Browsing by Author "Dede Tresna Wiyanti"
Now showing 1 - 20 of 34
Results Per Page
Sort Options
Item ANAK BAPTIS (Kajian Mengenai Relasi Sosial Yang Terjadi Antara Anak Baptis Dengan Wali Baptis Dalam Komunitas Jema`at Katolik Di Gereja Santa Odilia Bandung, Jawa Barat(2017-01-13) MUHAMMAD FIRMANSYAH; Ade Makmur K; Dede Tresna WiyantiPenelitian ini merupakan suatu kajian terhadap relasi sosial di dalam masyarakat perkotaan, yang tercipta dari ritual sakramen pembaptisan dalam Agama Katolik, antara seorang anak baptis dengan wali baptis di dalam komunitas jema’at Katolik Gereja Santa Odilia, Bandung, Jawa Barat. Sakramen pembaptisan merupakan suatu kewajiban bagi seorang Katolik untuk melaksanakannya, agar dapat menjadi seorang katolik yang sah dan diterima di dalam perkumpulan gereja. Lalu, pada sakramen pembaptisan terdapat berbagai syarat dan ketentuan yang berlaku untuk menjalankannya, salah satunya ialah adanya kewajiban untuk memiliki seorang wali baptis bagi seseorang yang akan melakukan proses pembaptisan. Pada hal inilah sebuah relasi sosial kekerabatan fiktif muncul di dalam sakramen pembaptisan yang mengikat secara normatif agama antara seorang anak baptis dengan wali baptisnya. Pada penyusunan penelitian ini, penulis berangkat dari sebuah konsep yang diberikan oleh Carlos & Sellers (1972), terkait relasi sosial yang terbentuk dari sebuah ritual pembaptisan. Dalam konsepnya tersebut mereka mengatakan, bahwa, hubungan atau relasi sosial yang dibentuk melalui ritual pembaptisan, bukan hanya melahirkan dorongan empati, moral, dan emosional semata, namun juga turut memunculkan keuntungan-keuntungan sosial dan material di dalam kehidupan masyarakat. Namun, terdapat satuan analisis yang berbeda antara masyarakat yang dikaji dalam peneltian Carlos & Sellers dengan masyarakat dalam penelitian ini. jika Carlos & Seller mengkaji praktik sakramen pembaptisan di dalam masyarakat yang masih menggunakan corak produksi feodal, hingga ke tatanan sosialnya. Maka satuan analisis dalam penelitian ini merupakan masyarakat perkotaan yang telah menggunakan corak produksi kapitalis di dalam basis kehidupannya. Oleh karenanya melalui metode peneltian kualitatif, penelitian ini berusaha menjawab pertanyaan penelitian mengenai bagaimana relasi sosial yang terjadi antara seorang anak baptis dengan wali baptis di dalam komunitas Gereja Santa Odilia, serta bagaimana pihak gereja menjalankan mekanisme terkait ritual pembaptisan tersebut bagi para anggotanya. Dalam peneltian ini penulis menyimpulkan, bahwa, di dalam masyarakat perkotaan yang telah menggunakan corak produksi kapitalis, relasi sosial antara seorang anak baptis dengan wali baptis tidaklah memunculkan suatu kentungan sosial yang besar atau bahkan material, seperti yang dikatakan oleh Carlos & Sellers. Hal tersebut terjadi karena dalam masyarakat, khususnya masyarakat perkotaan dengan corak produksi kapitalis, ikatan-ikatan keagamaan, tidak lagi menjadi hal yang penting di dalam hubungan produksi kehidupan masyarakatnya. Oleh karenanya sakramen pembaptisan di masyarakat perkotaan lebih menjadi suatu hal yang sifatnya formalitas, dibanding suatu hal yang sakral. Hal tersebut ditambah dengan berbagai karakteristik masyarakat perkotaan, yang membuat sakramen pembaptisan tidak dapat dijalankan secara ideal , layaknya di masa lalu.Item Bencana Dan Kehidupan Sosial(2016-10-18) TOMMY KUMBARA; Dede Tresna Wiyanti; Tidak ada Data DosenPenelitian ini berjudul “Bencana Dan Kehidupan Sosial” (studi kasus relokasi warga pasca bencana tanah longsor di daerah Kampung Gadog, Desa Sukahurip, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang Jawa Barat). Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan bagaimana bencana tanah longsor terjadi dan bagaimana proses relokasi yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Gadog, sampai semua kembali seperti awal sebelum bencana tanah longsor terjadi atau sampai semua kembali ke struktur normal. Penelitian yang dilakukan di Kampung Gadog ini bersifat deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dari informan melalui pengamatan di lapangan dan wawancara, serta untuk melengkapi data ini didukung pula oleh studi kepustakaan. Bencana tanah longsor yang terjadi di Kampung Gadog diakibatkan oleh erosi air sungai atau pengikisan bantaran sungai oleh air sungai. Proses pembongkaran rumah dilakukan oleh masyarakat Kampung Gadog dengan cara gotong-royong masyarakat, setelah dilakukannya proses pembongkaran rumah, dilakukan kembali proses relokasi atau pindah ke lokasi yang lebih aman dan nyaman. Relokasi dan pembangunan rumah kembali dilakukan dengan cara gotong-royong masyarakat Kampung Gadog. Relokasi bukan hanya sekedar memindahkan rumah saja, tapi lebih tepatnya memindahkan kehidupan dari tempat bencana ke tempat yang lebih aman. Adaptasi masyarakat terhadap lingkungan yang baru sangat penting diperhatikan dalam masalah relokasi, adaptasi yang baik sangat mempengaruhi keberhasilan relokasi yang dilakukan. Ketika adaptasi terhadap tempat yang baru sudah baik, maka semua akan berjalan dengan sendirinya dan akan kembali seperti awal sebelum bencana tanah longsor terjadi dan semua kembali ke struktur normal atau ke struktur awal kembali.Item Coworking Space dan Industri Kreatif di Kota Bandung(2018-01-16) MUHAMMAD TAUFANY R E; Oekan Soekotjo Abdoellah; Dede Tresna WiyantiPenelitian tentang coworking space di Kota Bandung ini berfokus pada proses perkembangan coworking space di Kota Bandung yang dilihat melalui perspektif jaringan sosial untuk melihat bagaimana jaringan-jaringan yang dimiliki diantara para pengelola coworking space dapat mempengaruhi proses berdiri hingga pengelolaan coworking space. Kemudian penelitian ini juga melihat bagaimana modal sosial yang terdapat dalam sebuah coworking space dapat menjadi pendorong bagi perkembangan industri kreatif di Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan cara observasi partisipasi di coworking space Ruangreka, Eduplex, dan Bluepin, untuk dapat menggambarkan coworking space melalui sudut pandang pengguna coworking space. Selain itu juga dilakukan wawancara mendalam terhadap pengelola dan pengguna coworking space untuk mendapatkan data-data mengenai proses pemebentukan, pengelolaan, dan alasan memilih coworking space secara lebih dalam. Coworking space merupakan sebuah ruang kerja alternatf yang mulai berkembang di Kota Bandung dalam dua tahun terakhir. Sejak pertama kali dibuka pada tahun 2015, saat ini jumlah coworking space di Kota Bandung telah bertambah hingga menjadi 20 tempat. Selain menawarkan ruang kerja yang nyaman, coworking space juga menawarkan kesempatan untuk memperluas jaringan, yang kemudian memicu modal sosial diantara para penggunanya yang dapat mempercepat perkembangan industri kreatif di Kota BandungItem DAMPAK PEMBANGUNAN HOTEL SUTAN RAJA DAN SEKOLAH YADIKA TERHADAP MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT DI DESA CINGCIN(2015-10-19) SYIFA ANGGITA HARAHAP; Dede Tresna Wiyanti; SungkonoSkripsi ini membahas mengenai dampak pembangunan Hotel Sutan Raja dan Sekolah Yadika di Desa Cingcin Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Pembangunan memberikan dampak pada lingkungan, sosial dan budaya masyarakat Desa Cingcin. Adanya dampak yang ditimbulkan pembangunan menimbulkan adanya adaptasi pada masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penggunaan metode kualitatif dilakukan guna memperoleh deskripsi mendalam terkait dampak pembangunan terhadap mata pencaharian masyarakat. Penggunaan metode kualitati diawali dengan cara snowball sampling hingga diperoleh lima informan kunci. Lima informan kunci adalah petani yang mengelola lahan yang digunakan untuk pembangunan dan mengalami perubahan sistem mata pencaharian. Hasil penelitian ini menunjukan dampak yang terjadi karena pembangunan Hotel Sutan Raja dan Sekolah Yadika bersifat lingkungan dan sosial budaya. Dampak pembangunan yang terjadi pada lingkungan adalah perubahan tata guna lahan yang mengubah ekosistem sawah. Hilangnya lahan persawahan menghilangkan hasil pertanian berupa gabah. Pembangunan juga menimbulkan peluang usaha baru bagi masyarakat selain itu pembangunan juga membentuk kegiatan baru sehingga menimbulkan