D4 - Diploma
Permanent URI for this community
Browse
Browsing D4 - Diploma by Title
Now showing 1 - 20 of 31
Results Per Page
Sort Options
Item AKULTURASI BUDAYA TIONGKOK DAN ISLAM BERDASARKAN MAKNA MOTIF ORNAMEN PADA MASJID LAUTZE 2 DAN MASJID AL-IMTIZAJ DI KOTA BANDUNG(2020-02-17) JIHAN SAFITRI NUR`AZIMAH; Tri Bigrit Cleveresty; Tidak ada Data DosenABSTRAK Penelitian ini mengambil tema motif ornamen pada masjid di Kota Bandung dengan secara khusus membahas mengenai akulturasi budaya Tiongkok dengan budaya lain berdasarkan makna dalam motif ornamen pada Masjid Lautze 2 dan Masjid Al-Imtizaj di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitik guna mendeskripsikan objek penelitian dalam bentuk kata-kata tertulis sesuai dengan fakta di lapangan. Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi, wawancara, dan studi pustaka. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori mengenai pengertian akulturasi budaya, sejarah Masjid Lautze 2 dan Masjid Al-Imtizaj, teori mengenai masjid, arsitektur Islam, arsitektur Tiongkok, serta ornamen. Masjid Lautze 2 dan Masjid Al-Imtizaj dipilih sebagai tempat penelitian karena keunikan kedua masjid dari segi arsitektur berbeda dengan masjid lainnya. Adanya penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna dalam motif ornamen pada Masjid Lautze 2 dan Masjid Al-Imtizaj serta mendeskripsikan unsur akulturasi budaya yang terdapat pada motif ornamen di Masjid Lautze 2 dan Masjid Al-Imtizaj. Kata kunci: akulturasi budaya, motif ornamen, Masjid Lautze 2 dan Masjid Al-ImtizajItem BANDUNG CHINATOWN MUSEUM SEBAGAI SALAH SATU PRODUK BUDAYA DI CHINATOWN BANDUNG(2021-02-16) SHINTA NADA PUSPITA; Dewi Ratnasari; Tidak ada Data DosenPenelitian ini mengambil tema Bandung Chinatown Museum sebagai salah satu produk budaya di Chinatown Bandung dengan secara khusus membahas mengenai klasifikasi jenis-jenis dan upaya pengelola dalam mempertahankan keberadaan Bandung Chinatown Museum. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif guna mendeskripsikan objek penelitian terkait dalam bentuk kata-kata tertulis. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara, serta studi pustaka. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori mengenai budaya, produk budaya, museum, klasifikasi jenis-jenis koleksi museum, sejarah Bandung Chinatown Museum dan teori upaya mempertahankan keberadaan atau pelestarian. Adanya penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis benda koleksi Bandung Chinatown Museum dan upaya pengelola mempertahankan keberadaan museum tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa koleksi Bandung Chinatown Museum yang dapat diklasifikasikan jenisnya berjumlah 100 koleksi. Dari 100 benda koleksi tersebut, 55 benda koleksi merupakan koleksi keramik dan 45 benda koleksi merupakan koleksi etnografi. Upaya pengelola mempertahankan keberadaan museum tersebut terdiri dari tiga upaya internal, yaitu perawatan koleksi, pemeriksaan koleksi dan penambahan koleksi secara berkala.Item Barongsai Long Wang ( 龙王) sebagai Warisan Budaya Tiongkok di kota Bandung(2022-01-18) RANA AUSHAF; Dewi Ratnasari; Tidak ada Data DosenPenelitian ini mengambil tema Barongsai Long Wang ( 龙王) sebagai Warisan Budaya Tiongkok di kota Bandung yang membahas mengenai bentuk warisan budaya Tiongkok yang terdapat pada Barongsai Long Wang (龙王) dan upaya yang dilakukan untuk melestarikan Barongsai Long Wang (龙王) sebagai warisan budaya Tiongkok di kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif guna mendeskripsikan objek penelitian terkait dalam bentuk kata-kata tertulis. