Browsing by Author "NURUL FIRDAWATI"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kayu Secang (Caesalpinia sappan, L.) Sebagai Adjuvant dan Substitusi Pada Tikus (Rattus norvegicus, L.) Model Besi Berlebih(2023-05-04) NURUL FIRDAWATI; Yasmi Purnamasari Kuntana; Mohammad GhozaliZat besi adalah mikroelemen yang diperlukan oleh tubuh apabila jumlahnya berlebih akan menyebabkan reaksi pembentuk senyawa radikal bebas. Penanggulangan radikal bebas dalam tubuh dapat dinetralisir oleh antioksidan endogen seperti SOD (Superoxide Dismutase) dan GPx (Glutathione Peroxidase). Sumber antioksidan dapat diperoleh dari senyawa aktif herbal seperti kayu secang (Caesappinia sappan L) yang dapat berperan sebagai kelator besi sehingga dapat dijadikan alternatif obat terapi kelasi besi pada pasien thalassemia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan aktivitas antioksidan ekstrak kayu secang yang diberikan secara adjuvant dan substitusi dilihat dari serum darah tikus model besi berlebih. Penelitian dilakukan secara eksperimental di laboratorium menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hewan uji yang digunakan yaitu tikus jantan umur 7 minggu bobot badan 200 gram berjumlah 70 ekor. Penelitian dilakukan selama 28 hari terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok adjuvant dan kelompok substitusi. Iron Dextran diberikan secara oral dosis 60 mg/kgbb selama 14 hari dengan interval 3 hari. Kelompok kontrol normal (KN) tanpa diberikan sediaan uji Iron dextran, kelompok kontrol (K-) yaitu diberi Iron Dextran 60 mg/KgBB, kontrol pembanding diberi iron dextran dosis 60 mg/KgBB dan Deferiprone 75 mg/KgBB. Kelompok adjuvant menggunakan ekstrak kayu secang dosis 50, 100, 150, dan 200 mg/kgbb. Kelompok substitusi digunakan perbandingan dosis EKS : Deferiprone 25:75, 50:50, 75:25, hingga 100 % EKS. Parameter yang diuji yaitu aktivitas SOD, GPx, dan MDA pada serum darah tikus. Data dianalisis menggunakan one way ANOVA dan Uji Duncan pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kayu secang dosis 50 mg/kg BB secara adjuvant dan dosis 200 mg/kg BB (100%) secara substitusi dapat memberikan aktivitas antioksidan yang lebih baik terhadap serum darah tikus model besi berlebih. Hal tersebut terlihat dari menurunnya aktivitas SOD, dan kadar MDA serta meningkatknya aktivitas GPX.Item PENGARUH EKSTRAK KAYU SECANG (Caesapinia sappan L.) SEBAGAI ADJUVANT KELATOR BESI TERHADAP STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN GINJAL TIKUS (Rattus norvegicus L.) MODEL BESI BERLEBIH(2023-10-14) NURUL FIRDAWATI; Mohammad Ghozali; Yasmi Purnamasari KuntanaJumlah zat besi yang berlebih dalam tubuh dapat memicu kerusakan pada berbagai organ termasuk ginjal. Penggunaan kelator besi telah terbukti dapat mengurangi akumulasi zat besi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan) sebagai adjuvant kelator besi terhadap serta struktur dan fungsi ginjal tikus model besi berlebih. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental selama 28 hari dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 7 kelompok uji pada 35 tikus (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar. Iron dextran 60 mg/kg BB diberikan agar tercipta kondisi besi berlebih. Deferiprone 1,35 mg/kg BB diberikan sebagai kelator besi pembanding. Ekstrak kayu secang (EKS) diberikan pada tiap kelompok uji dengan dosis 50, 100, 150, dan 200 mg/kg bb. Parameter yang diamati yaitu kadar besi ginjal, serta struktur histologis ( sel nekrosis, degenerasi lemak, dan degenerasi hidrofik), sedangkan secara fisiologis (kadar ureum, dan kreatinin) ginjal. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis varian (ANAVA) pada taraf kepercayaan 95% dan jika terdapat perbedaan maka dilakukan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian EKS dosis 50 dan 100 mg/kg bb mampu mencegah kerusakan pada organ ginjal tikus model besi berlebih.