D4 - Diploma
Permanent URI for this community
Browse
Browsing D4 - Diploma by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 31
Results Per Page
Sort Options
Item AKULTURASI BUDAYA TIONGKOK DAN ISLAM BERDASARKAN MAKNA MOTIF ORNAMEN PADA MASJID LAUTZE 2 DAN MASJID AL-IMTIZAJ DI KOTA BANDUNG(2020-02-17) JIHAN SAFITRI NUR`AZIMAH; Tri Bigrit Cleveresty; Tidak ada Data DosenABSTRAK Penelitian ini mengambil tema motif ornamen pada masjid di Kota Bandung dengan secara khusus membahas mengenai akulturasi budaya Tiongkok dengan budaya lain berdasarkan makna dalam motif ornamen pada Masjid Lautze 2 dan Masjid Al-Imtizaj di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitik guna mendeskripsikan objek penelitian dalam bentuk kata-kata tertulis sesuai dengan fakta di lapangan. Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi, wawancara, dan studi pustaka. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori mengenai pengertian akulturasi budaya, sejarah Masjid Lautze 2 dan Masjid Al-Imtizaj, teori mengenai masjid, arsitektur Islam, arsitektur Tiongkok, serta ornamen. Masjid Lautze 2 dan Masjid Al-Imtizaj dipilih sebagai tempat penelitian karena keunikan kedua masjid dari segi arsitektur berbeda dengan masjid lainnya. Adanya penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna dalam motif ornamen pada Masjid Lautze 2 dan Masjid Al-Imtizaj serta mendeskripsikan unsur akulturasi budaya yang terdapat pada motif ornamen di Masjid Lautze 2 dan Masjid Al-Imtizaj. Kata kunci: akulturasi budaya, motif ornamen, Masjid Lautze 2 dan Masjid Al-ImtizajItem SEJARAH DAN PENGEMBANGAN KOPI MADALI GUNUNG PUTANG(2020-02-17) SALWA RIZKIANI PERTIWI; Dewi Ratnasari; Tidak ada Data DosenABSTRAK Penelitian ini mengambil tema kopi asal Jawa Barat dengan secara khusus membahas mengenai Sejarah dan Pengembangan Kopi Madali yang terdapat di Gunung Puntang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif guna mendeskripsikan objek penelitian terkait dalam bentuk kata-kata tertulis. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi, wawancara, serta studi pustaka. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori mengenai pengertian kopi, sejarah kopi di Indonesia, serta pengertian kopi Gunung Puntang. Kopi Madali Gunung Puntang dipilih sebagai tempat penelitian karena Kopi Gunung Puntang pada tahun 2016 dinobatkan sebagai kopi terbaik dan termahal di dunia. Julukan itu didapatkan karena pada tahun 2016 kopi Gunung Puntang mengikuti ajang lelang kopi Internasional jenis arabika di Specialty Coffee Association of America Expo di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Kata Kunci: Kopi Gunung Puntang, Kopi Madali, Pelestarian KopiItem INOVASI WARNA PADA LINGWU PADA ETNIS TIONGHOA DI JALAN CIBADAK BANDUNG(2020-02-17) FAMELLA MONITA; Dewi Ratnasari; Tidak ada Data DosenPenelitian yang berjudul “Inovasi Warna pada Lingwu (灵屋) pada Etnis Tionghoa di Jalan Cibadak Bandung” ini mengambil tema kerajinan tangan yang terbuat darikertas khas Tionghoa yang dibuat di Bandung, khususnya oleh PD. Yong Sie, Kelurahan Cibadak. Kerajinan tangan kertas ini berbentuk sebuah rumah dan digunakan sebagai obyek dalam kegiatan. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah ritual kematian bagi etnis Tionghoa, pengertian Lingwu (灵屋),sejarah membakar Lingwu, filosofi membakar Lingwu, macam-macam Lingwu, dan juga penggunaan warna pada Lingwu. Kesenian khas Tionghoa menggunakan warna dalam menunjukkan identitas kebudayaan Tionghoa melalui warna yang digunakan dan biasanya merujuk pada 5 (lima) unsur elemen Tionghoa. Adanya inovasi warna pada Lingwu yang dibuat oleh PD. Yong Sie ini bertujuan untuk mendeskripsikan inovasi warna yaitu warna oranye dan ungu yang dilakukan oleh PD. Yong Sie dalam memenuhi permintaan pasar serta mendeskripsikan upaya yang perlu dilakukan dalam melestarikan kerajinan tangan Lingwu ini.Item MAKNA ORNAMEN PADA VIHARA SATYA BUDHI KOTA BANDUNG(2020-02-17) AULIA YANIN ARDHITASARI; Uray Afrina; Tidak ada Data DosenPenelitian ini mengambil tema ornamen pada sebuah bangunan dengan secara khusus membahas mengenai ornamen beserta maknanya yang terdapat pada Vihara Satya Budhi di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif metode deskriptif analitik guna mendeskripsikan objek penelitian terkait dalam bentuk kata-kata tertulis. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dokumentasi, serta studi pustaka. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori mengenai pengertian ornamen, sejarah mengenai vihara, pengertian makna, serta sejarah mengenai Vihara Satya Budhi. Vihara Satya Budhi dipilih sebagai tempat penelitian karena bangunan Vihara Satya Budhi memiliki ornamen yang bermakna di dalamnya. Selain itu, Vihara Satya Budhi merupakan pusat tempat pengajaran agama Budha di Kota Bandung. Adanya penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ornamen yang terdapat pada Vihara Satya Budhi dan mendeskripsikan makna ornamen yang terdapat pada Vihara Satya Budhi.Item PENGGUNAAN WARNA PADA EKSTERIOR 5 RESTORAN TIONGHOA DI KELURAHAN CIBADAK, BANDUNG(2020-02-17) DIMAS RIFKY ANGGRIAWAN; Tri Bigrit Cleveresty; Tidak ada Data DosenPenelitian dalam laporan tugas akhir ini mengangkat restoran khas Tionghoa sebagai tema utama dengan secara khusus mendeskripsikan penggunaan warna pada eksterior 5 (lima) restoran di Kelurahan Cibadak, Bandung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan hasil penelitian yang didapatkan dari observasi, dokumentasi, wawancara, dan studi pustaka ke dalam laporan tertulis. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengertian restoran, pengertian dan sejarah Tionghoa Indonesia, pengertian dan filosofi warna dari budaya Tionghoa serta psikologi warna, akulturasi budaya, dan dinamika sosial. Restoran Tahu Yun-Yi, Tahu Talaga Yunsen, Kantin Qiu, Ya Xiu Kitchen, dan Waroeng Djahe dipilih sebagai objek penelitian karena penggunaan warna pada eksterior restoran tersebut lebih mencolok dengan variasi warna berbeda dibandingkan restoran Tionghoa di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur perubahan budaya dalam penggunaan warna pada eksterior 5 (lima) restoran Tionghoa di Kelurahan Cibadak, Bandung. Penggunaan warna tersebut menjadi pokok permasalahan yang menarik untuk dianalisis, melihat kenyataan bahwa kehidupan di daerah Cibadak berpotensi mengalami akulturasi yang menyebabkan nilai kebudayaan Tionghoa diimplementasikan secara tidak menyeluruh. Penelitian ini akan mendeskripsikan apakah alasan di balik pemilihan warna eksterior restoran berkaitan dengan budaya Tionghoa atau teori psikologi warna.Item PERUBAHAN BUDAYA PENYAJIAN WEDANG RONDE PADA RESTORAN RONDE JAHE GARDUJATI DAN RONDE ALKATERI DI BANDUNG(2020-02-17) DINAN FASYA ADRIANI; Uray Afrina; Tidak ada Data DosenPenelitian ini mengambil tema makanan tradisional khas Tionghoa yaitu wedang ronde yang membahas tentang perubahan dan unsur-unsur perubahan dari penyajian wedang ronde di Bandung. Penilitian ini secara khusus membahas penyajian wedang ronde pada dua restoran yang ada di Bandung yaitu restoran Ronde Jahe Gardujati dan Ronde Alkateri. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan cara observasi, dokumentasi, wawancara serta studi literatur. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori mengenai pengertian makanan tradisional, penyajian makanan, kebiasaan kuliner, perubahan budaya yang terdiri dari akulturasi budaya dan dinamika masyarakat, dan sejarah wedang ronde. Ronde Jahe Gardujati dan Ronde Alkateri dipilih sebagai tempat penelitian karena kedua restoran tersebut merupakan restoran yang sudah dikenal dengan penyajian wedang ronde khas Tionghoa yang enak. Adanya penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan adanya perubahan yang terjadi pada penyajian wedang ronde dari awal berdiri hingga saat ini dan mendeskripsikan unsur-unsur apa saja yang terdapat pada perubahan penyajian wedang ronde.Item KOLUMBARIUM YDSP SEBAGAI PELESTARIAN BUDAYA TIONGHOA DI BANDUNG(2020-02-17) EMIRIA ANDHANI; Dewi Ratnasari; Tidak ada Data DosenPenelitian ini berjudul Kolumbarium YDSP sebagai Pelestarian Budaya Tionghoa di Bandung dengan secara khusus membahas nilai budaya Tionghoa yang terdapat pada kolumbarium YDSP. Adapun teori yang digunakan adalah teori mengenai pengertian kolumbarium, budaya Tionghoa tentang kematian, kremasi, sembahyang, juga teori pelestarian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai budaya Tionghoa dan pengaruh pelestarian budaya Tionghoa di Bandung dengan adanya kolumbarium YDSP. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai budaya Tionghoa yang ada di kolumbarium YDSP berupa kegiatan di dalamnya, yaitu sembahyang. Pengaruh kolumbarium YDSP pada pelestarian nilai budaya Tionghoa di Bandung adalah dengan adanya usaha melestarikan budaya dalam proses kegiatan sembahyang yang berkaitan dengan nilai-nilai budaya Tionghoa dalam suatu bangunan kolumbarium yang juga memiliki nuansa budaya Tionghoa di dalamnya.Item PERBANDINGAN MAKANAN OLAHAN BERBAHAN DASAR TEPUNG TAPIOKA CILOK DAN PACAR CINA DI BANDUNG(2020-08-14) OKI WIDYAWATI; Tri Bigrit Cleveresty; Tidak ada Data DosenTugas akhir ini berjudul "Perbandingan makanan olahan berbahan dasar tepung tapioka cilok dan pacar cina di Bandung." Fokus permasalahan yang dikaji dalam tugas akhir ini adalah karakteristik cilok dan pacar cina, perbandingan unsur budaya yang mempengaruhi cara pengolahan, konsep makanan dan kebiasaan makan cilok dan pacar cina. Tugas akhir ini dimaksudkan untuk memaparkan karakteristik cilok dan pacar cina, perbandingan unsur budaya yang mempengaruhi cara pengolahan, konsep makanan dan kebiasaan makan cilok dan pacar cina. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data diambil dari para informan yang menjadi pelaku pembuatan dan penjualan cilok dan pacar cina. Pemilihan informan yang secara langsung terlibat dalam proses produksi dan penjualan dapat memberikan informasi dalam mengungkap karakteristik cilok dan pacar cina. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer meliputi wawancara dan observasi. Data sekunder meliputi studi pustaka, berupa literatur terkait, surat kabar, artikel-artikel yang berkaitan dengan makanan, dunia kuliner, dan budaya. Hasil menunjukkan bahwa karakteristik cilok dan pacar cina ditinjau dari bahan baku memiliki kemiripan dan berasal dari Jawa Barat, sedangkan unsur budaya yang mempengaruhi cara pengolahan, kebiasaan makan cilok dan pacar cina berbeda. Peralatan yang dipakai dalam proses pembuatan bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Proses penyajian dari masing-masing penjual yang membedakan makanan cilok dan pacar cina.Item NILAI-NILAI BUDAYA TIONGHOA PADA BANGUNAN BERDENAH SIHEYUAN DI KELENTENG XIE TIAN GONG(2020-09-19) ISNA FAUZIAH; Dewi Ratnasari; Tidak ada Data DosenTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan modifikasi pada tipe rumah halaman klasik Tiongkok (siheyuan) di Kelenteng Xie Tian Gong Bandung, yang merupakan jenis arsitektur vernakular Tiongkok yang luar biasa, dan mendeskripsikan nilai-nilai budaya yang terdapat dalam setiap unsur tipe denah siheyuan di Kelenteng Xie Tian Gong, Bandung, Jawa Barat. Analisis data menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini adalah bahwa Kelenteng Xie Tian Gong Bandung Jawa Barat dengan tipe denah siheyuan dibangun pada 1885. Kelenteng Xie Tian Gong termasuk ke dalam kelompok perluasan memanjang 3-jin ke belakang dan perluasan melintang 2-kua di sisi kanan dan kiri bangunan induk siheyuan. Pembangunan Kelenteng Xie Tian Gong mengikuti aturan umum arsitektur vernakular Tiongkok dan memiliki nilai budaya berdasarkan tiga ajaran tradisional Tiongkok, yakni kosmologi dan yin yang pada ajaran Tao, dewa yang dipuja pada ajaran Tao dan Buddha, juga hirarki ruang pada ajaran Konfusius.Item BANDUNG CHINATOWN MUSEUM SEBAGAI SALAH SATU PRODUK BUDAYA DI CHINATOWN BANDUNG(2021-02-16) SHINTA NADA PUSPITA; Dewi Ratnasari; Tidak ada Data DosenPenelitian ini mengambil tema Bandung Chinatown Museum sebagai salah satu produk budaya di Chinatown Bandung dengan secara khusus membahas mengenai klasifikasi jenis-jenis dan upaya pengelola dalam mempertahankan keberadaan Bandung Chinatown Museum. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif guna mendeskripsikan objek penelitian terkait dalam bentuk kata-kata tertulis. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara, serta studi pustaka. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori mengenai budaya, produk budaya, museum, klasifikasi jenis-jenis koleksi museum, sejarah Bandung Chinatown Museum dan teori upaya mempertahankan keberadaan atau pelestarian. Adanya penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis benda koleksi Bandung Chinatown Museum dan upaya pengelola mempertahankan keberadaan museum tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa koleksi Bandung Chinatown Museum yang dapat diklasifikasikan jenisnya berjumlah 100 koleksi. Dari 100 benda koleksi tersebut, 55 benda koleksi merupakan koleksi keramik dan 45 benda koleksi merupakan koleksi etnografi. Upaya pengelola mempertahankan keberadaan museum tersebut terdiri dari tiga upaya internal, yaitu perawatan koleksi, pemeriksaan koleksi dan penambahan koleksi secara berkala.Item TAHU BUNGKENG SEBAGAI WARISAN BUDAYA TIONGKOK DI KOTA SUMEDANG(2021-02-16) MAFFIRA CITRA PUTRIANTO; Dewi Ratnasari; Tidak ada Data DosenKota Sumedang terkenal dengan makanan khasnya, yaitu tahu Sumedang. Katatahu berasal dari bahasa Mandarin yaitu 豆 腐 ( dòufu ) atau dalamdialekHokkian dibaca tauhu. Penelitian dengan judul “Tahu Bungkeng sebagai WarisanBudaya Tiongkok di Kota Sumedang”, memiliki rumusan masalah pengaruhbudaya Tiongkok apa saja yang terdapat dalam proses pembuatan tahu Bungkengdan langkah apa saja yang dilakukan oleh pengusaha tahu Bungkeng untukmempertahanka eksistensi tahu Bungkeng di Kota Sumedang. Tujuan penelitianini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh budaya Tiongkok dalampembuatantahu