Statistika (S1)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Statistika (S1) by Title
Now showing 1 - 20 of 951
Results Per Page
Sort Options
Item ANALISIS AKURASI DIAGRAM KENDALI MULTIVARIAT T2 HOTELLING BEBAS DISTRIBUSI DENGAN OUTLIER REMOVAL (Studi Kasus : Proses Produksi Tinta di PT. EPSON Batam)(2015-01-23) ALVIONITA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenKualitas dan pelayanan terhadap produk merupakan prioritas utama dari PT EPSON Batam. Salah satu barang yang diproduksi adalah tinta dengan pengawasan kualitas tinta dilakukan dengan membentuk diagram kendali. Dalam pengamatan yang dilakukan selama periode 1 April 2014 sampai 7 Juli 2014 terdapat 14 pengamatan yang tidak terkendali, namun setelah dilakukan chamber diperoleh hasil bahwa 14 pengamatan tersebut masih dalam kendali perusahaan. Hal ini menunjukkan adanya false alarm atau pernyataan tidak terkendali palsu yang diberikan oleh diagram kendali tersebut. Kualitas tinta ini ditentukan oleh lima karakteristik sehingga bersifat multivariat, sedangkan diagram kendali yang dibentuk oleh PT EPSON Batam merupakan diagram kendali univariat. Oleh karena itu diduga diagram kendali yang tepat adalah diagram kendali T2 Hotelling. Selain itu analisa untuk diagram kendali pada dasarnya digunakan pada data yang berdistribusi normal akan tetapi dalam kenyataannya data yang dimiliki tidak berdistribusi normal sehingga teorema Chebyshev untuk diagram kendali T2 Hotelling bebas distribusi dapat diterapkan. Selain itu untuk mengatasi adanya outlier maka diagram kendali dibangun tanpa data outlier (outlier removal) kemudian dievaluasi menggunakan ukuran akurasi G-index. Hasil dari diagram kendali yang dibentuk adalah terdapat 4 pengamatan yang tidak terkendali, setelah dilakukan analisis dekomposisi diketahui bahwa penyebab variabel tersebut tidak terkendali adalah variabel tegangan permukaan dan viskositas. Selain itu, tingkat akurasi dari diagram kendali T2 Hotelling bebas distribusi yang dibentuk sebesar 97,94% menunjukkan bahwa diagram kendali tersebut akurat untuk digunakan.Item Analisis Antrian Berulang Untuk Pelanggan Contact Center PT. Infomedia Bandung Melalui Fuzzy Set Theory(2015-01-13) ANDREAS M D; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenContact center adalah suatu pusat aktivitas bisnis dengan pelayanan yang diberikan dalam bentuk menerima telepon dalam volume yang besar. Jasa contact center sangat penting sebagai penyedia layanan komunikasi antara konsumen dengan perusahaan. Hal ini tentu tidak terlepas terjadinya antrian berulang dalam aktivitas pelayanannya. Jika mengabaikan kemungkinan panggilan berulang, perusahaan akan dirugikan jika suatu saat terjadi lonjakan panggilan gagal di luar batas toleransi. Keadaan ini tentu menyulitkan perusahaan dalam mengambil kebijakan dalam mengukur aktifitas pelayanan. Oleh karena itu, diperlukan suatu analisis ketidakpastian untuk mengetahui nilai kebenaran suatu “kejadian perulangan panggilan” pada perusahaan contact center. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menerapkan General Measure In Uncertainty. General Measure In Uncertainty yang bertujuan menemukan ukuran kejadian perulangan panggilan telepon dalam pelayanan contact center oleh adanya blocked call berdasarkan bukti yaitu fuzzy measure. Perhitungan bukti kejadian perulangan panggilan telepon didasari oleh perhitungan basic probability assignment (BPA) melalui principle of maximum entropy. Setiap kemungkinan kejadian yang menjadi fokus (focal element) pengukuran disebut body of evidence. Body of evidence melandasi perhitungan ukuran belief dan ukuran plausibility sebagai batas bawah dan batas atas peluang. Berdasarkan ukuran belief dan ukuran plausibility, akan