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori mengenai bentuk kebudayaan, sejarah komunitas Barongsai Long Wang (龙王), jenis-jenis barongsai, warna kostum barongsai, delapan elemen dasar barongsai dan teori pewarisan budaya. Adanya penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk warisan budaya Tiongkok yang terdapat pada Barongsai Long Wang ( 龙王) dan yang dilakukan untuk melestarikan Barongsai Long Wang (龙王) sebagai warisan budaya Tiongkok di kota Bandung. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bentuk warisan budaya Tiongkok yang terdapat pada Barongsai Long Wang (龙王) terdiri dari jenis singa utara dan singa selatan, jenis Fushan ( 佛山) dan Heshan ( 鹤山) serta jenis barongsai nomor lantai, warna kostum tradisional barongsai yakni hitam, merah, kuning, hijau, dan putih dan tujuh elemen dasar barongsai yang digunakan. Upaya yang dilakukan untuk melestarikan Barongsai Long Wang (龙王) dilakukan baik di lingkungan keluarga terdekat, maupun di masyarakat.Item DAYA TARIK JALAN CIBADAK SEBAGAI ASET WISATA BUDAYA DI KAWASAN PECINAN BANDUNG(2022-02-24) ANANDA PUTRI KRISTINA PAKPAHAN; Uray Afrina; Tidak ada Data DosenPenelitian ini mengkaji tentang daya tarik wisata yang ada di Jalan Cibadak. Latar belakang dari penelitian ini adalah adanya sebuah kawasan Pecinan di Kota Bandung yang cukup terkenal sebagai pusat perbelanjaan saat siang hari dan tempat untuk berwisata kuliner saat malam hari. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif guna mendeskripsikan objek penelitian terkait dalam bentuk kata-kata tertulis. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi, wawancara, serta studi pustaka. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori mengenai sejarah kedatangan bangsa Tiongkok di Indonesia, sejarah kawasan Pecinan, teori daya tarik wisata dan pengembangan daya tarik wisata kota Bandung. Terakhir semua data yang telah terkumpul dari hasil penelitian dituangkan dalam analisis bentuk penulisan laporan. Jalan Cibadak merupakan salah satu ruas jalan yang cukup terkenal di kota Bandung. Kawasan Jalan Cibadak merupakan aset budaya berupa kawasan Pecinan yang dimiliki oleh Kota Bandung dan memiliki daya tarik tersendiri. Daya tarik yang dimiliki oleh kawasan Jalan Cibadak cukup unik karena memiliki daya tarik di 2 waktu yang berbeda yakni daya tarik di siang hari sebagai pusat perbelanjaan kantor dan rumah tangga dan daya tarik di malam hari sebagai wisata kuliner malam. Kata kunci: daya tarik wisata, Tiongkok, Jalan Cibadak, kawasan PecinanItem DAYA TARIK MASJID LAUTZE 2 SEBAGAI DESTINASI WISATA RELIGI DI KOTA BANDUNG(2021-09-23) SRI HERAWATI KUSUMA WARDANI; Uray Afrina; Tidak ada Data DosenPenelitian ini berjudul daya tarik Masjid Lautze 2 sebagai destinasi wisata religi di Kota Bandung dengan secara khusus membahas mengenai daya tarik wisata Masjid Lautze 2. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif guna mendeskripsikan objek penelitian dalam bentuk kata-kata tertulis sesuai dengan fakta di lapangan. Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi, wawancara, dan studi pustaka. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori mengenai definisi pariwisata, teori daya tarik wisata, teori destinasi wisata, teori wisata religi, serta sejarah Masjid Lautze 2. Masjid Lautze 2 dipilih sebagai tempat penelitian karena keunikan masjid dari segi arsitektur berbeda dengan masjid lainnya. Adanya penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan daya tarik Masjid Lautze 2 sebagai destinasi wisata religi di Kota Bandung.Item Dimsum Sebagai Bentuk Akulturasi Kuliner Tiongkok dan Indonesia Pada Dua Rumah Makan di Desa Sayang dan Desa Cikeruh Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang(2021-06-08) SALSABILA LARASATI; Dewi Ratnasari; Tidak ada Data DosenTugas akhir berjudul “Dim Sum Sebagai Bentuk Akulturasi Kuliner Tiongkok dan Indonesia Pada Dua Rumah Makan di Desa Sayang dan Cikeruh Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang”. Penelitian ini menjelaskan akulturasi yang terjadi pada kuliner dim sum di Rumah Makan T-Rex Dim Sum dan Rumah Makan Halo Dim Sum di Desa Sayang dan Desa Cikeruh Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Kuliner dim sum adalah kuliner tradisional Tiongkok Selatan. Unsur yang terdapat pada kuliner dim sum adalah bahan baku, variasi rasa, bumbu pelengkap, teknik memasak, jadwal santap dan kuliner penyerta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan Jenis akulturasi pada kuliner dim sum di dua desa Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan teknik studi pustaka dan teknik studi lapangan dengaan melaksanakan observasi langsug terhadap objek, mewawancarai narasumber, menulis data, dan yang terakhir adalah menganalisis sesuai dengan data di lapangan. Data menunjukkan bahwa akulturasi kuliner yang terjadi pada dim sum terletak pada unsur-unsur kuliner dim sum dan upaya yang mempertahankan akulturasi dim sum pada kedua rumah makan tersebut dapat dilihat dari penyesuaian unsur pada kuliner dim sum dengan budaya di kedua rumah makan.Item EKSISTENSI BAKMI KHAS TIONGKOK DI KAWASAN GLODOK JAKARTA SEBAGAI WARISAN BUDAYA TURUN-TEMURUN(2021-02-18) SABDO WICAKSONO; Tri Bigrit Cleveresty; Tidak ada Data DosenBakmi adalah makanan yang disukai oleh semua kalangan. Makanan yang cocok dikonsumsi sebagai pengganti makanan pokok ini menjadi dasar pemikiran penulis untuk dapat menyusun tugas akhir yang berjudul “Eksistensi Bakmi Khas Tiongkok di Kawasan Glodok Jakarta Sebagai Warisan Turun-Temurun”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif guna mendeskripsikan objek penelitian terkait dalam bentuk kata-kata tertulis. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, studi pustaka, wawancara, serta dokumentasi. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori mengenai sejarah bakmi, sejarah kawasan Glodok, pengertian mengenai warung makan, teori kualitas makanan, dan teori unsur budaya. Penelitian ini mengambil objek penelitian pada tiga warung bakmi, seperti warung Bakmi Ake, Bakmi Loncat Elda, dan Bakmi Amoy. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan apa saja yang mempengaruhi eksistensi di sejumlah warung bakmi khas Tiongkok dan unsur budaya yang terdapat pada bakmi khas Tiongkok di kawasan Glodok. Ketiganya dipilih karena eksistensinya yang masih bertahan sampai sekarang dan tidak pernah pudar seiring perkembangan zaman.Item ETOS KERJA MASYARAKAT TIONGHOA TOTOK SEBAGAI WARISAN BUDAYA TIONGKOK PADA BISNIS TJ BREAD DI KOTA JAKARTA(2021-04-21) DEAR MIRANDA HALOHO; Dewi Ratnasari; Tidak ada Data DosenPenelitian ini berjudul etos kerja masyarakat Tionghoa totok sebagai warisan budaya Tiongkok pada bisnis TJ Bread di Kota Jakarta dengan secara khusus membahas nilai budaya etos kerja Tionghoa yang terdapat pada toko TJ Bread. Adapun teori yang digunakan adalah teori mengenai pengertian etos kerja, budaya dagang masyarakat Tiongkok, masyarakat Tionghoa totok, dan juga teori upaya yang dilakukan untuk mempertahankan dalam warisan budaya Tiongkok. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan etos kerja etnis Tionghoa dan upaya mempertahankan etos kerja sebagai warisan budaya Tiongkok di Kota Jakarta dengan adanya toko bisnis TJ Bread. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa etos kerja Tionghoa totok yang ada di TJ Bread berupa pola perilaku di dalamnya, yaitu bekerja keras, hemat, disiplin, dan kejujuran. Upaya mempertahankan etos kerja tersebut pada bisnis toko TJ Bread adalah dengan adanya suatu budaya kebiasaan yang dipercayai etnis Tionghoa dalam menjalani bisnis melalui leluhur yang membentuk menjadi suatu warisan budaya secara turun temurun yaitu hopeng, fengshui, dan hokki.Item Inovasi Motif dan Warna Pada Batik Kasumedangan Di Toko Nafira Batik Kabupaten Sumedang, Jawa Barat(2021-02-18) JAKA SUKMA WINARTO; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPenelitian ini berjudul inovasi motif dan warna pada Batik Kasumedangan di Toko Nafira Batik Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dengan secara khusus membahas inovasi motif dan warna pada Batik Kasumedangan Nafira Batik. Penelitian ini menggunakan meotde kualitatif deskriptif. Adapun teori yang dipakai untuk penelitian ini adalah sebagai berikut yaitu teori sejarah batik Indonesia, teori sejarah batik Priangan, teori sejarah batik Sumedang, teori budaya, teori motif, teori warna, dan teori inovasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengangkat Batik Kasumedangan untuk dikenal lebih oleh masyarakat Kabupaten Sumedang dan juga dikenal oleh mahasiswa yang menempuh pendidikan di lingkungan pendidikan Jatinangor. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah inovasi motif dan warna yang dilakukan oleh Toko Nafira Batik diambil dari kebudayaan, sejarah, dan kreativitas pada inovasi motif dan inovasi warna. Inovasi yang dilakukan memliki arti pengetahuan, nilai sejarah, estetika dan pencapaian.Item INOVASI SENAPAN ANGIN DI TIGA TOKO SENAPAN ANGIN DESA CIPACING KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG JAWA BARAT(2022-03-21) M.FEMIZAL USRA; Dewi Ratnasari; Tidak ada Data DosenPenelitian dalam laporan tugas akhir ini bertujuan mengungkap inovasi senapan angin yang ada di Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Jawa Barat pada tiga toko senapan angin. Toko yang di jadikan penelitian adalah toko Target Sport, K2C ARS, dan REA SPORT. Penelitian nini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori inovasi, inovasi produk, eksistensi yang dilakukan oleh toko senapan angin Target Sport, K2C ARS, dan REA SPORT. Berdasarkan penelitian ini dapat di simpulkan bahwa inovasi senapan angin di kawasan desa Cipacing Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Jawa Barat telah mengalami peningkatan dalam rangka mempertahankan eksistensinya sebagai produsen senapan angin berkualitas.Item INOVASI WARNA PADA LINGWU PADA ETNIS TIONGHOA DI JALAN CIBADAK BANDUNG(2020-02-17) FAMELLA MONITA; Dewi Ratnasari; Tidak ada Data DosenPenelitian yang berjudul “Inovasi Warna pada Lingwu (灵屋) pada Etnis Tionghoa di Jalan Cibadak Bandung” ini mengambil tema kerajinan tangan yang terbuat darikertas khas Tionghoa yang dibuat di Bandung, khususnya oleh PD. Yong Sie, Kelurahan Cibadak. Kerajinan tangan kertas ini berbentuk sebuah rumah dan digunakan sebagai obyek dalam kegiatan. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah ritual kematian bagi etnis Tionghoa, pengertian Lingwu (灵屋),sejarah membakar Lingwu, filosofi membakar Lingwu, macam-macam Lingwu, dan juga penggunaan warna pada Lingwu. Kesenian khas Tionghoa menggunakan warna dalam menunjukkan identitas kebudayaan Tionghoa melalui warna yang digunakan dan biasanya merujuk pada 5 (lima) unsur elemen Tionghoa. Adanya inovasi warna pada Lingwu yang dibuat oleh PD. Yong Sie ini bertujuan untuk mendeskripsikan inovasi warna yaitu warna oranye dan ungu yang dilakukan oleh PD. Yong Sie dalam memenuhi permintaan pasar serta mendeskripsikan upaya yang perlu dilakukan dalam melestarikan kerajinan tangan Lingwu ini.Item KEBERADAAN PATUNG KUCING KEBERUNTUNGAN PADA TIGA TOKO HIO DI JALAN MAYOR OKING KOTA BEKASI SEBAGAI WARISAN BUDAYA TIONGKOK(2021-08-04) AYUDHYA TRY CANTYKAMENTARI; Dewi Ratnasari; Tidak ada Data DosenTugas akhir berjudul “Keberadaan Patung Kucing Keberuntungan pada Tiga Toko Hio di Jalan Mayor Oking Kota Bekasi sebagai Warisan Budaya Tiongkok”. Penelitian ini menjelaskan bagaimana makna dan keberadaan patung Kucing Keberuntungan masih bertahan di tiga toko hio Kota Bekasi, yaitu Toko Hio Rose, Toko Hio Sri Rejeky, dan Toko Hio Cendana Harum. Patung Kucing Keberuntungan merupakan salah satu benda khas Tiongkok yang keberadaannya sudah dicatat sejak Dinasti Tan dan pada umumnya dipajang pada tempat tinggal atau toko Tionghoa sebagai harapan untuk membawa keberuntungan kepada pemiliknya. Makna yang dikandung pada patung Kucing Keberuntungan dapat dilihat dari segi warna, aksesoris, dan gerakan. Segi warna terdiri dari merah, emas, hitam, krem, putih, dan hijau. Segi aksesoris terdiri dari logam emas, ikan mas, palu/martil kecil, kelereng, dan kalung lonceng emas. Segi gerakan terdiri dari ayunan kaki kiri atas, ayunan kaki kanan atas, ayunan kedua kaki atas, dan gelengan kepala. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan makna dan faktor yang mempengaruhi keberadaan patung Kucing Keberuntungan pada tiga toko hio di Jalan Mayor Oking, Kota Bekasi. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan teknik studi pustaka untuk mencari teori yang dibutuhkan sebagai pedoman penulisan pembahasan dan teknik studi lapangan dengan melaksanakan observasi langsung terhadap objek, mewawancarai narasumber, menulis data, dan yang terakhir adalah menganalisis sesuai dengan data di lapangan. Data menunjukkan bahwa pandangan tiga penjual toko hio mengenai makna patung Kucing Keberuntungan dari segi warna, aksesoris, dan gerakan diambil dari kehidupan pribadi ketiga penjual serta faktor yang mempertahankan keberadaan patung tersebut di dalam tiga toko hio dapat dilihat dari sistem mata pencaharian, warisan budaya, dan pelestarian budaya.Item KESENIAN TRADISIONAL GAMBANG SEBAGAI MEDIA INTERAKSI SOSIAL ANTARPEMAIN MUSIK PERANAKAN TIONGHOA DI KAWASAN PECINAN KAMPUNG PONDOK KOTA PADANG SUMATERA BARAT(2021-12-15) MUHAMAD REZIEQ ELFADES; Dewi Ratnasari; Tidak ada Data DosenKesenian adalah wujud dari sebuah kebudayaan yang erat kaitannya dengan pengungkapan estetika atau keindahan yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Salah satu kesenian yang berkembang di Indonesia adalah Kesenian Tradisional Gambang di Kota Padang. Penulis melakukan penelitian untuk melihat bagaimana interaksi sosial berperan dalam pertunjukan Kesenian Tradisional Gambang di Kawasan Pecinan Kampung Pondok Kota Padang Sumatera Barat. Metode kualitatif digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini. Langkah-langkah yang dilakukan adalah