Browsing by Author "Ine Maulina"
Now showing 1 - 20 of 33
Results Per Page
Sort Options
Item ANALISIS ELASTISITAS PERMINTAAN IKAN TUNA SIRIP KUNING (THUNNUS ALBACARES) SEGAR DI PASAR IKAN KEDONGANAN BADUNG BALI(2022-08-15) FHAISAL DAMANIK JIHAD; Ine Maulina; Ayi YustiatiPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap faktor – faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan dan nilai elastisitas ikan tuna sirip kuning segar (Thunnus albacares) di pasar ikan Kedonganan. Metode pengambilan sampel wawancara dengan teknik purposive sampling dan analisis data menggunakan persamaan linier dengan bantuan software SPSS dan Microsoft Excel. Responden dalam penelitian ini sejumlah 50 orang pembeli dan 25 orang pedagang ikan tuna sirip kuning. Hasil uji F menyatakan bahwa secara simultan permintaan ikan tuna sirip kuning segar dipengaruhi oleh seluruh variabel X dengan nilai korelasi sebesar 58%. Analisis uji T dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%, menyatakan bahwa permintaan ikan tuna secara nyata dipengaruhi oleh harga ikan tuna sirip kuning, harga ikan kawakawa dan jumlah pendapatan keluarga dan variabel X lainnya seperti harga ikan cakalang, harga daging ayam dan jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh secara nyata. Penghitungan nilai elastisitas permintaan ikan tuna sirip kuning segar didapatkan nilai elastisitas harga ikan tuna sirip kuning bersifat inelastis. Nilai elastisitas silang menyatakan bahwa harga ikan cakalang, harga ikan kawakawa dan harga daging ayam bersifat elastis dan merupakan barang substitusi (pengganti). Nilai elastisitas pendapatan didapatkan bahwa ikan tuna sirip kuning merupakan barang normal.Item ANALISIS KELAYAKAN BISNIS IKAN HIAS DENISONI (Puntius denisonii) (STUDI KASUS DI BREED LIFE FISH FARM)(2023-10-12) DIKA REIHAN PUTRA; Ankiq Taofiqurohman S; Ine MaulinaABSTRAK Ikan hias menjadi salah satu komoditas perdagangan yang cukup potensial di dalam maupun di luar negeri. Potensi ikan hias Indonesia yang sangat besar dapat menjadi potensi ekonomi yang positif bagi kesejahteraan masyarakat. Ikan Denisoni merupakan salah satu jenis ikan hias yang saat ini sedang banyak digemari untuk menghiasi akuarium. Namun, di Indonesia, pembudidayaan ikan Denisoni (Puntius denisonii) cukup sulit untuk dibudidayakan secara alami, karena habitat ikan Denisoni (Puntius denisonii) yang berasal dari India dan Sri Lanka, sehingga hal ini membuat ikan Denisoni tidak bisa memijah secara alami. Tujuan penelitian ini ingin mendalami mengenai kelayakan bisnis ikan hias Denisoni (Puntius denisonii) untuk melihat potensi bisnis ikan Denisoni dengan tempat penelitian pada salah satu usaha ikan hias di Jakarta Pusat yaitu Breed Life Fish Farm. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan melalui observasi dan wawancara secara langsung serta menggunakan analisis Business Model Canvas (BMC) dan SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats). Analisis BMC (Business Model Canvas) menunjukkan bahwa penyusunan model bisnis Breed Life Fish Farm masih memerlukan beberapa perbaikan pada model bisnisnya. Terutama pada beberapa elemen yaitu Key Activities, Revenue Stream, Cost Structure. Hasil analisis matriks IE juga menunjukkan bahwa posisi Breed Life Fish Farm saat ini berada pada sel V, yaitu strategi “Bertahan dan Pelihara”. Hasil tersebut ditentukan berdasarkan hasil skor rata-rata pada matriks IFE dan matriks EFE masing-masing sebesar 2,67 dan 2,28.Item ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENJUALAN IKAN KOI (Cyprinus carpio) DI JAVA KOI CIMAHI, KOTA CIMAHI, JAWA BARAT(2018) ALIM DHIA UBAIDILLAH; Dian Yuni Pratiwi; Ine MaulinaPenelitian ini bertujuan untuk mengambarkan usaha di waktu yang akan datang serta menganalisis kelayakan finansial usaha Java Koi Cimahi. Penelitian dilaksanakan pada bulan April higga Agustus 2022 di lokasi Java Koi Cimahi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Adapun data yang dikumpulkan adalah aspek-aspek usaha yang diterapkan di Java Koi Cimahi, modal usaha, biaya operasional, biaya