S2 - Magister
Permanent URI for this community
Browse
Browsing S2 - Magister by Author "Anis Yohana Chaerunisaa"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item ISOLASI DAN KARAKTERISASI KAPPA KARAGENAN DARI Eucheuma cottonii ASAL LIMA PERAIRAN DI WILAYAH INDONESIA DAN APLIKASINYA SEBAGAI MATRIKS TABLET APUNG(2016-10-26) RIVAL FERDIANSYAH; Marline Abdassah Bratadiredja; Anis Yohana ChaerunisaaKappa karagenan merupakan polisakarida yang terkandung dalam spesies rumput laut Euceuma cottonii. Kualitas kappa karagenan yang dihasilkan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah iklim dan geografis tempat tumbuh dari rumput laut yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaraterissasi kappa karagenan yang dihasilkan dari lima wilayah provinsi di Indonesia yang memiliki perairan berbeda yang meliputi Maluku, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kepulauan Riau. Aplikasinya sebagai matriks tablet apung dipelajari dengan model zat aktif teofilin. Pada penelitian ini pembuatan kappa karagenan menggunakan metode pressing dan hasilnya dilakukan evaluasi meliputi, Spektrum FT-IR, cemaran mikroba, kandungan logam berat, kadar abu, pH, kadar abu, kekuatan gel, kadar sulfat serta susut pengeringan. Dari hasil penelitian diketahui semua karakteristik karagenan dari semua sampel memenuhi persyaratan yang tertera pada Handbook of Pharmaceutical Excipient. Sedangkan dari hasil evaluasi tablet apung, semua formula dari berbagai sampel matriks karagenan memiliki lag waktu apung 2,34 - 4,13 menit dan lamanya waktu apung antara 3,47 - 6,35 jam. Dari hasil uji disolusi formula 1 dengan rasio zat aktif-matriks 1 ; 3,24 dari kappa karagenan wilayah Maluku dan Sulawesi Selatan memiliki profil disolusi yang paling baik sebagai sediaan lepas lambat dengan waktu puncak pelepasan selama 240 menit.Item PENGEMBANGAN SEDIAAN SERUM 4-N-BUTILRESORSINOL DENGAN SISTEM PENGHANTARAN ETOSOM(2023-10-11) WIDIA PRIMI ANNISSYA; Anis Yohana Chaerunisaa; Marline Abdassah Bratadiredja4- n Butylresorcinol dapat membantu mengurangi hiperpigmentasi, bekerja dengan menghambat enzim tirosinase yang terlibat dalam produksi melanin memiliki efektivitas lebih baik daripada asam kojic, arbutin dan hydroquinon. Namun, 4-n Butilresorsinol memiliki kekurangan yaitu bioavaibilitas rendah, mudah teroksidasi, bersifat hidrofobik dan sukar berpenetrasi ke dalam stratum corneum. Maka, penelitian ini melakukan pengembangan formulasi penghantaran obat berbentuk vesikel etosom untuk memudahkan 4-n-butilresorsinol berpenetrasi kedalam kulit. Etosom merupakan nanovesikel elastis dengan kandungan fosfolipid dan etanol (>20%), yang dapat berpenetrasi menembus lapisan kulit terluar stratum corneum. Mekanisme kerjanya diduga karena kandungan etanol dan fosfolipid yang terdapat dalam etosom. Sehingga penelitian ini dilakukan pembuatan etosom blanko dan etosom 4-n-Butilresorsinol dengan variasi konsentrasi etanol dengan variasi FEnBr1 40%, FEnBr2 30% dan FEnBr3 20%. Dari ke 3 formula tersebut dihasilkan ukuran partikel 95%. Pengembangan selanjutnya di bentuk sediaan serum dengan basis HPMC dan Carbopol menunjukan konsentrasi HPMC 1.5 dan Carbopol 0.5 yang terbaik. Selanjutnya dilakukan uji permeasi sel difusi franz dengan membran PTFE dan didapatkan hasil konsentrasi etosom butilresorsinol 0.1% didalam serum sampai 3 jam terpenetrasi sampai 73.88 mg.