diklasifikasikan elemen himpunan yang memenuhi batasan peluang pada ukuran belief sebagai fungsi support sehingga menghasilkan “kerangka penegasan keadian”. “kerangka penegasan” akan membantu perhitungan ekspektasi informasi berdasarkan ketetapan jumlah COF dan jumlah ACD. Terpilihnya batasan focal element ke- 6 merupakan bukti yang menjelaskan; sampai perulangan panggilan ke-6 telah menyumbang seluruh informasi yang dibutuhkan dalam menganalisis kejadian perulangan, melalui informasi kumulatif akan diperoleh spesifikasi dalam himpunan blocked call.Item Analisis Bayesian Spatio-Temporal Pola Penyebaran Kasus Diare di Kabupaten Bandung Menggunakan Model Besag York Molie dan Random Walk Order 2 Dengan Pendekatan INLA(2022-10-06) RONALD SINAGA; Toni Toharudin; Restu ArisantiDiare merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit dan ditularkan melalui fekal-oral. Penyebaran diare dapat dikendalikan dengan meminimalkan faktor-faktor yang dapat meningkatkan penyebaran diare dan memaksimalkan faktor-faktor yang dapat mengurangi penyebaran diare serta melakukan pemetaan terhadap wilayah dengan risiko diare tinggi. Penelitian ini menggunakan data angka kasus diare di setiap Kecamatan di Kabupaten Bandung dari tahun 2018 sampai 2021 yang mengandung aspek spasial dan temporal. Analisis Spatio-Temporal digunakan untuk mengakomodasi kedua aspek tersebut. Sebaran penyakit dapat diketahui dengan melakukan pemetaan menggunakan risiko relatif dengan Standardized Morbidity Ratio (SMR). Akan tetapi, SMR dipengaruhi oleh jumlah penduduk sehingga menghasilkan taksiran dan kesimpulan yang kurang akurat. Oleh karena itu, digunakan metode alternatif yaitu metode Bayesian dengan pendekatan INLA sehingga didapatkan model yang dapat mengestimasi risiko relatif dengan akurat. Berdasarkan hasil taksiran risiko relatif menggunakan Model Spatio-Temporal dengan metode Bayesian, nilai risiko relatif terendah pada tahun 2018 berada di Kecamatan Cilengkrang sementara tahun 2019 sampai dengan 2021 berada di Kecamatan Pameungpeuk. Sedangkan nilai risiko relatif tertinggi pada tahun 2018 berada di Kecamatan Pacet, tahun 2019 dan 2021 berada di Kecamatan Cangkuang, dan pada tahun 2020 berada di Kecamatan Pangalengan.Item ANALISIS BIPLOT DAN K-MEANS CLUSTERING BERDASARKAN INDIKATOR POLA HIDUP BERSIH SEHAT DAN PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE DI KABUPATEN SUMEDANG(2014-02-20) AULIA FADHILLAH; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenDinas Kesehatan Kabupaten Sumedang merupakan instansi pemerintahan yang bergerak dalam bidang kesehatan, salah satunya untuk mengurangi angka penderita diare. Salah satu cara untuk mengurangi angka penderita diare adalah dengan menerapkan kesadaran Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS). Menurut data Renstra tahun 2011, masyarakat Sumedang yang menerapkan Pola Hidup Bersih Sehat belum mencapai target yang diharapkan. Dalam menanggulangi hal tersebut, Dinas Kesehatan harus mampu membuat suatu gambaran tentang kecamatan serta indikator Pola Hidup Bersih Sehat dalam satu peta agar lebih mudah dalam proses penanggulangannya. Alat yang digunakan untuk memecahkan masalah ini adalah Analisis Biplot dan K-Means Clustering. Dengan alat ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang akan mampu dalam membuat satu peta yang di dalamnya berisi kecamatan-kecamatan beserta indikator Pola Hidup Bersih Sehat yang unggul di wilayah tersebut, sehingga Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang dapat menanggulangi permasalahan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) dengan optimal. Adapun hasil penelitian ini diperoleh suatu peta yang menampilkan kelompok-kelompok kecamatan berdasarkan indikator Pola