investasi, penerimaan perusahaan, dan menganalisis kelayakan finansial sesuai dengan kriteria kelayakan investasi (NPV, IRR, Net B/C, dan Payback Period). Hasil analisis pada aspek finansial didapatkan jumlah Break Even Point dengan BEP sales mix untuk ikan koi jenis Kohaku dengan BEP harga Rp28.716.952 untuk 23 ekor, koi Sanke BEP harga sebesar Rp20.885.056 untuk 21 ekor, koi Showa BEP harga sebesar Rp18.796.550 untuk 19 ekor, ko Hi-utsuri dengan BEP harga sebesar Rp13.157.584 untuk 15 ekor, koi Bekko dengan BEP harganya sebesar Rp7.518.620 untuk 13 ekor, serta koi Shusui dengan BEP harga sebesar RP10.024.827 untuk 17 ekor. Pada perhitungan analisis kelayakan finansial didapatkan nila Net Present Value sebesar Rp275.228.463, Internal Rate of Return 81%, Net Benefit Cost Ratio 3,07 dan Paypack Period selama 1,17 tahun. Dari hasil penelitian tersebut, usaha Java Koi Cimahi dilihat pada aspek finansial dapat dikatakan layak untuk dilaksanakan.Item Analisis Kelayakan Usaha Bakso Ikan Tuna (Studi Kasus pada CV Olahan Berkah Sadayana di Kabupaten Garut)(2023-07-31) NOVI NURCHOTIMAH; Ine Maulina; Asep Agus Handaka SuryanaTujuan dari riset ini adalah untuk menganalisis model bisnis usaha, kelayakan usaha, dan sensitivitas usaha dari produk bakso ikan tuna yang diproduksi oleh CV Olahan Berkah Sadayana. Waktu dan lokasi riset dilakukan pada bulan Maret sampai bulan Mei 2023 di CV Olahan Berkah Sadayana yang berlokasi di Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut. Metode riset yang digunakan adalah studi kasus deskriptif dengan pendekatan secara kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara dengan responden. Responden diambil dengan metode purposive sampling. Model bisnis yang diterapkan CV Olahan Berkah Sadayana mencakup sembilan elemen bisnis yaitu segmen pelanggan, nilai unggul, hubungan pelanggan, saluran, sumber penerimaan, sumber daya utama, kegiatan utama, mitra utama, dan struktur biaya. Kelayakan usaha dianalisis menggunakan metode analisis finansial yang mencakup perhitungan penerimaan dan keuntungan, benefit cost ratio (BCR), break even point (BEP), payback period (PP), dan analisis sensitivitas usaha. Berdasarkan hasil riset diperoleh keuntungan produk bakso ikan tuna sebesar Rp 321.604.500/tahun. Dengan nilai BCR sebesar 1.16 menunjukkan produk layak diusahakan. Untuk mencapai BEP harga, minimal harga jualnya adalah Rp 20.085 dan untuk mencapai BEP produksi minimal penjualan produk sebanyak 254.92 kemasan. Pengembalian modal usaha dicapai selama 10 bulan 22 hari dan tergolong dalam periode pengembalian cepat.Item Analisis Konsumsi Ikan Masyarakat Kecamtan Jatinangor(2010) ILHAM ALIF PRIHANDANI; Ine Maulina; Yeni MulyaniTujuan penelitian ini adalah untuk 1) menganalisis karakteristik konsumen ikan masyarakat kecamatan Jatinangor, 2) menganalisis tingkat kegemaran dan jenis ikan yang sering di makan masyarakat kecamatan Jatinangor, 3) dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi ikan masyarakat kecamatan Jatinangor. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer dihasilkan dari hasil wawancara dengan responden. Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait. Penelitian ini mengunakan 100 responden sebagai sampel penelitian berdasarkan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen ikan di Kecamatan Jatinangor pada umumnya adalah perempuan yang belum berkeluarga berusia antara 15-23 tahun dengan tingkat pendidikan SMA dan bekerja sebagai mahasiswa. Pembeli ikan di kecamatan Jatinangor memiliki pendapatan sebesar 1.000.000-2.000.000. Sebanyak 65% responden di Kecamatan Jatinangor suka dalam mengkonsumsi ikan. Adapun jenis ikan yang biasa mereka konsumsi adalah ikan air tawar sebesar 63%. Faktor-faktor yang paling mempengaruhi keputusan pembelian ikan menurut uji rank spearman adalah harga ikan, pengaruh keluarga konsumen, kualitas ikan, dan budaya.Item Analisis Nilai Tambah Batagor Ikan Tenggiri(2023-08-31) MARHADINDA AUVIRA BINU; Asep Agus Handaka Suryana; Ine MaulinaFish as a perishable food so that it can be consumed in good conditions requires