keramaian. Dampak sosial yang ditimbulkan oleh pembangunan terkait dengan hilangnya lahan garapan adalah hilangnya lahan matapencaharian bagi masyarakat petani. Berdasarkan dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan bentuk adaptasi masyarakat terkait dengan perubahan sistem matapencaharian. Penelitian ini memberikan deskripsi dampak pembangunan terhadap lingkungan, sosial dan budaya masyarakat.Item DINAMIKA ORGANISASI UNIT PENCINTA BUDAYA MINANGKABAU UNIVERSITAS PADJADJARAN(2017-10-24) REMON DWI NANDA; Dede Tresna Wiyanti; Tidak ada Data DosenUPBM merupakan salah satu organisasi kemahasiswaan di Universitas Padjadjaran yang kegiatannya mengacu pada kebudayaan Minangkabau. UPBM melibatkan para anggotanya dalam berbagai kegiatan-kegiatan yang diadakan. Keterlibatan ini juga didukung oleh alumni, relasi kerja, serta pihak-pihak lain yang peduli terhadap Budaya Minangkabau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menggambarkan dinamika yang ada pada organisasi UPBM. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yang dilakukakn untuk memahami proses secara menyeluruh dan merangkum pandangan dari informan secara terperinci serta mampu mengambarkan kegiatan dan keterlibatan anggota dalam berbagai kegiatan di UPBM. Hasil penelitian menunjukan kegiatan yang diadakan dan diikuti UPBM Unpad telah mencapai tujuannya yaitu menjaga, menggali, mengembangkan dan melestarikan kesenian Minangkabau. Salah satu upayanya dengan cara mewarisi keterampilan yang ada secara turun temurun kepada setiap anggota baru, dan menampilkannya didalam acara pementasan, pagelaran, orderan untuk mengisi acara. Dalam berkegiatan UPBM memiliki kendala-kendala seperti penurunan jumlah anggota .Item Fandom Running Man (studi kasus pada penggunaan media sosial dalam mendukung pembentukan dan kegiatan Fandom Running Man Bandung)(2015-10-20) DINDA RISYA J; Dede Tresna Wiyanti; Tidak ada Data DosenABSTRAK Penelitian ini adalah mengenai penggunaan media sosial pada fandom Running Man Bandung, yaitu kelompok penggemar variety show Running Man asal Korea, dalam kaitannya dengan pembentukan dan kegiatan fandom. Penelitian ini menggunakan konsep kelompok dengan fokus pada bagaimana suatu kelompok penggemar dapat terbentuk dan media sosial sebagai alat untuk mewadahi keberlangsungan kegiatan fandom. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dalam bentuk narasi deskriptif yang menggambarkan fenomena dan fakta yang terjadi dalam fandom Running Man Bandung dan perkembangan yang terjadi didalamnya. Objek penelitian adalah setiap elemen yang terkait dengan fandom Running Man Bandung. Hasil penelitian ini menunjukkan fandom Running Man Bandung dibentuk atas dasar kegemaran yang sama akan suatu acara hiburan. Fandom Running Man dibentuk dengan tujuan mewadahi para penggemar acara Running Man yang berada di Kota Bandung, dan untuk kepentingan bersama yaitu menciptakan keseruan dengan mewujudkan ulang konsep permainan yang ada pada variety show Running Man Korea. Fandom Running Man Bandung memulai pembentukannya dengan memanfaatkan internet, khususnya media sosial seperti twitter, facebook, line, dan whatsapp sebagai alat dalam mengumpulkan anggota dan berbagi informasi seputar Running Man itu sendiri maupun kegiatan fandom seperti gathering, mini gathering dan event lainnya. Hadirnya fandom Running Man Bandung merupakan sebuah fasilitator bagi mereka yang menikmati produk pop Korea seperti variety show Running Man di Kota Bandung. Kehadiran teknologi seperti internet dengan konten media sosial yaitu twitter, facebook line dan whatsapp, sangat membantu dalam keberlangsungan kegiatan fandom RM Bandung.Item Fungsi Instagram Pada Mahasiswa(2019-09-13) IRME NURHASANAH; Dede Tresna Wiyanti; Tidak ada Data DosenLatar belakang penelitian ini adalah mengenai perkembangan jejaring sosial yang kian popular di kalangan masyarakat. Jejaring sosial merupakan media yang dapat digunakan untuk saling berinteraksi satu sama lain secara tidak langsung atau dikenal dengan melalui online, tidak hanya untuk berinteraksi antar sesama media sosial kini memiliki banyak fungsi seperti