Hidup Bersih Sehat dan Pencegahan Penyakit Diare.Item ANALISIS BIPLOT DAN MULTIDIMENSIONAL SCALING DALAM MENGELOMPOKAN DIVISI REGIONAL TERHADAP KETIDAKSESUAIAN PENGIRIMAN SURAT DAN PAKET DI PT. POS INDONESIA(2014-02-26) WELLASARI IRMAYANTI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang layanan jasa yang memiliki masalah dalam proses pengiriman surat dan paket yaitu terdapat empat belas jenis ketidaksesuaian yang terjadi di sebelas divisi regional diseluruh Indonesia. Ketidaksesuaian tersebut sangat memepengaruhi kualitas layanan yang menyebabkan tingginya tuntutan biaya ganti rugi oleh konsumen. Setiap divisi regional yang ada tentunya memiliki karakteristik dan jenis ketidaksesuaian yang berbeda, oleh karena itu diperlukan pemetaan untuk mengetahui jenis ketidaksesuaian apa yang dominan pada suatu divisi regionalnya dengan menggunakan analisis Biplot dan Multidimensional Scaling. Hasil dari penelitian ini dengan menggunakan analisis biplot diperoleh empat kelompok divisi regional dengan jenis ketidaksesuaian yang dominan mempengaruhinya, selain itu besar variasi data yang mampu diterangkan oleh analisis biplot adalah 87,096%. Sedangkan hasil penelitian menggunakan analisis Multidimensional Scaling adalah terdapat empat kelompok divisi regional dengan nilai stress sebesar 0.02126 yang dapat diartikan bahwa peta perfect.Item ANALISIS CREDIT SCORING DENGAN METODE JARINGAN SARAF TIRUAN(2013-01-17) IRA ANGGRAENI PUTRI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenKartu kredit merupakan salah satu alat pembayaran yang di era globalisasi ini menjadi trend gaya hidup masyarakat Indonesia. Pemberian kartu kredit kepada nasabah sebagai kegiatan usaha perbankan disatu sisi merupakan sumber keuntungan bagi bank, tetapi disisi lain kartu kredit juga menyimpan potensi risiko bagi nasabah dan penerbit kartu kredit. Maka, dibutuhkan analisis credit scoring sebagai landasan sistem pengambilan keputusan kredit yang lebih objektif dan konsisten. Metode yang digunakan dalam skripsi ini untuk menganalisis credit scoring adalah metode Jaringan Saraf Tiruan pembelajaran backpropogation untuk mengaplikasikan calon debitur yang dengan kredit lancar (good) dan kredit yang macet (bad). Pada metode dengan arsitektur jaringan multilayer perceptron tersebut digunakan dua algoritma, yaitu algoritma Gradient Descent dan algoritma Quasi Newton BFGS. Berdasarkan hasil kedua algoritma tersebut dengan menggunakan metode Jaringan Saraf Tiruan, didapatkan ketepatan klasifikasi sebesar 82.703% dan ekspektasi kesalahan klasifikasi sebesar 17.29% dengan model algoritma Gradient Descent (64-22-2) dan model algoritma Quasi Newton BFGS (64-23-2).Item Analisis Data Longitudinal dalam Desain Acak Sempurna Menggunakan Linear Mixed Model(2018-01-15) NURUL HIKMAH; Enny Supartini; Septiadi PadmadisastraData longitudinal merupakan salah satu bentuk linear mixed model dengan menganalisis data pada setiap subjek pengamatan yang dilakukan berulang (repeated measurement). Variabel waktu dalam data longitudinal merupakan faktor acak dengan melihat perubahan dari antar subjek yang beragam. Selain faktor acak, dalam penelitian ini terdapat faktor tetap berupa perlakuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan mewakili semua tingkat kemungkinan faktor yang ada. Model yang terdiri dari faktor tetap dan faktor acak dikenal dengan istilah linear mixed model. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menerapkan linear mixed model dalam data longitudinal serta mendapatkan informasi yang akurat mengenai pengaruh dari perlakuan yang memungkinkan adanya modeling. Penelitian ini menggunakan data hasil eksperimen mengenai ketahanan galur hasil induksi mutasi terhadap serangan Chilli Veinal Mottle Virus pada tahun 2014. Hasil pengujian menunjukkan bahwa galur E signifikan dan memiliki perubahan yang turun, sedangkan galur jenis F signifikan dan bernilai positif ini berarti cabai pada galur F memiliki perubahan yang naik sama seperti halnya galur jenis A dan B yang signifikan menurut waktu. Kata kunci: Data longitudinal, repeated measurement,faktor tetap, faktor acak, linear mixed modelItem Analisis Data Longitudinal Dalam Desain Faktorial Menggunakan Linear Mixed Model(2018-01-15) RISTANTI FEBRIANA PUTRI; Septiadi Padmadisastra; Sri WinarniData longitudinal merupakan data yang diperoleh melalui suatu pengamatan berulang yang dilakukan terhadap sejumlah objek. Pengukuran dikumpulkan berulang kali dari waktu ke waktu pada setiap subjek dalam penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh faktor yang berpengaruh dalam penelitian pada kasus dengan pengukuran berulang dalam desain faktorial dua faktor. Oleh karena pengukuran yang dilakukan secara berulang pada subjek yang sama, pengamatan pada data longitudinal sering berkorelasi. Analisis yang dapat menangani permasalahan adanya korelasi tersebut yaitu dengan Linear Mixed Model. Penelitian ini menggunakan data hasil eksperimen kultur jaringan mengenai proses pemecahan dormansi umbi kentang tahun 2014. Faktor yang digunakan yaitu suhu dan varietas. Respon yang diamati yaitu panjang tunas yang diukur secara berulang sebanyak empat kali dengan rentang tiap pengamatan adalah tiga minggu. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh, terdapat pengaruh faktor suhu ruang penyimpanan dan varietas dalam proses pemecahan dormansi umbi kentang dilihat dari panjang tunas.Item ANALISIS DATA LONGITUDINAL INCIDENCE RATE PNEUMONIA PADA BALITA DI KOTA BANDUNG MENGGUNAKAN GENERALIZED ESTIMATING EQUATION(2021-04-08) HANIFAN RIZKI NURAHMAN; Bertho Tantular; Achmad BachrudinPneumonia adalah penyakit infeksi jaringan paru (alveoli) yang bersifat akut yang berbahaya bagi balita. Pada Kota Bandung angka incident rate pneumonia pada balita masih tinggi dan maka dari itu diperlukan penanganan lebih lanjut. Salah satu upaya untuk menurunkan angka incident rate pneumonia yaitu dengan melakukan kontrol terhadap faktor-faktor yang diduga mempengaruhinya. Pada penelitian ini data yang digunakan memiliki struktur longitudinal yang menyebabkan adanya pengaruh autokorelasi pada data tersebut. Untuk itu digunakan metode generalized estimating equation (GEE) yang melibatkan efek autokorelasi tersebut menggunakan working correlation structure yang sesuai dengan kondisi data. Berdasarkan hasil analisis model GEE dengan working correlation structure autoregrresive dengan lag 1 memberikan nilai taksiran yang lebih efisien dari jenis working correlation structure lainnya, dan didapatkan hasil bahwa variabel prediktor yang secara signifikan mempengaruhi angka incident rate pneumonia di Kota Bandung adalah variabel persentase berat badan lahir rendah (BBLR). Oleh karena itu angka persentase berat badan lahir rendah (BBLR) di Kota bandung menjadi indikator terhadap tinggi rendahnya incident rate pneumonia di Kota Bandung.Item ANALISIS DATA LONGITUDINAL MENGGUNAKAN GENERALIZED ESTIMATING EQUATIONS(2017-03-21) BORNOK FAGABE; Septiadi Padmadisastra; Yudhie AndriyanaSetiap orang berhak untuk mengonsumsi minuman yang layak dan bersih. Hal ini dijamin oleh Pasal 5 UU No.7 tentang Sumberdaya Air yang menyatakan bahwa “Negara menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi kebutuhan pokok minimal sehari-hari guna memenuhi kehidupannya yang sehat, bersih dan produktif”. Salah satu solusi untuk menjamin hal tersebut negara melalui PDAM membuat suatu sistem penyediaan air minum disetiap daerah.PDAM bertugas melakukan perlindungan