S2 - Magister
Permanent URI for this community
Browse
Browsing S2 - Magister by Subject "Alat Bantu Pengambilan Keputusan"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item PERBEDAAN PENGARUH STRATEGI KONSELING BERIMBANG KELUARGA BERENCANA DENGAN ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP PERILAKU DAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG PASCA PERSALINAN DI PUSKES(2023-02-15) HERTATI JUNITA MANALU; Setyorini Irianti; Hadi SusiarnoLatar belakang: Keberhasilan pelayanan Keluarga Berencana di Indonesia mengalami stagnasi disebabkan belum optimalnya konseling KB yang berpusat pada klien. BKKBN telah mengembangkan strategi konseling KB untuk meningkatkan penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Pasca Persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh Strategi Konseling Berimbang Keluarga Berencana dengan Alat Bantu Pengambilan Keputusan terhadap pengetahuan, sikap dan penggunaan MKJP Pasca Persalinan. Metode: Penelitian ini dilakukan pada bulan September-November 2022. Kami melakukan penelitian analitik dengan desain quasi experiment. Kelompok perlakuan diberikan konseling SKB-KB dan kelompok pembanding diberikan konseling ABPK. Sebanyak tujuh puluh dua responden dibagi dalam dua kelompok yang dihitung dengan rumus Lameshow, untuk proporsi dipilih dengan simple random sampling untuk menilai perubahan pengetahuan, sikap dan penggunaan MKJP Pasca Persalinan. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan uji statistk Wilcoxon, Mann-Whitney dan uji Mc.Nemar. Hasil: Uji Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor pengetahuan dan sikap kedua kelompok sebelum dan setelah konseling diberikan (p<0,05). Namun, uji Mann-Whitney menunjukkan tidak ada perbedaan peningkatan pengetahuan pada kelompok SKB-KB dan ABPK (p=0,178). Terdapat perbedaan peningkatan sikap yaitu peningkatan skor sikap kelompok SKB-KB lebih tinggi dibanding peningkatan skor sikap ABPK (p=0,014). Analisis Mc.Nemar menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh konseling ABPK terhadap penggunaan MKJP (p=0,63), dan ada pengaruh konseling SKB-KB terhadap penggunaan MKJP (p=0,002). Simpulan: Terdapat peningkatan yang signifikan pada pengetahuan responden dengan konseling SKB-KB dan ABPK dan tidak ada perbedaan pengaruh antara kedua metode konseling. Terdapat perbedaan perubahan peningkatan sikap dan penggunaan MKJP Pasca Persalinan pada konseling SKB-KB dan ABPK sehingga pemberian konseling SKB-KB lebih efektif dibanding konseling ABPK dalam peningkatan sikap dan penggunaan MKJP Pasca Persalinan. Kata Kunci : Alat Bantu Pengambilan Keputusan, Keluarga Berencana, Pasca Persalinan, Pengetahuan, Sikap, Strategi Konseling Berimbang