untuk berbisnis, sebagai sarana pertukaran informasi yang cepat, dan sebagai tempat untuk mencari hiburan atau kesenangan pribadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan memahami penggunaan fungsi yang ada pada media sosial Instagram oleh mahasiswa aktif S1 Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (FISIP Unpad). Peran media sosial sekarang ini bukan hanya sebagai alat untuk sekedar berkomunikasi, lebih daripada itu sebagai sarana untuk mengakses segala macam bentuk informasi yang berkembang di seluruh belahan dunia. Instagram salah satunya menjadi media sosial yang paling banyak digunakan pada masa sekarang dengan berbagai macam layanan fitur manusia bisa dengan mudah mengetahui berita terbaru, bahkan juga bisa digunakan sebagai lahan pekerjaan bagi mereka yang bisa memanfaatkan Instagram sebagai tempat untuk memasarkan produk yang ingin dijual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah digital etnografi. Informan yang terpilih pada penelitian ini merupakan informan yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Dengan dilihat dari intensitas penggunaannya dalam mengakses media sosial Instagram.Item INKLUSI SOSIAL : Studi Pemberdayaan Inklusi Sosial Terhadap Anak Yang Terlacurkan di Kelurahan Cipedes(2018-09-18) MOCH FAZRI RACHMAN; Sungkono; Dede Tresna WiyantiFKPA (Forum Komunikasi Peduli Anak) adalah organisasi yang bergerak dalam bidang penanganan kekerasan terhadap anak dan trafficking. Organisasi tersebut aktif dalam penanganan dan pendampingan anak-anak yang menjadi korban dan mereka yang rentan ESKA (Eksploitasi Seksual Komersial Anak) di Kelurahan Cipedes Kecamatan Sukajadi. Peran FKPA sebagai perwujudan dari program Peduli yang menjadi agen perubahan di masyarakat mengenai anak-anak yang menjadi korban ESKA. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis peran FKPA dalam menangani permasalahan terkait ESKA di Kelurahan Cipedes melalui strategi dan program yang dibuat. Saat ini FKPA mendampingi setidaknya 21 anak rentan dan korban ESKA dan bermitra dengan lembaga KAP dalam mewujudkan inklusi sosial bagi mereka yang tereksklusi secara sosial oleh lingkungannya. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur, dokumentasi serta observasi. Hasil dari penelitian ini: (1) Strategi Organisasi FKPA dalam menangani ESKA di kelurahan Cipedes, yang merupakan bentuk pewujudan Visi dan Misi FKPA (2) Strategi dalam bentuk program dimana dalam penelitian ini mengulas tentang pelaksanaan Program Peduli yang telah dilaksanakan (3) dan mengulas berbagai kendala yang dihadapi berupa kendala eksternal dan internal.Item INTERAKSI SOSIAL ANTARA PENGHUNI PANTI ASUHAN LATIFUL MUHTADIN, YAYASAN LEMORAI TIMOR INDONESIA, DESA GUNUNG MANIK, KECAMATAN TANJUNGSARI, SUMEDANG, JAWA BARAT(2016-10-12) TALITHA RAMANDA; Dede Mulyanto; Dede Tresna WiyantiPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola interaksi sosial sesuai dengan status dan peran yang dijalankan oleh masing-masing individu di sebuah yayasan sosial pengasuhan anak, di mana hubungan di sini terbentuk bukan berdasarkan pertalian darah, keturunan, dan perkawinan. Studi ini dilakukan di Panti Asuhan Latiful Muhtadin, yang berada di dalam Yayasan Lemorai Timor Indonesia, Desa Gunung Manik, Kecamatan Tanjung Sari, Sumedang, Jawa Barat. Metode penelitian deskriptif kualitatif digunakan dengan melalui studi kasus status dan peran para penghuni yang dilihat pada setiap kegiatannya di dalam Yayasan Lemorai Timor Indonesia. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menemukan bahwa pola dari interaksi sosial yang terjadi di dalam panti asuhan Latiful Muhtadin melahirkan suatu relasi/hubungan sosial yang mirip dengan kekerabatan semu. Fenomena kekerabatan semu di dalam panti asuhan ini berupa hubungan antara orang tua asuh-anak asuh dan anak asuh-anak asuh yang menyerupai seperti keluarga asli.Item KASCING (Studi Kasus Pemanfaatan Kotoran Sapi Menjadi Pupuk Kascing di Kampung Batu Lonceng, Desa Sunten Jaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat)(2018-04-19) RENALDI DJOHAN; Dede Tresna Wiyanti; Tidak ada Data DosenABSTRAK Penelitian ini adalah tentang pemanfaatan kotoran sapi menjadi pupuk Kascing yang dilakukan oleh warga Kampung Batu Lonceng, Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pemanfaatan kotoran sapi menjadi pupuk Kascing dan bagaimana cara penyebaran dan penerimaannya oleh warga Kampung Batu Lonceng khususnya RW 10. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, lalu teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, studi literatur, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 4 bulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan kotoran sapi menjadi pupuk Kascing dilakukan untuk mengurangi pencemaran limbah ternak di hulu Sungai Cikapundung, terdapat di dalamnya interaksi antara manusia dan lingkungan, serta inovasi yang dilakukan oleh Saung Organik dapat diadopsi oleh warga di Kampung Batu Lonceng. Kata Kunci: Interaksi, Inovasi, Adopsi, Kascing.Item Keterlibatan Masyarakat dan Kegiatan di Kawasan Wisata Situ dan Candi Cangkuang(2021-05-24) SARTIKA SABANI RAHAYU; Dede Tresna Wiyanti; Tidak ada Data DosenPenelitian ini membahas mengenai keterlibatan dan kegiatan masyarakat di kawasan wisata. Masyarakat yang tinggal di kawasan wisata pada umumnya memanfaatkan kawasan wisata menjadi sumber mata pencaharian mereka, tidak terkecuali masyarakat yang tinggal di sekitaran kawasan wisata situ dan candi Cangkuang.Selain masyarakat sekitar terdapat beberapa stakeholder yang berperan dalam pembangunan dan pengelolaan di kawasan wisata, baik dari pihak pemerintah maupun dari pihak swasta. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi wisata yang dapat dikembangkan menjadi community based tourism di Kabupaten Garut. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, subjek dari penelitian ini adalah stakeholder yang ada di kawasan wisata situ dan candi Cangkuang. Teknik pengumpulan data dengan pengamatan terlibat, wawancara, studi literatur serta dokumentasi. Dalam penelitian ini pengelolaan pariwisata di kawasan wisata situ dan candi Cangkuang berlandaskan pada konsep dari partisipasi dan community based tourism sehingga dapat melihat keterlibatan yang dilakukan oleh masyarakat lokal yang turut berpartisipasi dalam pengelolaan pariwisata, serta para stakeholder dari pihak pemerintahan maupun dari pihak swasta dalam kegiatan pariwisata. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keterlibatan dan kegiatan yang ada di kawasan wisata situ dan candi Cangkuang tidak terlepas dari peranan dari beberapa stakeholder yang bekerja di kawasan wisata tersebut. Dengan adanya kegiatan wisata seperti wisata alam, wisata sejarah maupun wisata realigi yang ada di Cangkuang, para stakeholder baik dari pihak pemerintah maupun dari pihak swasta saling berkesinambungan dalam pembangunaan maupun pengeolaan kawasan objek wisata tersebut.Item KOKI : JURU MASAK DI HDL 293(2017-08-29) DAVID OKTAVIANUS SIMBOLON; Dede Tresna Wiyanti; Tidak ada Data DosenABSTRAK Penelitian ini menggambarkan koki sebagai juru masak di HDL 293 CILAKI, Kota BANDUNG. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana koki bekerja di HDL 293 Cilaki, Kota Bandung dalam dalam proses pembuatan makanan dan proses interaksi yang terjadi pada koki di dapur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, dimana dalam metode tersebut terbagi dalam tiga tahap, yaitu tahap pra-penelitian, penelitian di tempat, kemudian pengarsipan. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka, observasi terlibat, dan wawancara kepada informan-informan kunci.Penelitian ini mendapatkan hasil, bahwa dengan koki sebagai salah satu elemen dalam restoran HDL 293 yang menjadi bagian dalam keberlangsungan kegiatan di restoran. Koki melakukan kegiatan pada bagian dapur yang mengendalikan segala sesuatu yang ada di dapur dengan melakukan kegiatan memasak yang sebelumnya telah di pesan oleh para pengunjung yang datang untuk makan dari hidangan yang telah di pilih menurut selera dari pengunjung yang datang ke HDL 293. Penulis dapat menarik kesimpulan, bahwa semua aktivitas yang dilakukan oleh koki da HDL 293 Cilaki di berikan keluasan yang lebih karena koki