kepada setiap orang atas akses untuk mendapatkan air yang berkualiatas baik, yang disebut dengan air ledeng.Walaupun air ledeng sudah tersedia, tetapi pada kenyataannya banyak sekali rumah tangga yang tidak berminat menggunakan air ledeng. Oleh karena itu, PDAM perlu melakukan analisis mengenai keminatan rumah tangga untuk menggunakan layanan air ledeng dirumah penduduk dari waktu kewaktu untuk menjamin kesempatan yang sama untuk mengonsumsi air ledeng di setiap rumah tangga. Dalam penelitian ini akan dilakukan Analisis Data Longitudinal Menggunakan Generalized Estimating Equations terhadap data keminatan rumah tangga untuk menggunakan layanan air ledeng dari waktu ke waktu dengan hubungannya dengan sejumlah variabel bebas yaitu Median Household Monthly Expenditure, Floor Area, dan House Condition. Berdasarkan perbandingan beberapa bentukWorking Correlation Matrikyang terdapat dalam Generalized Estimating Equations maka bentuk Working Correlation Matrix yang tepatadalah independent structure, dengan factor-faktor yang mempengaruhi keminatan rumah tangga untuk menggunakan layanan air ledeng dirumah adalah Household Monthly Expenditure, Floor Area dan House Condition Kata Kunci :Data Longitudinal, Generalized Estimating Equations , bentuk korelasiItem ANALISIS DATA PANEL TIDAK SEIMBANG PENGARUH INFRASTRUKTUR JALAN TERHADAP PDRB DENGAN METODE MINIMUM VARIANCE QUADRATIC UNBIASED ESTIMATION (MIVQUE)(2015-01-31) OSCAR PRATAMA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenData panel merupakan kumpulan data dari beberapa observasi yang terobservasi dari waktu ke waktu. Namun permasalahan yang sering terjadi dalam pengumpulan data adalah fenomena observasi yang tidak terukur, dalam hal ini tidak semua observasi diobservasi dalam rentang waktu yang sama. Sehingga menjadi analisis data panel tidak lengkap atau tidak seimbang. Salah satu model yang dapat dipakai adalah model komponen error dua arah yang error-nya dipengaruhi oleh faktor observasi dan waktu. Penaksiran variansi komponen error model dilakukan dengan menggunakan metode Minimum Variance Quadratic Unbiased Estimation (MIVQUE) yang dapat meminimumkan taksiran variansi komponen error. Sedangkan penaksiran parameter model regresi data panel tidak seimbang untuk model komponen error dua arah dilakukan dengan menggunakan metode Maximum Likelihood Estimation (MLE). Kedua metode ini diaplikasikan pada pemodelan hubungan Panjang Jalan, Kondisi Kemantapan Jalan, dan Anggaran Jalan dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari 33 provinsi yang diteliti dari tahun 2009 sampai 2012. Dengan metode MIVQUE diperoleh variansi komponen error untuk observasi, waktu, dan error lainnya adalah 1.07115679, 0.00153480, dan 0.00728019, kemudian dengan metode MLE diperoleh model terbaik Yit=9.91439533 +0.00003092Xit1- 0.00003164Xit2- 0.00001705Xit3. Dalam analisis data panel tidak seimbang komponen error dua arah, sebelum mengestimasi parameter model terlebih dahulu mengestimasi variansi komponen error karena nilai dari taksiran variansi komponen error ini digunakan untuk mencari nilai dari taksiran parameter untuk model regresi data panel tidak seimbang.Item ANALISIS DETEKSI BAHASA ISYARAT INDONESIA (BISINDO) DAN SISTEM ISYARAT BAHASA INDONESIA (SIBI) SECARA REAL-TIME MENGGUNAKAN MEDIAPIPE DAN GATED RECURRENT UNIT (GRU)(2023-02-18) NAJMA; Anindya Apriliyanti Pravitasari; Yusep SuparmanTunarungu adalah seseorang yang tidak dapat mendengar. Dalam berkomunikasi tunarungu membutuhkan bahasa isyarat. Terdapat dua jenis bahasa isyarat di Indonesia yaitu BISINDO dan SIBI. Namun, tidak semua orang dapat mengerti bahasa isyarat. Untuk memudahkan komunikasi antara tunarungu dengan orang yang tidak mengerti gerakan bahasa