIRAN BERBICARA DAN GERAK INTERAKSI PERCAKAPAN DRAMA TARLING CIREBON: SUATU KAJIAN PRAGMATIK(2019-10-23) DEDE ROSYADI ZA; Abu Sufyan; Dadang SugandaABSTRAK Penelitian ini berjudul “Analisis Konstruksi Giliran Bicara dan Gerak Interaksi Percakapan Drama Tarling Cirebon”. Penelitian ini mengkaji bagaimana konstruksi giliran bicara dan gerak interaksi percakapan yang telah didistribusikan oleh pemeran drama tarling Cirebon yang sudah berbentuk percakapan. Analisis identitas, motivasi, dan ideologi melengkapi analisis ini untuk mengidentifikasi identitas, motivasi, dan ideologi yang menjadi latar belakang konstruksi giliran bicara dan gerak interaksi percakapan. Data diperoleh dari dua sumber, yaitu pertama, drama tarling Cirebon yang berjudul Gila Harta Warisan dan Mencari Wali Sejati. Data awal tersebut adalah berupa video. Kemudian penulis dengarkan dan simak dan diubah menjadi transkrip percakapan. Jenis penelitian ini ialah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik yang digunakan melalui pentranskripsian, pencatatan, pengumpulan, pereduksian,dan penganalisisan. Metode analisis penelitian ini adalah dengan beberapa tahap. Yang pertama, peneliti menganalisis konstruksi giliran bicara partisipan, kemudian menganalisis konstruksi gerak interaksi percakapan disertai mengidentifikasi identitas partisipan, motivasi partisipan dalam menturkan ujaran tersebut, dan ideologi yang tersirat dalam tuturan yang disampaikan oleh partisipan dalam pementasan drama tarling. Hasil penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut: Teridentifikasi konstruksi giliran bicara dan konstruksi gerak interaksi percakapan dalam bahasa daerah Cirebon tidak jauh berbeda dengan bahasa Inggris, Teridentifikasinya dalam giliran berbicara terdapat partisipan mengawali percakapan dengan basa-basi atau abang-abang lambe. Identitas seseorang sangat berperan penting dalam bertindak tutur. Identitas mempengaruhi tuturan dari sang penutur. Motivasi adalah dorongan seseorang dalam bertindak laku atau bertindak tutur. Dalam penelitian ini motivasi menjadi latar belakang seseorang dalam bertutur. Ideologi merupakan prinsip seseorang dalam bertindak laku dan bertindak tutur. Relasi antara identitas, motivasi, dan ideologi partisipan sangat saling berkaitan seperti tiga sudut yang membentuk bidang segitiga. Implikasi pragmatik terjadi karena adanya gerak penantang pada percakapan dalam drama tarling. Gerak penantang tersebut teridentifikasi melalui konstruksi gerak interaksi percakapan. Implikasi pragmatik akibat adanya gerak penantang tersebut adalah percakapan yang berlangsung tidak normal, tidak wajar, dan banyak topik baru. Dan implikasi pragmatik dari gerak penantang adalah hubungan partisipan dalam identitas relational tidak harmonis. Kata kunci: giliran berbicara, gerak interaksi percakapan, identitas, motivasi, ideologi.