efforts to maintain its freshness through the application of a cold chain (ice) system and also processing. Fish processing aims to increase the added value of fish raw materials while maintaining the quality and nutrition contained in fish so that consumers can consume the product safely and obtain its benefits. This study aims to determine how much-added value is obtained from the processing of fish batagor in the form of frozen food in which mackerel is the main raw material for fish batagor. The research was conducted at UMKM Selaras Semesta, Bandung City, West Java in March 2023 with the method used, namely the case study method with a descriptive approach. The Hayami method is used to measure and analyze the added value of processed fishery products that are studied quantitatively. The results showed that the added value generated from the batagor mackerel production activities was included in the category of high added value, which was Rp. 488,633/kg of input with a ratio of added value to product value of 78% and the amount of profit earned per kg is Rp.176,777 with a profit level percentage of 36%. The added value of mackerel batagor production is influenced by the price of raw materials, output value, and the value of other input contributions.Item Analisis Nilai Tukar Nelayan Pancing di Desa Karimunjawa Kabupaten Jepara(2022-09-29) NAUFAL ZHARIF; Yuniar Mulyani; Ine MaulinaNelayan tradisional merupakan nelayan yang paling mendominasi di Indonesia. Sayangnya hal tersebut tidak berbanding lurus dengan teknologi penangkapan, modal, serta pasar yang tersedia. Pendapatan hasil penangkapan yang tidak pasti menyebabkan masyarakat nelayan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan subsistennya. Penelitian ini bertujuan menganalisa nilai tukar nelayan pancing di Desa Karimunjawa, serta mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi nilai tukar nelayan pancing di Desa Karimunjawa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2021 sampai dengan Februari 2022. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 31 Agustus 2021 – 11 September 2021 di Kepulauan Karimunjawa, tepatnya di Pesisir Pantai Desa Karimunjawa pada saat musim peralihan dua. Analisis Nilai Tukar Nelayan digunakan sebagai alat ukur tingkat kesejahteraan dengan menggunakan rumus Singer (1950). Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan daftar pertanyaan yang disajikan dalam bentuk kuesioner. Penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling dalam pengambilan data sampel. Jumlah responden yang digunakan berjumlah 45 sampel berdasarkan rumus Slovin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tukar nelayan di Desa Karimunjawa adalah 1,657 (NTN > 1), hal ini menunjukkan bahwa rata-rata nelayan memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan faktor yang mempengaruhi nilai tukar nelayan adalah pendapatan hasil perikanan (X3) dan pengeluaran rumah tangga (X4) dengan nilai signifikansi keduanya sebesar 0,000. Kata kunci : Nilai Tukar Nelayan, Nelayan Pancing, Pendapatan, Pengeluaran, Kecamatan KarimunjawaItem Analisis Pemasaran Dan Nilai Tambah Produk Sate Bandeng Di Kota Cilegon Banten(2015-06-20) GITA NUGRAHA; Ine Maulina; Iis RostiniABSTRAK Gita Nugraha (Dibimbing oleh : Ine Maulina dan Iis Rostini). 2015. Analisis Pemasaran dan Nilai Tambah Produk Sate Bandeng di Kota Cilegon Banten. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 hingga April 2015 dengan metode pengambilan data secara purpossive sampling. Penelitian dilakukan di Kota Cilegon Banten. Sumber data didapat dari hasil wawancara secara langsung dengan para pelaku pemasaran produk sate bandeng dan dari literatur yang mendukung penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis alur pemasaran sate bandeng, nilai tambah, dan efisiensi pemasaran produk tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh, didapatkan 3 saluran pemasaran produk sate bandeng, yaitu: Saluran I (Pembudidaya Tambak - Pedagang I – Pedagang II – TPI - Pedagang III – Rumah Makan – Konsumen); Saluran II (Pembudidaya Tambak – Pedagang I – Pedagang II – TPI – Pedagang III – Rumah Makan – Toko Oleh-Oleh – Konsumen); Saluran III (Pembudidaya Tambak – Pedagang I – Pedagang II – TPI – Pedagang III – Produsen Rumahan – Konsumen). Rasio nilai tambah yang didapat dalam proses produksi Rumah Makan Bu Mamak sebesar 41,9% dan persentase keuntungan sebesar 65%. Rasio nilai tambah pada Warung Makan Nasi Gonjleng sebesar 61% dan Persentase keuntungan sebesar 45%. Perbedaan rasio baik nilai tambah maupun kentungan antara 2 produsen sate bandeng didapatkan karena untuk Rumah Makan Bu Mamak dari jumlah bahan sebesar 20 kg, hasil produksi yang dihasilkan hanya setengah dari jumlah bahan baku. Berbeda dengan Warung Makan Nasi Gonjleng, dari bahan baku sebesar 5 kg seluruhnya digunakan sebagai bahan baku sate bandeng. Berdasarkan perhitungan R/C Rasio, seluruh pelaku pemasaran memiliki rasio >1 sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha tersebut layak untuk dikembangkan.Item Analisis Pemasaran Hasil Produksi Perikanan Tangkap Di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan Jawa Tengah(2014-01-20) SEPTY SETIA NUGRAHA; Ine Maulina; Tidak ada Data DosenABSTRAK Septy Setia Nugraha (Di bawah bimbingan: Ine Maulina dan Junianto).2013. Analisis Pemasaran Hasil Produksi Perikanan Tangkap Di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan Jawa Tengah Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis saluran pemasaran yang paling efisien dalam memasarkan hasil produksi perikanan tangkap di PPN Pekalongan Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan di PPN Pekalongan pada bulan Mei-Juni 2013. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga saluran pemasaran di PPN Pekalongan. Secara umum semua saluran sudah menunjukkan tingkat efisiensi yang efisien baik dilihat dari margin pemasaran, market share dan fisherman share maupun dari BCR. Berdasarkan margin pemasaran, market share dan fisherman share saluran yang paling efisien adalah saluran II sedangkan berdasarkan BCR saluran yang paling efisien adalah saluran III. Perbedaan ini disebabkan karena margin pemasaran, market share dan fisherman share perhitungan dilakukan dengan melihat harga tanpa melihat total penerimaan dan total biaya yang dikeluarkan, sedangkan pada nilai BCR tingkat efisiensi dilihat berdasarkan perbandingan antara nilai penerimaan dengan total biaya. Hal tersebut yang membedakan tingkat efisiensi pada market share, margin pemasaran dan fisherman share dengan BCR. Kata kunci: Analisis Pemasaran, PPN Pekalongan, Tingkat EfisiensiItem Analisis Pendapatan Usaha Pengolahan Ikan Teri Pada Skala Industri Rumah Tangga di Pulau Pasaran Provinsi Lampung(2010) PUTRI DINA PRATIWI; Ine Maulina; Donny Juliandri PrihadiPenelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2014 di Pulau Pasaran Provinsi Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan, kelayakan serta merumuskan arah pengembangan pada usaha pengolahan ikan teri asin di Pulau Pasaran Provinsi Lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei dengan teknik pengambilan data yaitu metode purposive sampling. Adapun variabel yang diteliti meliputi seluruh aspek biaya usaha pengolahan ikan teri asin, penerimaan, keuntungan, biaya produksi dan harga bahan baku ikan teri. Rata-rata biaya investasi pada usaha pengolahan ikan teri asin sekitar Rp. 14.233.333, rata-rata biaya operasional sebesar Rp. 22.534.077, dan keuntungan rata-rata sebesar Rp. 5.339.326. Parameter kelayakan usaha pengolahan ikan teri asin ini berupa Benefit Cost Ratio (BCR) yaitu sebesar 1,23 dan dapat dikatakan layak karena nilai BCR lebih dari 1. Sedangkan arah pengembangan usaha berada pada Kuadran I dimana arah pengembangan usaha berada dalam pertumbuhan agresif dengan strategi terpilih yaitu berupa penyuluhan, pembinaan dan bimbingan intensif yang berkesinambungan berupa program-program bantuan dana ataupun bantuan sarana prasarana yang diiringi dengan pembinaan akan manfaat dan cara mengelola bantuan-bantuan tersebut dengan baik dalam meningkatkan teknologi produksi yang lebih baik dan meningkatkan jumlah hasil produksi ikan teri asin.Item Analisis Pengelolaan Pariwisata Pantai Santolo DesaPamalayan Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut(2022-12-21) RIDUWAN IBRAHIM; Ine Maulina; Emma RochimaRiset ini bertujuan untuk mengalisis pengelolaan pariwisata Pantai Santolo Desa Pamalayan Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut. Riset dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Riset dilakukan di Pantai Santolo Desa Pamalayan Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut pada bulan Agustus 2021. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sekunder. Data primer dilakukan dengan wawancara mengunakan teknik purposive sampling dan kuisioner mengunakan teknik aksidental sampling. Data sekunder didapatkan dari studi pustaka terkait riset ini. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT dan QSPM. Hasil menunjukan nilai dari matrik IFE 3.56 dan EFE 3.98 yang menunjukan pengelolaan pariwisata Pantai Santolo berada pada sel 1 yang mendukung untuk mengunakan strategi mengembangkan dan membangun. Beberapa strategi yang dapat dilakukan yaitu melakukan pengawasan dan pemeliharaan terhadap fasilitas yang telah ada di kawasan pantai santolo, memperbaiki infrastruktur yang disertakan rambu rambu untuk mempermudah wisartawan, menjalin kerjasama dengan kepemerintahan atau lembaga wisata untuk mengembangkan potensi yang dimiliki pantai santolo, meningkatkan kualitas tenaga kerja profesional untuk mengelola dan memelihara untuk mengurangi kerusakan fisik pantai, dan penataan wilayah dengan sistem zonasi kawasan kegiatan wisata dan kegiatan perikanan.Item Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Ikan Konsumsi di Pasar Tradisional Ciwastra Kota Bandung(2023-08-20) DARA TASYA ZALLIKA DACHLAN; Yuniar Mulyani; Ine MaulinaPerilaku konsumen dipelajari untuk mengetahui perilaku dan sikap konsumen dalam membeli suatu produk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik dan perilaku konsumen serta menganalisis hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap keputusan konsumen membeli ikan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2022 sampai Juni 2023 di Pasar Tradisional Ciwastra Kota Bandung. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling dan dianalisis dengan model regresi linier berganda. Dalam penelitian ini, variabel bebas meliputi budaya (X1), sosial (X2), pribadi (X3), psikologi (X4), harga (X5), pendapatan (X6), jumlah tanggungan (X7), dan selera (X8) dan variabel terikatnya adalah keputusan membeli (Y). Variabel bebas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ikan untuk konsumsi di Pasar Tradisional Ciwastra. Sedangkan secara parsial, faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli ikan untuk konsumsi di Pasar Tradisional Ciwastra adalah faktor budaya (X1), faktor psikologi (X4), faktor harga (X5), faktor pendapatan (X6), faktor jumlah tanggungan (X7), dan faktor rasa (X8). Faktor perilaku konsumen yang paling dominan mempengaruhi keputusan membeli ikan untuk dikonsumsi di Pasar Tradisional Ciwastra adalah faktor psikologi (X4).Item ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN IKAN HIAS AIR TAWAR DI PASAR GEDEBAGE (Studi Kasus Sentra Ikan Hias Bandung, Kota Bandung)(2023-06-26) ANDRE CHANDIKA FARHAN; Atikah Nurhayati; Ine MaulinaRiset ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik konsumen dan faktor yang mempengaruhi konsumen terhadap keputusan pembelian ikan hias air tawar di Sentra Ikan Hias Bandung. Metode yang digunakan dalam riset adalah studi kasus dengan menggunakan statistika deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara dan observasi. Karakteristik konsumen dan jumlah pengunjung dianalisis secara deskriptif, faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dianalis menggunakan metode Partial Least Square – Structural Equation Modeling (PLS-SEM) menggunakan software SmartPLS 3.2.9 dengan skala likert. Hasil dari riset menunjukkan bahwa mayoritas konsumen ikan hias air tawar di Sentra Ikan Hias Bandung memiliki karakteristik konsumen, yaitu pada