Ilmu Sastra (S3)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Ilmu Sastra (S3) by Subject "AWKM"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item REPRESENTASI DAN IDEOLOGI KEPEMIMPINAN RIDWAN KAMIL DALAM AKUN INSTAGRAM @ridwankamil : ANALISIS WACANA KRITIS MULTIMODAL(2022-10-04) ZAKIE ASIDIKY; Eva Tuckyta Sari Sujatna; Inu Isnaeni SidiqDisertasi ini berjudul ‘Representasi dan Ideologi Kepemimpinan Ridwan Kamil dalam Akun Instagram @ridwankamil: Analisis Wacana Kritis Multimodal’. Disertasi ini mengkaji kiriman-kiriman pada akun Instagram resmi Ridwan Kamil, @ridwankamil, yang ditinjau dari pendekatan kritis yang difokuskan pada pengungkapan (1) strategi tekstual multimodal Ridwan Kamil, (2) representasi Ridwan Kamil sebagai seorang pemimpin, dan (3) ideologi kepemimpinan Ridwan Kamil dalam kiriman-kiriman tersebut. Metode yang digunakan dalam disertasi ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan Analisis Wacana Kritis Multimodal (AWKM). Metode dan pendekatan tersebut dipilih karena kiriman-kiriman dalam akun Instagram @ridwankamil terdiri atas moda gambar dan moda linguistik atau caption. Hasil penelitian disertasi ini menunjukkan bahwa (1) kiriman-kiriman dalam akun resmi Instagram Ridwan Kamil, @ridwankamil, terdiri atas tema-tema yang beragam. Moda-moda gambar dalam kiriman RK tersebut mempunyai makna visual yang beragam. Dari sudut pandang makna representasional, moda-moda gambar tersebut menggambarkan apa yang RK lakukan baik sebagai seorang walikota ataupun sebagai masyarakat sipil biasa. Dari sudut pandang makna interaktif, moda-moda gambar tersebut mayoritas berfungsi untuk menawarkan informasi kepada pengikutnya apa yang ia kerjakan. Dari sudut pandang makna komposisional, moda-moda gambar dalam kiriman akun Instagram RK banyak berpusat kepada program kerja yang sedang dilakukan dan beberapa kiriman berpusat kepada RK sebagai partisipan utamanya. Sementara itu, keterangan gambar atau caption yang digunakan dalam kiriman-kiriman akun Instagram RK, @ridwankamil, berfungsi untuk (i) memberikan informasi atau keterangan tentang apa yang dimaksud oleh moda-moda visual dari setiap kiriman terkait kegiatan-kegiatan yang RK lakukan dan (ii) menuntut informasi terntentu dan tindakan berupa ajakan untuk melakukan hal-hal baik dari pengikut atau pembacanya. Kemudian, makna-makna visual dan fungsi-fungsi bahasa dalam kiriman-kiriman Instagram RK secara koheran dan multimodal membentuk tindakan-tindakan komunikatif yang bertujuan untuk berinteraksi dengan audiensnya. Adapun Tindakan-tindakan multimodal komunikatif tersebut bersifat informatif dan direktif yang cenderung mengarah ke arah positif; (2) tindakan-tindakan komunikatif multimodal tersebut kemudian secara wacana mampu merepresentasikan Ridwan Kamil secara positif sebagai seorang pemimpin dan calon Gubernur Jawa Barat. Representasi tersebut muncul karena Ridwan Kamil menjadikan tindakan-tindakan komunikatif multimodalnya tersebut sebagai komoditas interaksinya dengan para pengikut di akun Instagram pribadinya; serta (3) ideologi kepemimpinan Ridwan Kamil yang tersirat, baik itu dalam tindakan-tindakan komunikatif multimodal ataupun moda gambar dan moda visualnya tersebut, adalah menggunakan kekuasaannya untuk mengedepankan nilai-nilai keislaman yang toleran, nilai-nilai kebersamaan atau kerjasama, nilai-nilai kebahagiaan, nilai-nilai kebinekaan, dan nilai-nilak kesundaan ‘silih asih, silih asah, silih asuh’ dalam memimpin kota Bandung. Ideologi-ideologi kepemimpinannya tersebut pun tentunya menjadi sebuah komoditas tersembunyi yang RK tawarkan untuk para pendukung dan pengikutnya agar mereka semakin yakin untuk mendukungnya di Pilkada Gubernur Jawa Barat sehingga ia memperoleh dukungan suara yang membuatnya memenangkannya. Selain itu, dengan menawarkan ideologi-ideologi kepemimpinannya tersebut, RK pun mencoba mencari dukungan atau suara dari pendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat lainnya serta mencoba meraih simpati dari calon pemilih yang belum menentukan pilihannya. Kemudian, ideologi-ideologi kepemimpinan yang sudah RK tanamkan dalam kiriman-kiriman akun @ridwankamil seolah mencerminkan kedinamisan gaya kepemimpinannya selama memimpin kota Bandung. Selain itu, ideologi-ideologi kepemimpinannya tersebut pun kemudian mampu secara sosial memperkuat identitas virtual Ridwan Kamil sebagai seorang pemimpin yang baik di mana pengikut akun Instagramnya.