D3 - Diploma
Permanent URI for this community
Browse
Browsing D3 - Diploma by Subject "Administrasi Keuangan"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
Item PROSES KREDIT MODAL KERJA PADA PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) SUSUKAN(2018-04-09) KHUNI BARIROH; Wahju Gunawan; Tidak ada Data DosenPD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Susukan merupakan lembaga keuangan yang memiliki fungsi menyimpan dana dalam bentuk tabungan dan deposito kemudian disalurkan dalam bentuk pinjaman. Untuk menjalankan fungsi tersebut PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Susukan memiliki salah satu jenis fasilitas kredit, yaitu kredit modal kerja. Kredit modal kerja inilah yang penulis ambil sebagai judul laporan tugas akhir. Tujuan penulisan laporan tugas akhir adalah untuk mendeskripsikan bagaimana proses kredit modal kerja pada PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Susukan, hambatan-hambatan yang muncul dalam proses kredit modal kerja dan upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan. Penyusunan laporan tugas akhir ini penulis meggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode yang menggambarkan kondisi kondisi yang sesungguhnya. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan dan studi lapangan yang terdiri dari wawancara dan observasi. Proses kredit modal kerja dilakukan dengan prinsip hati-hati, yaitu menguji kelayakan calon debitur agar tepat sasaran. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa proses kredit modal kerja meliputi tahap permohonan kredit, pengecekan calon debitur, investigasi kredit, analisis kredit, keputusan kredit, pencairan kredit, pengawasan kredit, dan pelunasan kredit. Pelaksanaan proses kredit modal kerja terdapat hambatan-hambatan seperti adanya kredit macet yang disebabkan oleh kesalahan debitur dan adanya gangguan teknis yang dapat mempengaruhi keefektivitasan kerja. Upaya-upaya yang kerap dilakukan oleh PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Susukan untuk kredit macet adalah dengan memberikan surat peringatan apabila keterlambatan melebihi 4 (empat) bulan maka pihak kantor meminta debitur untuk melakukan penjualan harta secara sukarela untuk dijadikan sumber pengembalian kredit dan apabila terjadi gangguan teknis mengenai sistem maka pihak memanggil teknisi untuk memperbaiki sistem agar tidak mengganggu keefektivitasan kerja. Penulis memberikan saran kepada PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Susukan untuk kredit macet sebaiknya lebih teliti dalam memberikan persetujuan mengenai jumlah pinjaman yang diberikan sehingga jumlah angsuran tidak telalu besar dan memberatkan debitur. Untuk gangguan teknis memanggil teknisi yang ahli dalam mengatasi masalah gangguan sistem, namun sebaiknya setiap pegawai diberikan pelatihan megenai cara penangannannya sehingga meminimalisir terganggunya keefektivitasan kerja.Item Proses Pembayaran Uang Muka Dinas di PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Kebumen 54300(2018-04-05) VINCENCIA GIRI FAJARIA PUTRI S.; Candradewini; Tidak ada Data DosenPT Pos Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa pengiriman surat dan barang untuk memudahkan masyarakat dalam mengirimkan atau menerima surat dan barang. Untuk meningkatkan pelayanan jasa pengiriman surat dan barang di PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Kebumen 54300, maka disediakan biaya untuk menunjang transaksi utama di kantor pos, biaya tersebut adalah uang muka dinas. Tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui proses pembayaran uang muka dinas, hambatan yang terjadi dalam proses pembayaran uang muka dinas dan untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam proses pembayaran uang muka dinas di PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Kebumen 54300 Metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Tugas Akhir adalah metode deskriptif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan, observasi, dan wawancara. Uang muka dinas adalah dana yang disediakan secara resmi atau sah, yang digunakan untuk mebiayai transaksi yang mendukung aktivitas utama PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Kebumen 54300. Proses pembayaran uang muka dinas di PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Kebumen 54300 terbagi menjadi dua yaitu proses pembayaran uang muka dinas loket Kantor Pos Pemeriksa (KPRK) dan proses pembayaran uang muka