Ilmu Sastra (S3)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Ilmu Sastra (S3) by Subject "bahasa Arab Alquran"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item PERUBAHAN BUNYI BAHASA ARAB ALQURAN OLEH PENUTUR BAHASA SUNDA DALAM PELAFALAN SURAT-SURAT PENDEK: KAJIAN FONETIS DAN FONOLOGIS(2021-02-08) DEDI SULAEMAN; Dian Indira; Gugun GunardiDisertasi dengan judul “Perubahan Bunyi Bahasa Arab Alquran oleh Penutur Bahasa Sunda dalam Pelafalan Surat-Surat Pendek: Kajian Fonetis dan Fonologis” ini membahas perubahan bunyi bahasa Arab Alquran oleh penutur Sunda dalam melafalkan surat-surat pendek Alquran. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan bunyi bahasa Arab oleh penutur bahasa Arab Alquran dan penutur bahasa Sunda dalam melafalkan surat-surat pendek; dan (2) membuat kaidah-kaidah perubahan bunyi bahasa Arab Alquran oleh penutur bahasa Sunda. Terdapat dua payung teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teori fonetik & fonologi Alquran (Nasution 2012) serta fonologi & gramatika Sunda (Djajasudarma, 2013). Teori fonetik mencakup bagaimana suatu bunyi tertentu bisa dihasilkan mulai dari tempat artikulasi, cara artikulasi dan penyuaraannya. Teori fonologi digunakan untuk menentukan bagaimana bunyi tertentu berbeda dengan bunyi yang lain dengan makna yang berbeda. Teori fonologi juga digunakan untuk melihat sifat-sifat perubahan bunyi yang bersifat fonetis—tidak mengubah makna atau fonemis—mengubah makna. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik analisis kontrastif terapan, yang bertujuan untuk memecahkan masalah pedagogis. Peneliti mengikuti empat langkah teknik analisis kontrastif, yaitu: 1. Mengumpulkan data bunyi dari dua bahasa. 2. Mendeskripsi bunyi tersebut dengan menggunakan Praat. 3. Mengidentifikasi fitur bunyi berdasarkan fonetik artikulatoris dan 4. Memformulasikan perubahan bunyi berdasarkan sifat perubahannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 15 perubahan bunyi bahasa Arab Alquran oleh penutur bahasa Sunda dalam pelafalan surat-surat pendek Alquran. Perubahan-perubahan tersebut adalah sebagai berikut. (1) Pelesapan bunyi glotal hambat bersuara [ʔ], (2) bunyi dental geseran tak bersuara [θ] menjadi alveolar geseran tak bersuara [s], (3) bunyi faringal geseran tak bersuara [ħ] menjadi glotal geseran [h] (4) bunyi velar geseran tak bersuara [χ] menjadi glotal tak bersuara [h] (5) bunyi dental geseran tak bersuara [ð] menjadi alveolar hambat bersuara [d] (6) bunyi alveolar geseran bersuara [z] menjadi palatal hambat bersuara [d͡ʒ] (7) bunyi palato alveolar geseran tak bersuara [ʃ] menjadi alveolar geseran tak bersuara [s], (8) bunyi faringal alveolar tak bersuara [ṣ] menjadi alveolar geseran tak bersuara [s], (9) bunyi faringal hambat bersuara [ḍ] menjadi alveolar hambat bersuara [d], (10) bunyi faringal alveolar hambat tak bersuara [ṭ] menjadi alveolar hambat tak bersuara [t], (11) bunyi faringal geseran bersuara [ʕ] menjadi vokal nasal [˜], (12) bunyi velar geseran bersuara [ɣ] menjadi velar hambat bersuara [ɡ], (13) l bunyi `abiodental geseran tak bersuara [f] menjadi bilabial hambat tak bersuara [p], (14) bunyi uvular hambat tak bersuara [q] menjadi velar hambat tak bersuara [k], (15) bunyi vokal panjang menjadi pendek. Sifat perubahan bunyi bahasa Arab Alquran oleh penutur Sunda terdiri dari pelesapan, fortifikasi, lenisi, pemendekan dan bunyi faringal geseran bersuara [ʕ] menjadi vokal nasal [˜]. Adapun dari 177 bunyi yang diteliti, 123 bunyi bersifat fonetis—tidak mengubah makna dan 54 bunyi bersifat fonemis—mengubah makna.