merupakan salah satu kunci utama keberhasilan dari restaurant seafood HDL 293 Cilaki cabang Diponegoro, karena tidak dapat dipungkiri bahwa koki banyak melakukan aktivitas bukan hanya aktivitas memasak saja melainkan ikut bekerjasama dengan bagian dapur maupun pelayanan baik itu mengkoordinasikan maupun memerintahkan agar keberlangsungan pemenuhan pesanan pelanggan dapat dipenuhi dengan baik. Kata Kunci : Koki, Koki Laki-Laki, Dapur, Aktivitas di Dapur ABSTRACT This research describing about chefs specialist cook in HDL 293 CILAKI, BANDUNG City. The aim of this research is to find out how do the chef working in process making food and interaction that happens on chef in the kitchen. The method of this research is using qualitatif research method, which divide into three steps : pre-research, work in field, and archiving. Data colected by literature studies, observation paticipation, and interview to key informants. Tthis reseach get result, that with the chef as one of the elements in the HDL 293 restaurant that is part of the continuity of activities in the restaurant. The chef performs activities in the kitchen section that controls everything in the kitchen by cooking activities that have been previously in the message by the visitors who come to eat from dishes that have been selected according to the tastes of visitors who come to HDL 293. Researcher, than, concludes that, that all activities undertaken by chefs and HDL 293 Cilaki given more breadth because chef is one key to the success of seafood restaurant HDL 293 Cilaki Diponegoro branch, because it can not be denied that the chef is doing a lot of activity not just cooking activities but also work together with the kitchen and service either coordinate or order the sustainability of customer order fulfillment can be fulfilled well. Keywords : Chef, Male Chef, Kitchen, Activity in the KitchenItem Lady biker pada komunitas yamaha vixion club bandung(2017-02-27) REO RIANDRA; Asep Rachlan; Dede Tresna WiyantiKomunitas motorItem MAHASISWA PENGUNJUNG WARUNG KOPI (Studi Kasus Pada Perilaku Mahasiswa di Gerobak Kopi Jenggo Cabang Jatinangor)(2017-05-26) MUHAMMAD ERMIEL Z; Sungkono; Dede Tresna WiyantiABSTRAK Warung kopi merupakan salah satu tempat yang tidak terpisahkan dari kehidupan sebagian mahasiswa dan sudah menjadi bagian dari gaya hidup bahwa berkunjung ke warung kopi merupakan suatu aktifitas yang rutin dijalani. Gerobak Kopi Jenggo cabang Jatinangor merupakan salah satu warung kopi yang terkenal dikalangan mahasiswa Universitas Padjadjaran. Penelitian ini menjelaskan secara deskriptif tentang perilaku dan gaya hidup mahasiswa yang berkunjung ke warung kopi. Khususnya, untuk mendeskripsikan kegiatan yang dilakukan kalangan mahasiswa saat meluangkan waktunya untuk datang ke warung kopi dan menjadikan bagian dari gaya hidup. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan terlibat, wawancara, serta studi pustaka. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa para mahasiswa yang datang ke warung kopi memiliki berbagai macam kegiatan, tujuan untuk datang ke warung kopi, dan telah menjadi bagian dari gaya hidup bagi mahasiswa. Di dalam warung kopi, tidak semua pengunjung awalnya merupakan penikmat kopi. Tidak semua orang tertarik untuk berkunjung ke warung kopi karena berbagai faktor ekonomi, sosial, dan kultural. Warung kopi dapat menjadi sarana terbentuknya perilaku gaya hidup mahasiswa. Kata Kunci : Perilaku, Gaya Hidup, Mahasiswa, Warung KopiItem Mating Di Kalangan Remaja Santri Pondok Pesantren Modern(2017-01-03) KHASNAU SAIFIRA; Dede Tresna Wiyanti; Opan Suhendi SuwartapradjaPenelitian ini mengenai perilaku pencarian pasangan santri di salah satu pondok pesantren modern di kota Solo, Jawa tengah. Penelitian ini melihat aktivitas santri dalam mencari pasangan, serta kriteria ideal pasangan yang mereka idamkan. Selain itu, penelitian ini juga melihat bagaimana santri berinteraksi dengan lawan jenis secara sembunyi-sembunyi di dalam lingkungan pondok yang memiliki aturan yang ketat dalam hal interaksi dengan lawan jenis. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kualitatif. Peneliti tinggal disekitar lingkungan pesantren selama satu bulan untuk mewawancarai dan mengamati perilaku para penghuni pesantren, terutama remaja santri. Temuan yang didapat dari penelitian ini adalah terdapat remaja santri yang mencari pasangan yang dimulai dari tahap perkenalan, kemudian melakukan aktivitas ngeceng, hingga berlanjut dengan menjalin hubungan dengan lawan jenis sesama santri, namun dengan cara sembunyi-sembunyi.Item PEDAGANG DI PASAR CIHAPIT (Studi Tentang Pewarisan Usaha Dagang di Pasar Cihapit Kota Bandung)(2017-11-16) DECKRAL HAFIZH; Dede Tresna Wiyanti; Tidak ada Data DosenPenelitian ini mengkaji tentang proses pewarisan usaha dagang di Pasar Cihapit, Kelurahan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pewarisan usaha dagang yang dilakukan oleh para pedagang di Pasar Cihapit, Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif berupa studi kasus yang juga ditunjang dengan data sensus untuk medapatkan gambaran umum tentang pedagang. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini diperoleh dari informan melalui observasi (pengamatan), wawancara, dan sensus. Untuk melihat proses pewarisan usaha dagang di Pasar Cihapit dapat dilihat dari pedagang lama dan pedagang baru. Dalam penelitian ini, terdapat tiga orang pedagang lama yang masih aktif dan empat orang pedagang baru sebagai informan penulis. Pedagang lama merupakan pedagang yang masih aktif berdagang sampai saat ini dan akan mewariskan usaha dagang tersebut ke anak atau kerabatnya. Sedangkan pedagang baru merupakan para pedagang yang mewarisi usaha dagang dari orang tua atau kerabat yang berdagang sebelumnya. Proses pewarisan usaha dagang di Pasar Cihapit dilakukan dengan cara sosialisasi dan enkulturasi. Para pedagang lama melakukan dua cara dalam mewariskan usaha dagang mereka, yaitu tahap pasif dan tahap aktif. Proses pewarisan usaha dagang yang diterima oleh para pedagang baru tidak hanya melalui sosialisasi tetapi juga melalui proses enkulturasi. Dari hasil analisis yang penulis lakukan dalam penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa proses pewarisan usaha dagang di Pasar Cihapit memiliki beberapa karateristik, yaitu diwariskan melalui lembaga keluarga, proses pewarisan usaha dagang tersebut dilakukan dengan dua tahap, dan pewarisan usaha dagang yang diterima oleh pedagang baru tidak seutuhnya dijalankan. Kata Kunci: Pasar Cihapit, Pedagang, pewarisan usaha dagang, reproduksi sosial, sosialisasi, dan enkulturasiItem Pembagian Kerja Dalam Aktivitas Pertanian Masyarakat Kampung Naga (Studi etnografi pada masyarakat Kampung Naga Desa Neglasari Tasikmalaya)(2018-08-31) PIPIT PITRIYA; Dede Tresna Wiyanti; Ade Makmur KPenelitian ini dilakukan pada Masyarakat Kampung Naga yang terletak di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Masyarakat Kampung Naga hidup dengan nilai dan tradisi yang telah mereka dapat dengan turun-temurun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembagian kerja dalam aktivitas pertanian antara laki-laki dan perempuan pada masyarakat Kampung Naga, apakah pembagian kerja yang ada dalam masyarakat Kampung Naga masih mempertahankan tradisi leluhur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian etnografi dengan teknik pengumpulan data mealui wawancara dan observasi. Penelitian ini melibatkan 3 warga Kampung Naga sebagai informan, diantaranya 2 informan laki-laki dan 1 informan perempuan. Penelitian ini menemukan bahwa pembagian kerja dalam aktivitas pertanian laki-laki dan perempuan memiliki peran kerja masing-masing. Terdapat pembagian kerja yang hanya dilakukan oleh laki-laki dan hanya dilakukan oleh perempuan. Pekerjaan dalam aktivitas pertanian dominan dilakukan oleh seorang perempuan. Dalam aktivitas pertanian masyarakat Kampung Naga masih menjalankan tradisi yang telah ada dari dahulu.Item Pengelolaan Tanaman Akar Wangi di Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut Jawa Barat(2019-11-04) FAHMI AKBAR; Dede Tresna Wiyanti; Tidak ada Data DosenPenelitian ini menggambarkan keadaan pengelolaan Akar wangi di Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut. Garut