Browsing by Author "HAURA ZAHRA SALSABILA"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA WARGANET DALAM KOLOM KOMENTAR INSTAGRAM IIS DAHLIA: SUATU KAJIAN PRAGMATIK(2022-09-13) HAURA ZAHRA SALSABILA; Nani Darmayanti; WahyaPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan ketidaksantunan berbahasa yang dilakukan oleh warganet dalam kolom komentar akun instagram milik Iis Dahlia (@isdadahlia). Data penelitian berupa tuturan dalam kolom komentar yang berisi ketidaksantunan dalam Instagram Iis Dahlia. Data dianalisis berdasarkan taksonomi ketidaksantunan menurut Culpepper (1996). Kekerasan verbal berupa ketidaksantunan berbahasa, banyak dilakukan oleh warganet. Dengan mengenali strategi ketidaksantunan berbahasa yang ada, warganet diharapkan bisa mengetahui dampak dari ketidaksantunan tersebut dan lebih bijak dalam berkomentar. Strategi ketidaksantunan Culpeper adalah pelopor teori strategi ketidaksantunan. Strategi ketidaksantunan Culpeper memiliki lima strategi, yaitu (1) Ketidaksantunan Secara Langsung (Bald On Record Impoliteness), (2) Ketidaksantunan Positif (Positive Impoliteness), (3) Ketidaksantunan Negatif (Negative Impoliteness), (4) Sarkasme Atau Kesantunan Semu (Sarcasm Or Mock Politeness), (5) Menahan Kesantunan (Withhold Politeness). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat banyak sekali warganet yang melakukan ketidaksantunan dengan menggunakan bahasa tidak santun berupa kata-kata kasar untuk mengungkapkan kemarahan, kekesalan, mencemooh, meledek, menyindir, mengancam muka mitra tutur secara langsung dengan kata-kata dan sebagainya. Ketidaksantunan secara langsung dan ketidaksantunan positif adalah strategi ketidaksantunan yang paling sering digunakan.Item Penguasaan Nomina dan Verba Siswa Tunarungu SLB Negeri Cileunyi: Kajian Psikolinguistik(2023-08-14) HAURA ZAHRA SALSABILA; Elvi Citraresmana; Ekaning KrisnawatiPenelitian berjudul “Penguasaan Nomina dan Verba Siswa Tunarungu SLB Negeri Cileunyi: Kajian Psikolinguistik” ini mengkaji mengenai penguasaan nomina dan verba pada keenam siswa tunarungu fase D yaitu usia kronologis 13 dan 15 tahun dengan usia mental ±9 tahun. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penguasaan nomina dasar yang berada di lingkungan sekitar mereka, mendeskripsikan penguasaan verba berprefiks me-, be-, ber-, dan mendeskripsikan faktor penghambat dan pendukung penguasaan nomina dan verba siswa tunarungu di SLB Negeri Cileunyi. Penelitian ini menggunakan metode studi lapangan yang dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, tes awal dan akhir, dan perlakuan khusus pemberian latihan intensif untuk siswa tunarungu. Berdasarkan hasil penelitian siswa tunarungu berhasil menguasai nomina dan verba sesuai capaian pembelajaran dengan melatih kognisi mereka yang dibersamai dengan pengajaran dan latihan (pemberian stimulus) yang intensif. Peran orang tua, wali siswa, lingkungan keluarga, sekolah, dan dirinya sendiri berpengaruh terhadap proses penguasaan, terhadap psikologis siswa juga pada perkembangan kognisi dan penguasaan nomina dan verba siswa tunarungu.