kategori usia muda dengan pekerjaan sebagai pelajar atau mahasiswa serta pada usia pekerja awal dengan pekerjaan sebagai karyawan swasta, wirauswasta dan wirausaha yang memiliki penghasilan kurang dari Rp. 1.500.000 dan lebih dari Rp. 3.500.000 per bulannya. Konsumen membeli ikan hias air tawar sebanyak 1-5 ekor per bulannya dengan frekuensi pembelian satu kali perbulan dan anggaran dana untuk membeli ikan hias air tawar kurang dari Rp. 100.000. Konsumen yang membeli ikan hias air tawar di Sentra Ikan Hias Bandung sudah memelihara ikan lebih dari lima tahun (sebelum pandemi covid-19) dan mayoritas ikan yang biasa dibeli oleh konsumen ialah Cupang (Betta sp.), Channa (Channa sp.) dan Koi (Cyprinus rubrofuscus). Faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian ikan hias air tawar di Sentra Ikan Hias Bandung adalah faktor psikologis (psychological factors) dan promosi (promotion).Item Analisis Potensi Pasar Biodegradable Tote Bag Dari Karaginan Rumput Laut (Eucheuma cottoni) Terhadap Keputusan Pembelian(2023-08-26) ABIOMI CIPTONING BENTALI; Asep Agus Handaka Suryana; Ine MaulinaTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik umum konsumen, atribut yang paling dipertimbangkan konsumen, dan hubungan tingkat pengetahuan, kualitas produk, dan harga produk terhadap rancangan uji coba produk Biodegradable tote bag dari karaginan rumput laut (Eucheuma cottoni) di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor dan di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer dihasilkan dari hasil wawancara kuesioner dengan responden. Data sekunder diperoleh dari instansi – instansi terkait. Penelitian ini menggunakan 80 responden berdasarkan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan karakteristik umum konsumen biodegradable tote bag dari karaginan rumput laut (Eucheuma cottoni) pada segmentasi umum didominasi oleh perempuan dengan kelompok usia > 30 tahun, jenis pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan tingkat pendapatan > Rp 3.000.000 – Rp 4.000.000, serta pernah menggunakan tote bag dari bahan kain. Pada segmentasi mahasiswa didominasi oleh laki – laki dengan kelompok usia 21 – 25 tahun, dengan tingkat pendapatan 1 kg, dengan ukuran 30 x 40 cm. Untuk harga produk rata – rata konsumen memilih harga yang paling tinggi pada setiap ukuran. Faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian biodegradable tote bag dari karaginan rumput laut (Eucheuma cottoni) yaitu tingkat pengetahuan, kualitas produk, dan harga produk dengan koefisien korelasi sebesar 0,538, 0,474, dan 0,505.Item analisis produktivitas budidaya ikan lele (Clarias gariepinus) dalam ember pada program buruan sae di kecamatan kiaracondong kota bandung, jawa barat(2022-12-09) MUHAMMAD QIYAMUDDIN; Asep Agus Handaka Suryana; Ine MaulinaBuruan Sae adalah sebuah program urban farming yang diadakan oleh Dinas Pangan dan Pertanian kota Bandung, yang ditujukan untuk menanggulangi ketimpangan permasalahan pangan yang ada dikota Bandung. Melalui pemanfaatan pekarangan atau lahan yang ada dengan salah satunya berbudidaya ikan lele didalam ember (BUDIKDAMBER) untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui produktivitas dari kegiatan budidaya ikan dalam ember tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode studi khasus dengan pengambilan data dari wawancara menggunakan kuosioner dan pengambilan data sekunder dari pihak dinas atau instansi pemerintah. Teknik pengambilan data menggunaka metode purposive sampling. Hasil penelitian ini diketahui bahwa variable independent tidak terlalu berpengaruh terhadap variable dependent. Tingkat produktivitas berdasarkan jumlah pengelola dan jumlah wadah dapat diketahui bahwa sudah tergolong cukup untuk mencapai tujuan dari Buruan Sae sendiri yaitu untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakatItem ANALISIS PRODUKTIVITAS PERIKANAN BUDIDAYA TAMBAK PENDEDERAN IKAN BANDENG (Chanos-chanos) DI KECAMATAN CIBUAYA KABUPATEN KARAWANG (STUDI KASUS: DESA CEMARAJAYA)(2022-10-08) ADINDA GALUH ARUM; Asep Agus Handaka Suryana; Ine MaulinaBudidaya perikanan tambak merupakan salah satu alternatif yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan dapat dikembangkan di wilayah pesisir. Ikan bandeng dapat dibudidayakan di air payau, atau air laut. Dalam mendukung upaya peningkatan produksi ikan bandeng maka diperlukan adanya pengembangan budidaya pendederan ikan bandeng agar dapat menghasilkan benih yang memiliki kualitas baik serta dapat mendukung perkembangan budidaya pembesaran ikan bandeng. