Statistika (S1)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Statistika (S1) by Subject "Accrued Benefit Cost Method"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
Item Iuran Program Pensiun Vested Menggunakan Metode Accrued Benefit Cost Method dengan Tingkat Suku Bunga Stokastik Model Ho-Lee(2021-12-20) CHERLEY; Gatot Riwi Setyanto; Achmad Zanbar SolehDana Pensiun (Dapen) Bank BJB merupakan Dana Pensiun Pemberi Kerja yang didirikan oleh Bank BJB yang menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti bagi pesertanya. Selama ini, kebijakan pada peluang penyebab terjadinya pensiun (decrement) pada tabel servis yang digunakan bernilai konstan termasuk pada peluang karyawan berhenti bekerja (vested), kecuali untuk peluang decrement meninggal. Namun pada praktiknya seorang karyawan dapat berpindah ke tempat kerja baru dalam kurun waktu demi mendapatkan penghasilan maupun jabatan yang lebih tinggi. Dapen Bank BJB harus mampu menentukan dengan baik iuran untuk dapat memberikan manfaat ketika peserta keluar ditengah-tengah masa kerjanya. Dapen Bank BJB pada praktiknya menggunakan tingkat suku bunga konstan 10%, namun program pendanaan pensiun merupakan proyek jangka panjang, sehingga pada kenyataannya tingkat suku bunga akan terus mengalami perubahan karena berbagai faktor seperti inflasi, kebijakan moneter, dan sebagainya. Maka dari itu, digunakan penyesuaian menggunakan tingkat bunga stokastik model Ho-Lee dalam menghitung manfaat pensiun dengan mempertimbangkan peluang peserta yang keluar dari pekerjaan sebelum usia pensiun (vested) tidak konstan.Item PENENTUAN IURAN NORMAL PENSIUN JANDA/ DUDA MENGGUNAKAN METODE ACCRUED BENEFIT COST METHOD DENGAN PENDEKATAN HUKUM MORTALITA MAKEHAM(2014-09-11) ANDREAS; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenDapen IPTN merupakan Dana Pensiun Pemberi Kerja yang didirikan oleh PT. Dirgantara Indonesia yang menyelenggarakan program pensiun Manfaat Pasti bagi pesertanya. Selama ini Dapen IPTN menggunakan metode pendekatan diskrit dalam hal aspek risiko penyusutan populasi, dimana nilai peluang dihitung langsung menggunakan Tabel Group Annuity Mortality (GAM) 1971. Penggunaan tabel ini memiliki kelemahan di mana risiko meninggal seseorang seolah-olah hanya diperhitungkan oleh faktor usia saja, sedangkan dalam kenyataannya risiko meninggal bisa diakibatkan oleh faktor lain, seperti pola hidup, ekonomi, penyakit, dan juga jenis pekerjaan. Oleh karena itu pada penelitian ini digunakan hukum mortalita Makeham untuk mengatasi kelemahan tersebut. Hukum mortalita Makeham dapat memperhitungkan risiko karena faktor usia dan faktor lain yang tidak dipengaruhi oleh usia yang mungkin dialami oleh peserta. Berdasarkan hasil analisis perhitungan, iuran normal yang harus dibayarkan seseorang berusia 30 tahun yang mengikuti program pensiun pada usia 24 dan usia pasangan 20 tahun dengan menggunakan Accrued Benefit Cost Method dan pendekatan hukum mortalita Makeham sebesar Rp. 109,751.29 per tahun.Item Penentuan Iuran Normal Pensiun Vested Menggunakan Accrued Benefit Cost Method Dengan Asumsi Tingkat Bunga Model Ho-Lee(2014-09-11) IMAM GAGAS ANUTOMO; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenDapen IPTN merupakan Dana Pensiun Pemberi Kerja yang didirikan oleh PT. Dirgantara Indonesia yang menyelenggarakan program pensiun Manfaat Pasti bagi pesertanya. Selama ini, dalam praktik pendanaan pensiun digunakan asumsi tingkat bunga konstan sebesar 10%. Pada kondisi yang lebih realistis, sebaiknya digunakan tingkat bunga yang berfluktuasi dari waktu ke waktu. Penelitian ini akan melihat perbandingan perhitungan iuran normal pensiun vested antara asumsi tingkat bunga konstan dengan tingkat bunga berdasarkan model Ho-Lee. Berdasarkan perhitungan, proses simulasi tingkat bunga model Ho-Lee memiliki pergerakan yang naik secara perlahan di sekitaran 9% dan 10%. Seseorang yang