dinas Kantor Pos Cabang (KPC). Proses pembayaran uang muka dinas diawali dengan pengajuan, persetujuan, pembayaran, dan pertanggngjawaban. Proses pembayaran uang muka dinas di PT Pos Indonesia (Persero) sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur, namun masih terjadi beberapa hambatan yang dapat memperlambat proses pembayaran uang muka dinas, yaitu terlambat mengajukan permohonan pembayaran uang muka dinas, dan pengawasan yang terlalu jauh. Saran penulis bagi pegawai yang bersangkutan agar lebih menggunakan waktu secara efektif dan efisien, selalu meningkatkan kinerja baik dalam kecepatan, ketepatan, ketelitian, dan kedisiplinan agar terciptanya kelancaran dalam pelaksanaan pembayaran uang muka dinas di PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Kebumen 54300.Item PROSES PEMBERIAN KREDIT GUNA BHAKTI PADA PT.BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN (BANK BJB) KANTOR CABANG PEMBANTU CISAAT KABUPATEN SUKABUMI(2018-04-09) NADIYA NUR HASANAH; Saifullah Zakaria; Tidak ada Data DosenKredit Guna Bhakti adalah pembiayaan yang diberikan oleh pihak Bank Jabar Banten untuk debitur berpenghasilan tetap yang gajinya disalurkan melalui bank Jabar Banten atau perusahaan tempat debitur bekerja memiliki perjanjian kerjasama dengan Bank Jabar Banten dimana sumber pengembaliannya berasal dari gaji debitur dengan imbalan bunga, kredit ini bersifat multiguna yaitu bisa digunakan untuk memenuhi semua kebutuhan konsumtif. Tujuan dari penulisan laporan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam melaksanakan proses pemberian Kredit Guna Bhakti, mengetahui hambatan-hambatan yang biasanya dihadapi dan upaya yang dilaksanakan oleh perusahaan guna mengatasi hambatan-hambatan dalam proses pemberian Kredit Guna Bhakti. Metode yang digunakan oleh penulis dalam penulisan laporan tugas akhir ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menjelaskan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat sesuai dengan keadaan yang ada di perusahaan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi lapangan, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Bank Jabar Banten merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa perbankan yaitu memberi pelayanan jasa kepada nasabah khususnya dalam bidang keuangan dan produk bank, seperti penyimpan uang dari masyarakat dan disalurkan kembali untuk masyarakat. Pada Bank Jabar Banten Kantor Cabang Pembantu Cisaat Kabupaten Sukabumi senantiasa memprioritaskan pemberian kredit kepada masyarakat dan para pengusaha kecil/mikro untuk mendorong laju pembangunan. Salah satu kredit yang diberikan adalah Kredit Guna Bhakti (KGB). Terdapat beberapa tahapan untuk melakukan proses pemberian Kredit Guna Bhakti ini dimulai dari permohonan kredit, analisa kredit, pemutusan/persetujuan kredit, akad kredit, untuk pencairan dan setelah cair maka nasabah bertanggung jawab melakukan pembayaran setiap bulannya. Dalam proses pencairan Kredit Guna Bhakti pada Bank Jabar Banten Kantor Cabang Pembantu Cisaat Kabupaten Sukabumi agar bisa lebih baik dari pada sebelumnya, memperbaiki yang kurang dan mempertahankan yang baik agar dapat selalu menghasilkan hasil yang memuaskan untuk menunjang perkembangan perusahaan.Item PROSES PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) BTN PLATINUM DI PT. BTN (PERSERO), TBK. KANTOR CABANG PEMBANTU PAMULANG(2018-04-09) SRI RISMAWATI; Wahju Gunawan; Tidak ada Data DosenPT. Bank Tabungan Negara (Persero) merupakan salah satu bank yang ditunjuk pemerintah sebagai wadah untuk membiayai pembayaran berupa pinjaman kepada para pemerintah. Adanya kebijaksanaan pemerintah mengenai pemberian kredit perumahan rakyat oleh Bank Tabungan Negara adalah untuk membantu masyarakat terutama masyarakat golongan menengah ke bawah atau masyarakat yang berpenghasilan rendah untuk memperoleh perumahan dan pemukiman yang sehat dan layak. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengambil judul “Proses Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BTN Platinum pada PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Pembantu Pamulang”. Tujuan dari penulisan laporan tugas akhir ini untuk mengetahui dan mempelajari proses, hambatan, dan upaya dalam Proses Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Platinum di PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Pembantu Pamulang. Hasil penulisan laporan tugas akhir ini diharapkan dapat menjadi saran serta evaluasi untuk PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Pembantu Pamulang. Metode penulisan yang digunakan oleh penulis dalam laporan tugas akhir ini adalah Metode Deskriptif. Metode penulisan Deskriptif adalah metode yang menggambarkan kondisi yang sesungguhnya. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah Observasi, Wawancara, dan Studi Kepustakaan. Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Proses Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Platinum di PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Pembantu Pamulang dimulai dari menerima permohonan kredit, mengecek kualitas calon debitur, meneliti kebenaran identitas, memeriksa kelayakan dokumen, memutuskan pemberian kredit, pencairan kredit, pemantauan kualitas kredit, pelunasan kredit, sampai melakukan penyelamatan kredit. Hambatan yang sering terjadi salah satunya adalah dokumen calon debitur tidak lengkap. Upaya yang dilakukan oleh bagian kredit yaitu memberitahu kepada calon debitur bahwa dokumen yang diajukan belum lengkap, apabila calon debitur dapat memenuhi maka proses kredit dapat diproses tetapi jika tidak dapat memenuhi dokumen yang diperlukan maka proses kredit tidak dapat diproses. Penulis memberikan saran kepada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Pamulang untuk menghindari terjadinya kredit macet dalam pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Platinum harus lebih hati-hati dan teliti dalam menilai calon debitur sehingga proses kredit dapat berjalan dengan baik, efektif, dan efisien.Item Proses Pencairan Dana Uang Persediaan Berdasarkan APBN/RM di Poltekkes Bandung(2018-04-06) SHELMA GHINA FAUZIYYAH PUTRI PERTIWI; Wahju Gunawan; Tidak ada Data DosenProses pencairan Uang Persediaandapat diberikan kepada setiap satuan kerja sebagai pendanaan awal kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam pengelolaan uang persediaan di lingkungan Kementerian Negaradisetiap satker dapat mengangkat pejabat fungsional, dalam hal ini dapat dilakukan pengangkatan seorang Bendahara Pengeluaran. Bendahara Pengeluaran tersebut bertanggung jawab atas pengelolaan uang persediaan dalam bentuk Laporan Pertanggungjawaban Pengeluaran. Oleh karena itu penulis memilih judul Proses Pencairan Dana Uang Persediaan berdasarkan APBN/RM di Poltekkes Bandung. Tujuan dari penulisan laporan tugas akhir ini untuk mengetahuiProses Pencairan Dana Uang Persediaan (UP) berdasarkan APBN atau RM di Poltekkes Bandung. Selain itu tujuan lainnya untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang terjadi serta mengetahui upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan yang terjadi pada Proses Pencairan Dana Uang Persediaan (UP) tersebut. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode yang menggambarkan secara rinci kenyataan yang diamati pada lokasi PKL dan menyajikan data, fakta, dan bukti secara sistematis. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi lapangan yang terdiri dari observasi partisipatif dan wawancara, serta studi kepustakaan. Berdasarkan hasil Praktik Kerja Lapangan Proses Pencairan Dana Uang Persediaan Poltekkes Bandung. Dana Uang Persediaan diberikan kepada setiap satker dan digunakan untuk keperluan saehari-hari satker. Karena Poltekkes merupakan salah satu satker dibawah kementeriaan kesehatan sehingga dapat anggaran dari APBN berupa dana Rupiah Murni (RM). Selain dana RM karena satker sudah menjadi BLU jadi sumber dana yang didapatkan ada dua sumber dari APBN dan BLU, dana BLU itu sendiri berasalnya dari setoran mahasiswa. Untuk mencairkan dana di Poltekkes Bandung harus ada permohonan terlebih dahulu dalam permohonan ini diperlukan beberapa dokumen diantaranya SPM dan ADK, Rincian Rencana Penggunaan Dana (Keperluan Riil selama 1 bulan),Surat Pernyataan Penggunaan Anggaran, Surat pengantar, Surat permintaan UP, Daftar Rincian, Permintaan Pembayaran, Rencana kegiatan, Kwitansi, SPP dalam proses pencairannya pun sama tapi bedanya akan muncul surat perintah pencairan dana (SP2D) yang diajukannya oleh PPSPM. Dari hasil pengamatan Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan Proses Pencairan Dana Uang Persediaan di Poltekkes Bandung penulis merekomendasikan agar melakukan evaluasi dan sosialisasi pada para karyawan agar Proses Pencairan Dana Uang Persediaan dapat berjalan lancar. Perlu adanya juga peraturan yang lebih dispilin dari pemerintah agar karyawan di setiap satker mematuhinya bila diperlukan ada sanksinya.