Perikanan K. Pangandaran (S1)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Perikanan K. Pangandaran (S1) by Author "Heti Herawati"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
Item DISTRIBUSI SPASIAL FITOPLANKTON DI PERAIRAN SUNGAI CIKIDANG PANGANDARAN(2023-03-19) NURBAKTI SULIHTIA; Heti Herawati; ZahidahRiset ini bertujuan untuk memetakan distribusi spasial fitoplankton di perairan Sungai Cikidang yang dapat dijadikan sebagai bioindikator untuk menentukan kualitas suatu perairan. Riset ini dilaksanakan pada bulan November 2021-Februari 2022. Data yang diperoleh dari hasil riset dianalisis menggunakan metode deskriptif komparatif dengan membandingkan parameter uji kualitas air (fisik dan kimiawi). Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Sedangkan untuk parameter biologis (fitoplankton) dianalisis menggunakan koefisien saprobik Dresscher dan Van der Mark untuk menentukan tingkat pencemaran perairan. Hasil riset ini menunjukan fitoplankton yang teridentifikasi di Sungai Cikidang terdiri dari 21 genera, 6 kelas dan 4 filum dengan kelimpahan berkisar antara 17,2-104,6 Ind/L. Indeks keanekaragaman berkisar 0,49-0,72. Sedangkan Indeks dominansi berkisar 0,28-0,51. Berdasarkan Indeks saprobik Sungai Cikidang tergolong dalam fase β-meso/oligosaprobik dengan koefisien saprobik berkisar antara 0,75-1,36 mengindikasikan bahwa perairan dalam kondisi tercemar ringan. Kualitas air di Sungai Cikidang secara umum memenuhi syarat baku mutu kelas II dan Kelas III menurut Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.Item EFEKTIVITAS ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) DAN KANGKUNG AIR (Ipomoea aquatica) UNTUK MENURUNKAN KONSENTRASI NITRAT DAN FOSFAT PADA AIR SUNGAI CIMULU KOTA TASIKMALAYA(2022-09-16) HANIFA KHAIRUNISA; Heti Herawati; ZahidahEceng gondok dan Kangkung air merupakan tanaman air yang dapat menyerap berbagai jenis senyawa dalam perairan dengan baik. Riset ini dilakukan untuk membandingkan efektivitas antara kedua tanaman dalam menurunakan nitrat dan fosfat pada air sungai Cimulu. Penelitian dilakukan pada 22 September-20 Oktober 2021. Pelaksaan riset dilakukan secara ex situ dan in situ. Pengambilan media ari sungai Cimulu dilakukan secara in situ di bagian tengah sungai Cimulu Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Pengamatan tanaman air, analisis pH, suhu dan pengambilan sampel dilakukan secara ex situ di halaman belakang rumah yang beralamat di Komplek LIK Kota Tasikmalaya. Analisis sampel air seperti DO, BOD, nitrat dan fosfat dilakukan secara ex situ di Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK, Universitas Padjadjaran. Metode yang dilakukan adalah metode eksperimental. Hasil penelitian yang dilakukan selama 28 hari menunjukkan eceng gondok memiliki efektivitas lebih tinggi dalam menyerap nitrat dan fosfat. Eceng gondok dapat menurunkan nitrat sebesar 61,72% dan fosfat sebesar 78,27% dengan laju penyerapan nitrat dalam satu hari mencapai 0,006 g/m2 dan fosfat sebesar 0,038 g/m2. Laju pertumbuhan eceng gondok pada minggu ke I, II, III dan IV sebesar 5,03±0,971%, 6,31±0,971%, 6,80±0,321% dan 7,18±0,277%. Sedangkan parameter air lainnya yang dapat diturunkan yaitu BOD dari 37,3 mg/L menjadi 8,10 mg/L.Item Produktivitas Primer Perairan Sungai Cikidang Pangandaran Berdasarkan Konsentrasi Klorofil-a(2022-12-13) RITA RAHMAWATI; Zahidah; Heti HerawatiProduktivitas primer perairan dapat diketahui berdasarkan konsentrasi klorofil-a yang terlarut di perairan. Riset konsentrasi klorofil-a sebagai salah satu indikator status kesuburan perairan. Riset ini dilaksanakan pada bulan November 2021 sampai dengan bulan Januari 2022. Metode riset yang digunakan adalah metode survey dengan teknik pengambilan sampel air sungai dilakukan secara purposive sampling. Sampel air sungai diambil sebanyak empat kali ulangan pada empat stasiun. Parameter kualitas air yang diukur meliputi suhu, transparansi cahaya, pH, CO2, BOD, DO, nitrat dan fosfat. Berdasarkan hasil riset konsentrasi klorofil-a berkisar 3,10-7,77 mg/m3, hasil terendah terdapat di stasiun 4 dan tertinggi di stasiun 2. Rata-rata nilai produktivitas primer yang didapat selama riset berkisar 63,15-144,99 mgC/m3/hari, menunjukan produktivitas primer di Sungai Cikidang termasuk rendah, dengan status kesuburan oligotrofik. Kualitas air di Sungai Cikidang secara umum memenuhi syarat baku mutu kelas II dan III menurut Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, sehingga masih mendukung untuk kelangsungan hidup sumber daya ikan.