melakukan studi terhadap buku-buku dan jurnal-jurnal terkait, mengklasifikasikan data dari studi kepustakaan dan hasil wawancara, menganalisis data terkait, menarik kesimpulan, serta menyusun laporan hasil penelitian. Berdasarkan hasil pengklasifikasian data dan wawancara, kelompok Kesenian Tradisional Gambang Himpunan Tjinta Teman melakukan empat macam bentuk interaksi sosial. Interaksi sosial tersebut dapat berkembang dengan adanya seni musik sebagai sarananya. Hubungan antar anggota kelompok kesenian tersebut menghasilkan bentuk kerjasama, perselisihan, pertentangan, dan akomodasi. Faktor-faktor yang melatarbelakanginya adalah perbedaan baik dalam etnis hingga selera aliran musik, komunikasi, hingga keinginan untuk mencapai visi misi yang sama.Item KOLUMBARIUM YDSP SEBAGAI PELESTARIAN BUDAYA TIONGHOA DI BANDUNG(2020-02-17) EMIRIA ANDHANI; Dewi Ratnasari; Tidak ada Data DosenPenelitian ini berjudul Kolumbarium YDSP sebagai Pelestarian Budaya Tionghoa di Bandung dengan secara khusus membahas nilai budaya Tionghoa yang terdapat pada kolumbarium YDSP. Adapun teori yang digunakan adalah teori mengenai pengertian kolumbarium, budaya Tionghoa tentang kematian, kremasi, sembahyang, juga teori pelestarian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai budaya Tionghoa dan pengaruh pelestarian budaya Tionghoa di Bandung dengan adanya kolumbarium YDSP. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai budaya Tionghoa yang ada di kolumbarium YDSP berupa kegiatan di dalamnya, yaitu sembahyang. Pengaruh kolumbarium YDSP pada pelestarian nilai budaya Tionghoa di Bandung adalah dengan adanya usaha melestarikan budaya dalam proses kegiatan sembahyang yang berkaitan dengan nilai-nilai budaya Tionghoa dalam suatu bangunan kolumbarium yang juga memiliki nuansa budaya Tionghoa di dalamnya.Item Makna Angklung Padaeng di Saung Angklung Udjo Kota Bandung(2021-06-07) MUHAMMAD WIKU AL-FAZRI; Dewi Ratnasari; Tidak ada Data DosenTugas akhir berjudul “Makna Angklung Padaeng Di Saung Angklung Udjo Kota Bandung” ini menjelaskan bagaimana makna dan pelestarian Angklung Padaeng di Saung Angklung Udjo Kota Bandung. Angklung adalah alat musik tradisional Indonesia yang terbuat dari bambu dan berasal dari tanah Sunda. Dalam perkembangannya, kesenian angklung telah mengalami perjalanan sejarah yang amat panjang. Berbagai perubahan telah dilaluinya mulai dari perubahan bentuk, fungsi, sampai pada perubahan nada. Sebagai kesenian yang berangkat dari penggunaannya terkait ritual pertanian dan perlambang kesuburan, tentunya angklung memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Sunda. Hal tersebut yang melatarbelakangi penulis untuk mengangkat tema mengenai makna Angklung Padaeng. Angklung Padaeng adalah salah satu bentuk pengembangan dari angklung tradisional, dimana angklung ini memiliki tangga nada diatonis sehingga dapat digunakan untuk memainkan lagu modern sehingga lebih diminati oleh generasi muda. Makna yang dikandung pada Angklung Padaeng dapat diamati dari bahan pembuatan, bentuk atau organologinya, dan juga dalam permainannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan makna dan upaya pelestarian Angklung Padaeng di Saung Angklung Udjo Kota Bandung. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik studi pustaka untuk mencari teori yang dibutuhkan sebagai pedoman penulisan pembahasan dan teknik studi lapangan dengan melaksanakan observasi langsung terhadap objek, mewawancarai narasumber, menulis data, dan menganalisis data sesuai dengan data di lapangan.Item Makna Arsitektur sebagai Akulturasi Budaya Tiongkok pada Masjid Agung Sumedang(2021-02-22) DWI NUR CAHYANINGSIH; Uray Afrina; Tidak ada Data DosenPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ciri khas Masjid Agung Sumedang dan makna yang terkandung pada arsitektur Masjid Agung Sumedang yang telah mengalami akulturasi budaya Tiongkok. Objek Penelitian ini adalah bentuk bangunan dan ornamen Masjid Agung Sumedang yang mendapat pengaruh budaya Tiongkok. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil yang diperoleh, ciri khas Masjid Agung Sumedang, yaitu bentuk atap bersusun tiga, banyaknya jumlah tiang penyangga, mimbar, ornamen Al-Qur’an berukuran besar dan ukiran kayu khas Tiongkok. Makna arsitektur Masjid Agung Sumedang sebagai akulturasi budaya Tiongkok, yaitu (1) bentuk atap, simbol dari gunung bermakna tempat suci yang melindungi bangunan dibawahnya; (2) ornamen puncak atap bermakna kesucian; (3) ornamen tiang bentuk segi delapan melambangkan penolak hawa jahat dan kemakmuran; (4) Ornamen ukiran khas Tiongkok motif sulur-suluran bermakna keabadian, motif bunga melambangkan kesucian, kedamaian, keindahan dan kasih sayang, dan motif labu air berbentuk kendi dan vas bunga melambangkan kedamaian, keabadian, pengetahuan dan pencapaian.Item MAKNA BENTUK ATAP DAN RAGAM HIAS PADA ATAP BANGUNAN VIHARA DHARMA RAMSI DI KOTA BANDUNG(2021-02-25) ALMIRA RIZKY ISLAMY; Tri Bigrit Cleveresty; Tidak ada Data DosenTugas akhir yang berjudul “Makna Bentuk Atap Serta Makna Ragam Hias Pada Atap Vihara Dharma Ramsi di Kota Bandung”. Penelitian ini menjelaskan bagaimana makna bentuk atap dan makna ragam hias yang digunakan pada Vihara Dharma Ramsi Kota Bandung. Atap merupakan material penting dalam membangun sebuah vihara dan mempunyai bentuk ciri khas tersendiri dan ragam hias yang diterapkan juga mempunyai makna dibalik itu. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana bentuk atap dan makna ragam hias yang digunakan pada Vihara Dharma Ramsi Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif yaitu dengan teknik studi pustaka untuk mencari teori yang dibutuhkan sebagai pedoman penulisan pembahsan dan teknik studi lapangan yang langsung observasi objek, mewawancarai narasumber, menulis data, dan yang terakhir adalah menganalisis sesuai data di lapangan. Data menunjukkan bahwa bentuk yang digunakan atap pada Vihara Dharma Ramsi merupakan perwujudan dari kepercayaannya yaitu Tri Dharma dan kebudayaan Tionghoa yaitu Feng Shui. Hal ini dibuktikan pada model atap yang digunakan yaitu Hsuan Shan (Half Pitched and Half Gable Roof) yaitu kombinasi atap jurai dan atap pelana dengan bentuk atap yang sedikit landai dengan ditambahnya bentuk bubungan lancip (End of Straw). Terdapat ragam hias yang menghiasi pada atap Vihara yaitu bunga teratai. Pada warna yang digunakan pada atap Vihara Dharma Ramsi adalah merah, kuning, hijau, dan biru mempunyai makna tersendiri yang menjadikan dasar sebagai pewarnaan atap Vihara.Item MAKNA ORNAMEN PADA EKSTERIOR KELENTENG BOEN TEK BIO DI PASAR LAMA TANGERANG(2021-11-30) ARIF WAHYU WIGUNA; Ekaning Krisnawati; Tidak ada Data DosenJudul laporan tugas akhir ini adalah “Makna Ornamen pada eksterior kelenteng Boen Tek Bio di Pasar Lama kota Tangerang”. Pendirian Kelenteng Boen Tek Bio tidak lepas dari keberadaan orang Tionghoa di Tangerang, dan sejarah Kota Tangerang. Laporan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mendeskripsikan ornamen serta maknanya yang terdapat pada eksterior kelenteng Boen Tek Bio di Pasar Lama Kota Tangerang. Tujuan penelitian ini untuk mencari sumber data dan informasi maka penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif menggunakan teori dari Nawawi dan Martini (1996: 73). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ornamen yang terletak pada kelenteng Boen Tek Bio adalah: Pada atap bangunan kelenteng terdapat ornamen naga, phoenix, bunga peony, katak, dan ikan gurame. Pada halaman depan terdapat dua buah ornamen patung singa. Pada lonceng terdapat ornamen naga, bunga teratai, dan ikan gurame. Makna ornamen – ornamen pada kelenteng yaitu: Naga memiliki makna kebijaksanaan, keberuntungan, serta keadilan, ikan gurame memiliki makna kekayaan dan penolak bala, bunga teratai memiliki makna umur panjang dan keberuntungan, burung phoenix memiliki makna keselamatan dan keberuntungan, singa memiliki makna kekuatan dan kekuasaan, katak memiliki makna panjang umur dan kekayaan, bunga peony memiliki makna kekayaan, keberuntungan, dan juga kemakmuran.Item MAKNA ORNAMEN PADA VIHARA SATYA BUDHI KOTA BANDUNG(2020-02-17) AULIA YANIN ARDHITASARI; Uray Afrina; Tidak ada Data DosenPenelitian ini mengambil tema ornamen pada sebuah bangunan dengan secara khusus membahas mengenai ornamen beserta maknanya yang terdapat pada Vihara Satya Budhi di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif metode deskriptif analitik guna mendeskripsikan objek penelitian terkait dalam bentuk kata-kata tertulis. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dokumentasi, serta studi pustaka. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori mengenai pengertian ornamen, sejarah mengenai vihara, pengertian makna, serta sejarah mengenai Vihara Satya Budhi. Vihara Satya Budhi dipilih sebagai tempat penelitian karena bangunan Vihara Satya Budhi memiliki ornamen yang bermakna di dalamnya. Selain itu, Vihara Satya Budhi merupakan pusat tempat pengajaran agama Budha di Kota Bandung. Adanya penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ornamen yang terdapat pada Vihara Satya Budhi dan mendeskripsikan makna ornamen yang terdapat pada Vihara Satya Budhi.Item Makna Simbol Yang Terdapat pada Vihara Dharma Ramsi Kelurahan Cibadak Kota Bandung(2021-02-25) DEVINA ANNUR SAFARINA TSANIYAH; Uray Afrina; Tidak ada Data Dosen“Makna Simbol Yang Terdapat Pada Vihara Dharma Ramsi di Kelurahan Cibadak” merupakan tema tugas akhir yang membahas tentang makna pada setiap simbol yang dapat ditemui pada Vihara Dharma Ramsi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menjadikan simbol-simbol pada bangunan Vihara Dharma Ramsi sebagai objek dari penelitian ini. Teori simbol milik Lilian Too (1994) dan jenis-jenis simbol milik Turangan(2014) merupakan teori utama yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna dari simbol yang terdapat pada Vihara Dharma Ramsi. Data penelitian yang didapatkan melalui hasil wawancara dan observasi berupa jenis-jenis simbol berupa simbol warna, simbol hewan, dan simbol tumbuhan yang terdapat pada dinding, tiang, pintu, lukisan, serta ukiran yang ada di Vihara Dharma Ramsi. Simbol warna yang terdapat pada vihara Dharma Ramsi antara lain simbol warna merah, hijau, biru, emas, putih. Simbol hewan yang terdapat pada vihara berupa hewan mitologi naga, qilin, burung hong, dan macan. Simbol tumbuhan yang terdapat pada vihara Dharma Ramsi berupa bunga teratai, dan bunga lotus. Kata kunci : Makna simbol, Vihara Dharma Ramsi, simbol warna, simbol hewan, simbol tumbuhan.