masuk program pensiun pada usia 24 tahun maka iuran normal yang harus dibayarkan pada usia 29 tahun adalah Rp. 123.590,7 per tahun jika menggunakan tingkat bunga model Ho-Lee dan sebesar Rp. 104.999,92 apabila menggunakan tingkat bunga konstan 10%. Dengan kemungkinan seseorang vested dari usia 25 tahun hingga 44 tahun perhitungan iuran normal menggunakan tingkat bunga model Ho-Lee menghasilkan kenaikan nilai dari iuran normal dibandingkan dengan menggunakan tingkat bunga konstan 10%.Item PENENTUAN IURAN PENSIUN NORMAL MENGGUNAKAN TINGKAT BUNGA VASICEK DENGAN MEMPERHITUNGKAN SUPPLEMENTAL LIABILITY(2014-03-19) ASRI NURFITRIANI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenDana Pensiun INTI merupakan Dana Pensiun Pemberi Kerja yang didirikan oleh PT. INTI (Persero) sejak tahun 1989 untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (Accrued Benefit Cost Method) bagi pesertanya. Selama ini, asumsi tingkat bunga yang digunakan adalah konstan sebesar 9% sepanjang masa pendanaan pensiun. Untuk memperoleh hasil besaran pensiun yang lebih realistis, sebaiknya digunakan tingkat bunga yang berfluktuatif. Penelitian ini akan membandingkan perhitungan pendanaan pensiun normal dengan menggunakan asumsi tingkat bunga konstan dengan tingkat bunga berdasarkan model Vasicek. Disamping itu, penentuan iuran akan dilakukan dengan memperhitungkan Supplemental Liability yang terjadi akibat tidak terdanainya accrual benefit yang dialokasikan pada tahun kerja sebelum masa kepesertaan. Berdasarkan hasil analisis perhitungan, valuasi pendanaan pensiun pada tahun 2014 menggunakan asumsi tingkat bunga Vasicek dengan yang berfluktuasi di sekitar menghasilkan Supplemental Liability berupa kelebihan dana sebesar Rp 2.136.234,42 sehingga iuran pensiun normal yang harus dibayarkan dari saat valuasi sampai tahun terakhir sebelum pensiun mengalami pengurangan dana. Sedangkan apabila asumsi tingkat bunga yang digunakan tetap konstan 9% maka Supplemental Liability yang terjadi berupa kekurangan dana sebesar Rp 1.399.117,35 sehingga iuran pensiun normal yang harus dibayarkan mengalami penambahan dana sebagai bentuk pelunasan Supplemental Liability tersebut.Item Perhitungan Normal Cost menggunakan Tabel Mortalita berdasarkan Kategori Jenis Pensun dengan Pendekatan Hukum Mortalita Makeham(2019-04-04) NADA PARADITA; Gatot Riwi Setyanto; Neneng SunengsihDana Pensiun Telkom merupakan Dana Pensiun Pemberi Kerja yang didirikan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti atau Accrued Benefit Cost Method (ABCM). Faktor-faktor penyebab pensiun adalah pensiun normal, pensiun dipercepat, pensiun cacat, pensiun keluar dan pensiun meninggal. Beberapa tahun terakhir, laju meninggal peserta di Dana Pensiun Telkom meningkat, sehingga akan dilakukan penelitian terhadap peluang meninggal peserta menggunakan data peserta yang sudah pensiun dan meninggal di Dana Pensiun Telkom, dan peluang meninggal peserta tersebut akan dibedakan berdasarkan kategori jenis pensiunnya. Pada penelitian ini akan dihitung nilai peluang meninggal peserta berdasarkan kategori jenis pensiunnya menggunakan pendekatan hukum mortalita makeham, karena makeham memperhitungkan faktor lain selain faktor usia pada perhitungan peluang tersebut. Nilai peluang akan digunakan untuk menghitung Normal Cost yang harus dibayarkan oleh peserta pendanaan pensiun. Berdasarkan perhitungan pada suatu contoh kasus, peserta mulai mengikuti pendanaan pensiun pada usia 22 tahun dengan besar gaji pada awal masuk bekerja adalah Rp. 6,192,000.00 per tahun harus membayarkan Normal Cost pada saat peserta berusia 40 tahun sebesar Rp. 4,201,472.00 untuk mendapatkan manfaat per tahunnya atau Accrued Benefit pada usia 40 tahun sebesar Rp. 11,223,584.80 yang akan diterima peserta pendanaan pensiun ketika memasuki masa pensiun nanti dalam kategori pensiun apapun sampai peserta pendanaan pensiun meninggal dunia.