Ilmu Sastra (S3)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Ilmu Sastra (S3) by Subject "AWK"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item IDEOLOGI MEDIA MASSA DARING KOMPAS.COM DAN REPUBLIKA.CO.ID PADA PEMBERITAAN BERTEMA PENISTAAN AGAMA : KAJIAN ANALISIS WACANA KRITIS(2022-11-28) NURYADI; Nani Darmayanti; Nani SunarniPenelitian ini berjudul Ideologi Media Massa Daring Kompas.com dan Republika.co.id pada Pemberitaan Bertema Penistaan Agama : Kajian Analisis Wacana Kritis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma kritis. Teori utama yang digunakan adalah AWK Fairclough, Analisis Framing Pan-Kosicki dan teori ideologi. Sementara itu teori pendukungnya adalah teori transitivitas, modalitas, teori-teori media, dan teori-teori sosial kritis. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan ideologi Kompas.com dan Republika.co.id berdasarkan dimensi mikro, meso, dan makro. Hasil analisis dimensi mikro menunjukkan bahwa ideologi Kompas.com adalah nasionalis yang mengedepankan nalai-nilai demokrasi, kemajemukan dan kemanusiaan sedangkan Republika.co.id adalah nasionalis yang mengedepankan penghormatan terhadap nilai-nilai ketuhanan, hukum, kebhinekaan dan toleransi. Wacana yang dikedepankan oleh Kompas.com adalah lawan politik Ahok menggunakan isu SARA dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017. Karena isu SARA sangat sensitif sehingga mudah menyulut konflik sosial maka Kompas.com mengedepankan nilai-nilai keindonesiaan yaitu saling menghormati perbedaan, berkampanye secara damai dan tidak membawa agama dalam politik. Sementara itu, wacana yang dikedepankan oleh Republika.co.id adalah bahwa Ahok telah menista agama Islam sehingga harus diproses hukum karena penistaan agama Islam merupakan kejahatan yang serius yang merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Karena isu SARA berpotensi memicu konflik, maka Republika.co.id juga bersandar pada nilai-nilai keindonesiaan yaitu meminta masyarakat untuk bersikap tenang, tidak terprovokasi dan menyerahkan kepada proses hukum. Republika.co.id tidak mengaitkan penistaan agama Islam dengan pilkada DKI Jakarta 2017. Hasil analisis praktik kewacanaan menunjukkan bahwa ideologi Kompas.com adalah nasionalis yang mengedepankan nilai-nilai demokrasi, kemajemukan dan kemanusiaan sedangkan ideologi Republika.co.id adalah nasionalis yang mengedepankan nilai penghormatan terhadap hukum, kebhinekaan dan toleransi. Hal tersebut berdasarkan vsi dan misi kedua media siber, praktik produksi dan konsumsi berita, sejarah dan kepemilikan media. Kompas.com menekankan visi misi pada nilai-nilai demokrasi dan kemanusiaan sedangkan Republika.co.id pada visi misi modern, moderat, muslim, dan kebangsaan. Sejarah bedirinya Kompas terkait erat dengan Partai Katolik, sedangkan Republika terkait erat dengan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Sementara itu, hasil analisis praktik sosial budaya menunjukkan bahwa ideologi Kompas.com adalah nasionalis yang mengedepankan nilai-nilai demokrasi dan kebhinekaan, sedangkan Republika.co.id adalah nasionalis yang mengedepankan penghormatan terhadap hukum, dan kebhinekaan. Secara sosial, politik, dan budaya, Indonesia adalah Negara bangsa yang majemuk dalam hal etnis atau suku bangsa, agama, dan budaya. Namun demikian, Islam merupakan agama mayoritas penduduk Indonesia yang secara sosial pengaruhnya cukup besar. Baik Kompas.com maupun Republika.co.id mempertimbangkan aspek sosial ini dalam pemberitaannya.