isyarat, penelitian ini menjelaskan bagaimana MediaPipe dan Gated Recurrent Unit (GRU) dapat digunakan untuk menerjemahkan gerakan bahasa isyarat. Model yang digunakan untuk mengklasifikasi sepuluh gerakan BISINDO mendapat akurasi sebesar 0.996, error- rate 0.004, spesifisitas 0.99778, presisi 0.9883, sensitivitas 0.98, dan f1-score sebesar 0.9798. Sedangkan model yang digunakan untuk mengklasifikasi sepuluh gerakan SIBI mendapat akurasi sebesar 1, error-rate 0, spesifisitas 1, presisi 1, sensitivitas 1, dan f1-score sebesar 1.Item Analisis Ekspektasi Biaya Pemeliharaan Mesin Wotan Jenis NC dengan Menggunakan Metode Markov Chains(2016-02-19) RANI ANDRIANI; Supartini Syarif; Yeny Krista FrantyPT. PINDAD (Persero) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi perangkat militer dan berbagai macam produk komersial yang ditangani oleh Divisi Mesin Industrial (MI). Mesin tidak selamanya berfungsi dengan baik, semakin lama mesin akan mengalami penuaan dan akan semakin sering mengalami kerusakan secara tiba-tiba. Sama halnya pada mesin Wotan jenis NC, sehingga menyebabkan total downtime yang tinggi dari bulan Januari 2009 hingga Desember 2014 sebesar 749 jam dan menyebabkan tidak tercapainya target persentase downtime mesin yaitu dibawah 5% setiap bulannya. Mesin Wotan memiliki kondisi kerusakan mesin yang berubah-ubah dari kondisi baik, rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat. Dengan adanya kondisi kerusakan mesin yang berubah-ubah dapat digunakan oleh perusahaan dalam mengantisipasi kerusakan serta menentukan biaya yang diperlukan dalam melakukan pemeliharaan. Namun, hal ini kurang dimanfaatkan oleh perusahaan, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan mesin 1,56 kali lebih besar dari biaya yang sudah dianggarkan oleh perusahaan. Maka dari itu, digunakan metode Markov Chains untuk menentukan ekspektasi biaya yang dibutuhkan perusahaan dalam melakukan pemeliharaan mesin. Dari hasil analisis diperoleh ekspektasi biaya pemeliharaan adalah sebesar Rp 1.765.947,00 atau 1,7 kali lebih besar dari biaya pemeliharaan yang sudah dianggarkan oleh perusahaan yaitu sebesar Rp 653.195,00. Ada kemungkinan hal ini yang menyebabkan tingginya downtime pada mesin karena sering terjadi kerusakan secara tiba-tiba yang disebabkan kurang maksimalnya anggaran biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sehingga kurang maksimal pula pemeliharaan mesinnya.Item Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Upah Minimum Regional Jawa Barat Menggunakan Regresi Data Panel(2014-08-21) ANNISA NUR; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenUpah minimum merupakan upah terendah yang diberikan kepada tenaga kerja dengan masa kerja kurang dari satu tahun. Setiap tahunnya terjadi polemik terkait dengan penetapan upah, baik dari kalangan buruh maupun pengusaha. Dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap faktor – faktor yang menjadi penentuan upah minimum yakni kebutuhan hidup layak, laju pertumbuhan ekonomi, daya serap tenaga kerja, dan besarnya usaha marginal agar penetapan upah di wilayah Jawa Barat dapat lebih baik. Pemekaran kabupaten/kota di wilayah Jawa Barat menjadikan data penelitian tidak lengkap. Sehingga penelitian ini mengaplikasikan analisis regresi data panel tidak lengkap dengan pendekatan model efek tetap (Fixed Effect Model) dan model komponen error satu arah (One-Way Error Component Model). Penggunaan taraf signifikansi sebesar 5% menunjukkan bahwa faktor wilayah berpengaruh dalam penetapan upah minimum, selain itu faktor daya serap tenaga kerja dan jumlah usaha marginal menjadi tiga faktor signifikan dalam penentuan upah minimum. Diperoleh hasil jika rata-rata kebutuhan hidup layak meningkat sebesar 1% maka upah minimum