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat produktivitas dan menganalisis faktor-faktor yang memepengaruhi produktivitas budidaya pendederan ikan bandeng di Desa Cemarajaya Kecamatan Cibuaya Kabupaten Karawang. Penelitian ini menggunakan metode studikasus dengan teknik pengambilan sampel Purposive sampling. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder dengan responden yang didapatkan berjumlah 30 orang pembuidaya. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, kuanlitatif , dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai produktivitas/satuan luas yaitu 20 ekor/siklus/m2 dan nilai produktivitas/satuan biaya sebesar 64,28 Rp/ekor. Sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas adalah variabel Kualitas Benih (X1), Kualitas Pupuk (X2), dan Luas Lahan (X3), sedangkan untuk variabel lama Pengalaman (X4) dan Umur (X5) tidak berpengaruh secara signifikan.Item ANALISIS RANTAI PEMASARAN UDANG KARANG (Panulirus spp.) DI KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN(2015-04-23) RIFKY ANSHORY; Ine Maulina; Iis RostiniABSTRAK Rifky Anshory (Dibimbing oleh: Ine Maulina dan Iis Rostini) 2015. “Rantai Pemasaran Udang Karang (Panulirus spp.) Di Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rantai pemasaran udang karang dan seberapa besar tingkat efisiensi pemasaran udang karang di Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan nelayan dan pedagang perantara sebagai unit analisisnya. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari nelayan, bakul, pedagang besar dan eksportir. Data sekunder diperoleh dari Tempat Pelelangan Ikan dan Koperasi Unit Desa Minapari. Teknik penentuan responden menggunakan purposive sampling. Jumlah keseluruhan responden adalah 26 responden yaitu nelayan 21 responden, bakul 3 responden dan pedagang besar 2 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rantai pemasaran yang ditemukan saat penelitian ada tiga rantai yaitu nelayan – bakul - pedagang besar – eksportir, nelayan – pedagang besar – eksportir dan nelayan – bakul - pedagang besar – konsumen. Rantai pemasaran III adalah rantai yang paling efisien dengan nilai marjin pemasaran dan bagian yang diterima nelayan (farmer’s share) tertinggi yaitu Rp 223.000,00 dan 60,66 %. Rantai pemasaran II merupakan rantai pemasaran yang paling tidak efisien. Dengan besarnya marjin pemasaran tertinggi yaitu Rp 260.000,00 sedangkan besarnya farmer’s share terendah yaitu 56,67 %. Kata Kunci : Rantai pemasaran, marjin pemasaran, farmer’s share.Item Analisis Tingkat Kesejahteraan Nelayan Buruh Alat Tangkap Gill Net di Desa Karangsong Kabupaten Indramayu(2023-01-17) VIKA NURHABIBAH; Ine Maulina; Walim LiliIndonesia merupakan negara kepulauan dengan keanekaragaman sumber daya perikanan yang lestari dan bernilai ekonomis. Penelitian ini dilaksanakan di desa Karangsong Kabupaten Indramayu pada bulan September sampai Oktober 2022 untuk menganalisis tingkat kesejahteraan nelayan alat tangkap gill net di desa Karangsong Kabupaten Indramayu. Metode yang digunakan adalah studi kasus deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung dan wawancara yang dilengkapi dengan pengisian kuesioner sebanyak 30 responden. Responden diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Parameter penelitian meliputi 10 indikator kesejahteraan yang terdapat pada Badan Pusat Statistik (2015). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan indikator kesejahteraan menurut Badan Pusat Statistik (2015), diketahui bahwa nelayan alat tangkap gill net di Desa Karangsong tergolong memiliki kesejahteraan sedang dengan kategori skor antara 1,65 – 2,3 dengan total skor 1,94. Nelayan buruh yang tergolong dalam kesejahteraan tinggi dengan persentase 13,3% sebanyak 4 responden sedangkan nelayan buruh yang tergolong dalan kesejahteraan sedang dengan persentase 86,6% sebanyak 26 responden.Item Analisis Tingkat Kesejahteraan Pembudidaya Minapadi Di kecamatan Majalaya, Ciparay dan Pacet Kabupaten Bandung(2010) NUARY HANIFAH; Iwang Gumilar; Ine MaulinaPenelitian ini dilakukan di Kecamatan Majalaya, Ciparay dan Pacet Kabupaten Bandung. Pelaksanaannya dimulai dari bulan Desember 2013 sampai dengan bulan Juni 2014. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kegiatan usaha minapadi dan tingkat kesejahteraan pembudidaya minapadi di Kecamatan Majalaya, Ciparay dan Pacet Kabupaten Bandung. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik survei. Tingkat kesejahteraan dianalisis dengan menggunakan indikator kersejahteraan rumah tangga Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2003 yang dimodifikasi. Berdasarkan hasil analisis usaha minapadi nilai R/C rata-rata yang diperoleh oleh pembudidaya minapadi menunjukan bahwa pada usaha minapadi 1,76 sedangkan pada usaha padi biasa 1,70. Berdasarkan nilai R/C yang dihasilkan pada maka dapat dikatakan bahwa usaha minapadi di Kecamatan Majalaya, Ciparay dan Pacet menguntungkan. Berdasarkan 11 indikator Tingkat Kesejahteraan Rumah tangga dari Badan Pusat Statistik tahun 2003, rumah tangga pembudidaya minapadi sebagian besar termasuk kategori kesejahteraan tinggi sebanyak 13 orang (43%), kesejahteraan sedang sebanyak 15 orang (50%) dan sisanya termasuk kategori kesejahteraan rendah sebanyak 2 orang (7%) sehingga pembudidaya minapadi di Kecamatan Majalaya, Ciparay dan Pacet pada umumnya tergolong dalam keluarga yang taraf hidupnya sejahtera sedang.Item Analisis Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Nelayan Waduk Jatiluhur di Kecamatan Sukasari Kabupaten Purwakarta(2023-10-01) MOCHAMMAD IRZAL FAUZI; Yudi Nurul Ihsan; Ine MaulinaPenelitian ini bertujuan untuk menganalis tingkat kesejahteraan rumah tangga dan factor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan rumah tangga nelayan Waduk Jatiluhur Kecamatan Sukasari Kabupaten Purwakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari – Agustus 2022 di Kecamatan Sukasari. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan jumlah 41 orang responden yang ditentukan dengan menggunakan rumus slovin dan menentukan responden berdasarkan metode purposive sampling. Analisis tingkat kesejahteraan berpedoman kepada kriteria yang ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik tahun 2015 yang terdapat 10 indikator (pendapatan rumah tangga, konsumsi atau pengeluaran rumah tangga, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota rumah tangga, kemudahan pemanfaatan fasilitas tenaga Kesehatan, kualitas pendidikan anggota rumah tangga, kemudahan memasukan anak kejenjang pendidikan, rasa aman dari gangguan kejahatan, kemudahan mengakses teknologi informasi dan komunikasi) dan untuk variabel yang digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi terdapat 5 variabel diantaranya umur, pendidikan formal, jumlah tanggungan, pengalaman nelayan dan pendapatan rumah tangga yang selanjutnya dibuat model regresinya. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa rumah tangga nelayan Kecamatan Sukasari mendapatkan nilai tingkat kesejahteraan sebesar 2,17 (kesejahteraan sedang) dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan rumah tangga nelayan pada model regresi yang didapatkan adalah Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga= 2,343 – 0,003 Umur + 0.005 Pendidikan Formal – 0,038 Tanggungan Keluarga + 0,000 Pengalaman Nelayan + 5,848E-8 pendapatan rumah tangga. Berdasarkan Uji koefisien parsial (Uji-t) hanya umur dan pendapatan rumah tangga yang memberikan pengaruh yang signifikan, namun secara simultan ke-5 variabel ini mempengaruhi tingkat kesejahteraan secara signifikan. Koefisien iii determinasi yang diperoleh adalah sebesar 43,7 %, yang artinya sebesar 56,3 % dipengaruhi oleh faktor lainnya.