merupakan salah satu daerah pengahasil minyak akar wangi terbesar di Indonesia. Oleh karena itu perlu adanya pengelolaan yang sangat baik dalam proses produksinya. Setiap industri pengolahan akan menghasilkan limbah dari setiap produksinya. Demikian pula halnya dengan pengolahan akar wangi menjadi minyak akar wangi, juga menghasilkan limbah. Oleh karena itu, perlu adanya pengelolaan limbah yang baik untuk mengurangi dampak yang dihasilkan dari proses produksi. Salah satunya adalah dengan cara memanfaatkan kembali hasil limbah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan bersifat deskriptif. dengan menggunakan 3 informan sebagai sumber yang mewakili setiap pengelolan limbah yang dilakukan pemiliki industri akar wangi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri pengolahan akar wangi di Desa Sukakarya memanfaatkan setiap komponen dari akar wangi mulai dari akar hingga limbah yang dihasilkan Akar Wangi. Mereka mengolah limbah yang dihasilkan dari proses produksi akar wangi menjadi sesuatu yang memiliki nilai lain. Seperti batu bata dari limbah pembakaran, pupuk kompos dari limbah hasil penyulingan minyak akar wangi, dan juga kerajinan yang dibuat dari limbah akar wangi.Item Penggunaan Slang Words ( Gaya Bahasa Slang ) Melalui Aplikasi Tik Tok di Kalangan Mahasiswa Antropologi Angkatan 2019 Universitas Padjadjaran(2023-08-14) NEYSA PUTRIANIE SETIAWATY; Dede Tresna Wiyanti; Tidak ada Data DosenPerkembangan teknologi informasi yang pesat mempengaruhi kebudayaan masyarakat. Media sosial sebagai produk dari perkembangan tersebut saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan, terutama semenjak adanya pandemi Covid 19. Kebutuhan akan media sosial berdampak pada kebutuhan akan bahasa yang menyebabkan perkembangan gaya bahasa slang dalam dunia maya. Gaya bahasa slang sudah menjadi bagian dari bahasa yang digunakan sehari - hari, tidak terkecuali oleh mahasiswa Antropologi Universitas Padjadjaran angkatan 2019. Tik tok sebagai salah satu aplikasi yang sedang populer menjadi salah satu aplikasi dengan maraknya penggunaan gaya bahasa slang. Penelitian ini akan membahas bagaimana penggunaan gaya bahasa slang di kalangan mahasiswa Antropologi Universitas Padjadjaran angkatan 2019. Pengkajian dilakukan dengan menggunakan teori relativisme bahasa yang membahas bahasa melalui sudut pandang budaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan analisis deskriptif dan analisis isi. Temuan dari penelitian ini menjelaskan gaya bahasa slang dalam akun tik tok mahasiswa Antropologi Universitas Padjadjaran angkatan 2019 yang telah diklasifikasikan. Penggunaan gaya bahasa slang dalam akun tik tok mahasiswa Antropologi Universitas Padjadjaran angkatan 2019 menggambarkan bagaimana para pengguna memiliki repertoire verbal dan budaya bermedia sosial yang relatif sama sehingga para pengguna dapat mengerti satu sama lain.Item PERANAN AYU BULANTRISNA DJELANTIK DALAM PERKEMBANGAN TARI LEGONG DI LUAR BALI(2017-08-22) RHASTY UTARI; Selly Riawanti; Dede Tresna WiyantiPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui Ayu Bulantrisna Djelantik dalam perkembangan seni tari yaitu tari Legong. Penelitian ini memaparkan karya dan kerjasama Ayu Bulantrisna Djelantik dengan para seniman yang menghasilkan karya-karya tari dan mementaskan tari-tarian. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Observasi dilakukan dengan melihat secara langsung proses pengajaran tari Legong. Sedangkan wawancara dilakukan dengan mewawancarai informan utama yaitu Ayu Bulantrisna Djelantik dan murid-murid tarinya, serta teman yang mengenal sosok Ayu Bulantrisna Djelantik. Hasil penilitian ini menunjukkan Ayu Bulantrisna Djelantik sebagai penari yang sejak belia yang dapat mementaskan tari Legong di pentas nasional dan internasional, berkat kedudukannya dalam keluarga bangsawan dalam tradisi Bali. Namun di kemudian hari di luar Bali, ia terus memperkembangkan tari Legong ini, yang semula adalah tari sakral menjadi tari sekuler. Ia juga mengembangkan tari Bali melalui penciptaan tari dengan para seniman melintasi batas-batas Bali.