Sekolah Pasca Sarjana
Permanent URI for this community
Browse
Browsing Sekolah Pasca Sarjana by Author "AGUS MEN RIYANTO"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item Visibilitas Rambu Evakuasi Tsunami: Studi Kasus Tsunami Ready Village Desa Pangandaran, Jawa Barat(2023-11-07) AGUS MEN RIYANTO; Dicky Muslim; Tidak ada Data DosenTsunami merupakan salah satu fenomena alam yang jarang terjadi. Peristiwa tsunami umumnya dipicu oleh gempa bumi dangkal di bawah laut, erupsi gunung api bawah laut, longsor bawah laut atau hantaman meteor di laut. Pada wilayah pesisir yang padat penduduk dan memiliki banyak infrastruktur vital seperti perkotaan, obyek wisata, dan kawasan industri, tsunami dapat menyebabkan bencana yang mematikan sekaligus merusak infrastruktur yang ada. Evakuasi merupakan prioritas utama dan telah terbukti menjadi cara yang paling efektif untuk menyelamatkan diri setelah peringatan dini tsunami diterima atau tanda-tanda peringatan alam menunjukkan akan segera datang gelombang tsunami. Pemasangan rambu evakuasi dengan disain yang baik di lokasi yang tepat dan strategis memudahkan masyarakat memahami dan mengingat jalur-jalur evakuasi menuju Tempat Evakuasi Sementara (TES). Cara melakukan evakuasi dapat berbeda dari satu tempat ke tempat lain tergantung kondisi demografi, geografi, geologi, jaringan jalan dan ketersediaan TES. Selain rambu, peta evakuasi merupakan komponen kunci dari rencana evakuasi, yang menggambarkan pilihan jalur dan tempat evakuasi yang paling dekat bagi masyarakat yang sedang berada di zona bahaya tsunami. Penelitian ini berfokus pada visibilitas atau keterlihatan rambu evakuasi tsunami yang dibatasi pada aspek disain, tata letak, jumlah, penempatan dan arah orientasi rambu yang terpasang di Desa Pangandaran sebagai salah satu desa yang telah ditetapkan oleh IOC-UNESCO sebagai Tsunami Ready Village di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rambu-rambu evakuasi yang teridentifikasi dalam penelitian ini jumlahnya 48 buah. Jaringan jalan yang terpetakan di Desa Pangandaran idealnya membutuhkan rambu evakuasi sebanyak 234 buah. Masih terdapat selisih rambu sebanyak 186 buah yang masih jauh dari kondisi ideal jumlah rambu sesuai dengan kondisi lingkungan terbangun. Kondisi fisik rambu bervariasi karena waktu pemasangan yang berbeda sehingga berbeda tingkat visibilitasnya. Pemasangan rambu berlebih dalam satu lokasi dengan arah orientasi yang sama, sementara pada lokasi yang lain tidak terpasang rambu. Ini menggambarkan adanya skenario evakuasi yang berbeda, akan tetapi arah evakuasi menuju shelter/zona aman yang sama.