Bungkeng dan langkah-langkah yang dilakukan pengusaha tahu Bungkenguntuk mempertahankan eksistensi tahu Bungkeng sebagai warisan budayaTiongkok di Kota Sumedang. Penelitian ini menggunakan metode penelitiandeskriptif kualitatif yang memanfaatkan data kualitatif dan dijabarkan secaradeskriptif. Adapun data yang didapatkan merupakan hasil dari pengumpulandatamelalui observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Berdasarkan analisadata yang dilakukan, diperoleh simpulan bahwa dalam proses pembuatantahuBungkeng tetap terdapat beberapa pengaruh dari budaya Tiongkok. Untukmempertahan eksistensi tahu Bungkeng, produsen tahu Bungkeng melakukanbeberapa upaya seperti mempertahankan harga terjangkau, menjaga kualitas dankebersihan, melakukan inovasi, memiliki hak paten usaha, membuka cabangtokodan pabrik.Item Inovasi Motif dan Warna Pada Batik Kasumedangan Di Toko Nafira Batik Kabupaten Sumedang, Jawa Barat(2021-02-18) JAKA SUKMA WINARTO; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPenelitian ini berjudul inovasi motif dan warna pada Batik Kasumedangan di Toko Nafira Batik Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dengan secara khusus membahas inovasi motif dan warna pada Batik Kasumedangan Nafira Batik. Penelitian ini menggunakan meotde kualitatif deskriptif. Adapun teori yang dipakai untuk penelitian ini adalah sebagai berikut yaitu teori sejarah batik Indonesia, teori sejarah batik Priangan, teori sejarah batik Sumedang, teori budaya, teori motif, teori warna, dan teori inovasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengangkat Batik Kasumedangan untuk dikenal lebih oleh masyarakat Kabupaten Sumedang dan juga dikenal oleh mahasiswa yang menempuh pendidikan di lingkungan pendidikan Jatinangor. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah inovasi motif dan warna yang dilakukan oleh Toko Nafira Batik diambil dari kebudayaan, sejarah, dan kreativitas pada inovasi motif dan inovasi warna. Inovasi yang dilakukan memliki arti pengetahuan, nilai sejarah, estetika dan pencapaian.Item EKSISTENSI BAKMI KHAS TIONGKOK DI KAWASAN GLODOK JAKARTA SEBAGAI WARISAN BUDAYA TURUN-TEMURUN(2021-02-18) SABDO WICAKSONO; Tri Bigrit Cleveresty; Tidak ada Data DosenBakmi adalah makanan yang disukai oleh semua kalangan. Makanan yang cocok dikonsumsi sebagai pengganti makanan pokok ini menjadi dasar pemikiran penulis untuk dapat menyusun tugas akhir yang berjudul “Eksistensi Bakmi Khas Tiongkok di Kawasan Glodok Jakarta Sebagai Warisan Turun-Temurun”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif guna mendeskripsikan objek penelitian terkait dalam bentuk kata-kata tertulis. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, studi pustaka, wawancara, serta dokumentasi. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori mengenai sejarah bakmi, sejarah kawasan Glodok, pengertian mengenai warung makan, teori kualitas makanan, dan teori unsur budaya. Penelitian ini mengambil objek penelitian pada tiga warung bakmi, seperti warung Bakmi Ake, Bakmi Loncat Elda, dan Bakmi Amoy. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan apa saja yang mempengaruhi eksistensi di sejumlah warung bakmi khas Tiongkok dan unsur budaya yang terdapat pada bakmi khas Tiongkok di kawasan Glodok. Ketiganya dipilih karena eksistensinya yang masih bertahan sampai sekarang dan tidak pernah pudar seiring perkembangan zaman.Item Makna Arsitektur sebagai Akulturasi Budaya Tiongkok pada Masjid Agung Sumedang(2021-02-22) DWI NUR CAHYANINGSIH; Uray Afrina; Tidak ada Data DosenPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ciri khas Masjid Agung Sumedang dan makna yang terkandung pada arsitektur Masjid Agung Sumedang yang telah mengalami akulturasi budaya Tiongkok. Objek Penelitian ini adalah bentuk bangunan dan ornamen Masjid Agung Sumedang yang mendapat pengaruh budaya Tiongkok. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil yang diperoleh, ciri khas Masjid Agung Sumedang, yaitu bentuk atap bersusun tiga, banyaknya jumlah tiang penyangga, mimbar, ornamen Al-Qur’an berukuran besar dan ukiran kayu khas Tiongkok. Makna arsitektur Masjid Agung Sumedang sebagai akulturasi budaya Tiongkok, yaitu (1) bentuk atap, simbol dari gunung bermakna tempat suci yang melindungi bangunan dibawahnya; (2) ornamen puncak atap bermakna kesucian; (3) ornamen tiang bentuk segi delapan melambangkan penolak hawa jahat dan kemakmuran; (4) Ornamen ukiran khas Tiongkok motif sulur-suluran bermakna keabadian, motif bunga melambangkan kesucian, kedamaian, keindahan dan kasih sayang, dan motif labu air berbentuk kendi dan vas bunga melambangkan kedamaian, keabadian, pengetahuan dan pencapaian.Item Makna Simbol Yang Terdapat pada Vihara Dharma Ramsi Kelurahan Cibadak Kota Bandung(2021-02-25) DEVINA ANNUR SAFARINA TSANIYAH; Uray Afrina; Tidak ada Data Dosen“Makna Simbol Yang Terdapat Pada Vihara Dharma Ramsi di Kelurahan Cibadak” merupakan tema tugas akhir yang membahas tentang makna pada setiap simbol yang dapat ditemui pada Vihara Dharma Ramsi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menjadikan simbol-simbol pada bangunan Vihara Dharma Ramsi sebagai objek dari penelitian ini. Teori simbol milik Lilian Too (1994) dan jenis-jenis simbol milik Turangan(2014) merupakan teori utama yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna dari simbol yang terdapat pada Vihara Dharma Ramsi. Data penelitian yang didapatkan melalui hasil wawancara dan observasi berupa jenis-jenis simbol berupa simbol warna, simbol hewan, dan simbol tumbuhan yang terdapat pada dinding, tiang, pintu, lukisan, serta ukiran yang ada di Vihara Dharma Ramsi. Simbol warna yang terdapat pada vihara Dharma Ramsi antara lain simbol warna merah, hijau, biru, emas, putih. Simbol hewan yang terdapat pada vihara berupa hewan mitologi naga, qilin, burung hong, dan macan. Simbol tumbuhan yang terdapat pada vihara Dharma Ramsi berupa bunga teratai, dan bunga lotus. Kata kunci : Makna simbol, Vihara Dharma Ramsi, simbol warna, simbol hewan, simbol tumbuhan.Item PARTISIPASI MASYARAKAT MULTIKULTURAL JALAN CIBADAK KOTA BANDUNG DALAM KESENIAN BARONGSAI DI VIHARA DHARMA RAMSI(2021-02-25) FITRI NADIA NOOR; Uray Afrina; Tidak ada Data DosenPartisipasi Masyarakat Multikultural Jalan Cibadak Kota Bandung Dalam Kesenian Barongsai Di Vihara Dharma Ramsi merupakan tugas akhir yang memaparkan tentang partisipasi masyarakat Jalan Cibadak dalam kesenian barongsai yang ada di Vihara Dharma Ramsi. Kesenian barongsai di vihara ini memiliki keunikan yang membuat penulis ingin mengetahui lebih dalam mengenai bentuk partisipasi masyarakat Jalan Cibadak dalam kesenian barongsai di Vihara Dharma Ramsi dan faktor-faktor yang medorong masyarakat Cibadak ikut serta dalam kesenian barongsai di Vihara Dharma Ramsi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu mengamati, menggambarkan, dan menjelaskan tentang partisipasi masyarakat Cibadak dalam Seni Pertunjukan Barongsai di Vihara Dharma Ramsi. Sumber data diperoleh dari studi pustaka, observasi, dokumentasi dan wawancara dengan pengurus Vihara Dharma Ramsi dan pengurus kesenian barongsai di Jalan Cibadak. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk partisipasi masyarakat Cibadak dalam kesenian barongsai di Vihara Dharma Ramsi dan mendeskripsikan faktor-faktor pendorong partisipasi masyarakat Jalan Cibadak dalam kesenian barongsai di Vihara Dharma Ramsi. Manfaat dari penilitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Program Studi Bahasa dan Budaya Tiongkok Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran dan dapat berkontribusi dalam dunia pendidikan. Hasil menunjukan bahwa bentuk partisipasi masyarakat Jalan Cibadak dalam kesenian barongsai berupa pengurus, pemain dan penonton. Kesenian barongsai ini juga kerap kali mengisi acara-acara di wilayah Kelurahan Cibadak. Faktor-faktor pendorong partisipasi masyarakat terdapat dua faktor yaitu faktor internal dan faltor eksternal.Item MAKNA BENTUK ATAP DAN RAGAM HIAS PADA ATAP BANGUNAN VIHARA DHARMA RAMSI DI KOTA BANDUNG(2021-02-25) ALMIRA RIZKY ISLAMY; Tri Bigrit Cleveresty; Tidak ada Data DosenTugas akhir yang berjudul “Makna Bentuk Atap Serta Makna Ragam Hias Pada Atap Vihara Dharma Ramsi di Kota Bandung”. Penelitian ini menjelaskan bagaimana makna bentuk atap dan makna ragam hias yang digunakan pada Vihara Dharma Ramsi Kota Bandung. Atap merupakan material penting dalam membangun sebuah vihara dan mempunyai bentuk ciri khas tersendiri dan ragam hias yang diterapkan juga mempunyai makna dibalik itu. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana bentuk atap dan makna ragam hias yang digunakan pada Vihara Dharma Ramsi Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif yaitu dengan teknik studi pustaka untuk mencari teori yang dibutuhkan sebagai pedoman penulisan pembahsan dan teknik studi lapangan yang langsung observasi objek, mewawancarai narasumber, menulis data, dan yang terakhir adalah menganalisis sesuai data di lapangan. Data menunjukkan bahwa bentuk yang digunakan atap pada Vihara Dharma Ramsi merupakan perwujudan dari kepercayaannya yaitu Tri Dharma dan kebudayaan Tionghoa yaitu Feng Shui. Hal ini dibuktikan pada model atap yang digunakan yaitu Hsuan Shan (Half Pitched and Half Gable Roof) yaitu kombinasi atap jurai dan atap pelana dengan bentuk atap yang sedikit landai dengan ditambahnya bentuk bubungan lancip (End of Straw). Terdapat ragam hias yang menghiasi pada atap Vihara yaitu bunga teratai. Pada warna yang digunakan pada atap Vihara Dharma Ramsi adalah merah, kuning, hijau, dan biru mempunyai makna tersendiri yang menjadikan dasar sebagai pewarnaan atap Vihara.Item ETOS KERJA MASYARAKAT TIONGHOA TOTOK SEBAGAI WARISAN BUDAYA TIONGKOK PADA BISNIS TJ BREAD DI KOTA JAKARTA(2021-04-21) DEAR MIRANDA HALOHO; Dewi Ratnasari; Tidak ada Data DosenPenelitian ini berjudul etos kerja masyarakat Tionghoa totok sebagai warisan budaya Tiongkok pada bisnis TJ Bread di Kota Jakarta dengan secara khusus membahas nilai budaya etos kerja Tionghoa yang terdapat pada toko TJ Bread. Adapun teori yang digunakan adalah teori mengenai pengertian etos kerja, budaya dagang masyarakat Tiongkok, masyarakat Tionghoa totok, dan juga teori upaya yang dilakukan untuk mempertahankan dalam warisan budaya Tiongkok. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan etos kerja etnis Tionghoa dan upaya mempertahankan etos kerja sebagai warisan budaya Tiongkok di Kota Jakarta dengan adanya toko bisnis TJ Bread. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa etos kerja Tionghoa totok yang ada di TJ Bread berupa pola perilaku di dalamnya, yaitu bekerja keras, hemat, disiplin, dan kejujuran. Upaya mempertahankan etos kerja tersebut pada bisnis toko TJ Bread adalah dengan adanya suatu budaya kebiasaan yang dipercayai etnis Tionghoa dalam menjalani bisnis melalui leluhur yang membentuk menjadi suatu warisan budaya secara turun temurun yaitu hopeng, fengshui, dan hokki.Item UNSUR SENI TARI BARONGSAI LONG QING (隆情)DI CHINATOWN BANDUNG(2021-06-07) NIDA NUR AMALINA; Dewi Ratnasari; Tidak ada Data DosenPenelitian ini berjudul ‘UNSUR SENI TARI BARONGSAI LONG QING ( 隆情) DI CHINATOWN BANDUNG’ dengan secara khusus membahas unsur utama dan unsur pendukung pada seni tari Barongsai Long Qing di Chinatown Bandung. Teori yang dipakai untuk penelitian ini adalah teori kebudayaan, teori seni, teori seni tari, teori unsur utama dan unsur pendukung seni tari, teori wiraga, teori wirasa, teori wirama, teori tata rias, teori kostum, teori pola lantai, teori penataan panggung, teori properti dan teori tari Barongsai. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengangkat salah satu budaya yang terdapat di kawasan pecinan yang berada di Bandung, khususnya mengangkat seni tari Barongsai untuk lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia maupun mancanegara dan mengetahui apa saja unsur tari yang diterapkan, sehingga pemain atau penari dapat menyampaikan maksud atau pesan dari sebuah seni tari dan penonton dapat mengerti maksud atau pesan tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah setiap pertunjukan seni tari Barongsai Long Qing di Chinatown Bandung terdapat gabungan unsur seni tari yang membuat seni tari Barongsai Long Qing terlihat harmonis dan berkesan untuk para penonton.Item Makna Angklung Padaeng di Saung Angklung Udjo Kota Bandung(2021-06-07) MUHAMMAD WIKU AL-FAZRI; Dewi Ratnasari; Tidak ada Data DosenTugas akhir berjudul “Makna Angklung Padaeng Di Saung Angklung Udjo Kota Bandung” ini menjelaskan bagaimana makna dan pelestarian Angklung Padaeng di Saung Angklung Udjo Kota Bandung. Angklung adalah alat musik tradisional Indonesia yang terbuat dari bambu dan berasal dari tanah Sunda. Dalam perkembangannya, kesenian angklung telah mengalami perjalanan sejarah yang amat panjang. Berbagai perubahan telah dilaluinya mulai dari perubahan bentuk, fungsi, sampai pada perubahan nada. Sebagai kesenian yang berangkat dari penggunaannya terkait ritual pertanian dan perlambang kesuburan, tentunya angklung memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Sunda. Hal tersebut yang melatarbelakangi penulis untuk mengangkat tema mengenai makna Angklung Padaeng. Angklung Padaeng adalah salah satu bentuk pengembangan dari angklung tradisional, dimana angklung ini memiliki tangga nada diatonis sehingga dapat digunakan untuk memainkan lagu modern sehingga lebih diminati oleh generasi muda. Makna yang dikandung pada Angklung Padaeng dapat diamati dari bahan pembuatan, bentuk atau organologinya, dan juga dalam permainannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan makna dan upaya pelestarian Angklung Padaeng di Saung Angklung Udjo Kota Bandung. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik studi pustaka untuk mencari teori yang dibutuhkan sebagai pedoman penulisan pembahasan dan teknik studi lapangan dengan melaksanakan observasi langsung terhadap objek, mewawancarai narasumber, menulis data, dan menganalisis data sesuai dengan data di lapangan.