akan naik sebesar Rp 0.4335, kemudian jika rata – rata daya serap tenaga kerja meningkat sebesar 1% maka upah minimum akan naik sebesar Rp10720. Sedangkan jika rata – rata jumlah usaha marginal meningkat 1% maka upah minimum akan turun sebesarRp 1941.Item ANALISIS FAKTOR FAKTOR KASUS KEMATIAN IBU DAN BAYI MENGGUNAKAN BIVARIATE NEGATIVE BINOMIAL REGRESSION DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2018(2020-04-11) GANJAR WIJAYA; Yusep Suparman; Bertho TantularPada tahun 2018, Kabupaten Bandung mengalami pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terkecil dalam lima tahun terakhir. Fokus Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung untuk meningkatkan IPM adalah Indeks Kesehatan, yang besarnya ditentukan oleh Angka Harapan Hidup (AHH) dan sangat dipengaruhi oleh banyaknya kematian ibu dan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kematian ibu dan bayi di Kabupaten Bandung menggunakan teknik analisis regresi. Variabel respon yang digunakan terdiri dari dua buah variabel data cacah yang saling berkorelasi sehingga analisis regresi biasa kurang baik digunakan. Analisis regresi yang umum digunakan untuk variabel respon berupa data cacah adalah regresi poisson. Hal lain, pada analisis regresi poisson sering kali terjadi overdispersi bahwa variansi pada variabel respon lebih besar dibandingkan mean. Hal tersebut membuat standard error dari taksiran parameter regresi cenderung lebih rendah, sehingga menghasilkan hasil yang tidak valid. Model regresi binomial negatif bivariat merupakan salah satu model yang dapat digunakan untuk menangani kondisi tersebut. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa faktor yang berpengaruh signifikan terhadap jumlah kematian ibu dan bayi adalah persentase persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan. Model terbaik yang diperoleh adalah model tanpa melibatkan variabel persentase ibu hamil melakukan program K4 dan persentase penanganan komplikasi kebidanan dengan nilai AIC sebesar 752.5122.Item Analisis Faktor-Faktor Kemiskinan di Indonesia Menggunakan Regresi Data Panel(2022-08-23) FIKRI RASYAD BASTAMAN; Resa Septiani Pontoh; Yusep SuparmanKemiskinan merupakan salah satu masalah yang kompleks yang dihadapi oleh setiap negara dan sudah menjadi prioritas untuk menanggulangi masalah kemiskinan. Demikian pula pemerintah Indonesia menjadikan penanggulangan kemiskinan sebagai salah satu sasaran makro pembangunan yang tercantum dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Dengan meningkatnya angka kemiskinan maka akan meningkatkan angka pengangguran dan menurunkan kesejahteraan dari masyarakat negaranya. Maka dari itu, untuk menurunkan angka kemiskinan pemerintah Indonesia membutuhkan penanganan dalam menurunkan angka kemiskinan. Upaya tersebut di antaranya dapat disusun berdasarkan hasil dari menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel dengan data kombinasi dari data provinsi yang diamati dalam beberapa tahun menggunakan model Random Effect dengan metode penaksiran Generalized Least Squares (GLS). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa variabel yang signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia adalah rata-rata lama sekolah, umur harapan hidup, dan tingkat pengangguran terbuka.Item Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Kota Cirebon Menggunakan Metode Autoregressive Distributed Lag(2022-04-18) NADIA NABILLA SHAFIRA; Bertho Tantular; Triyani HendrawatiPertumbuhan ekonomi merupakan proses perkembangan suatu wilayah dalam mencapai kondisi perekonomian yang lebih baik. Pertumbuhan ekonomi dapat bernilai positif maupun negatif. Di tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Kota Cirebon mengalami pertumbuhan negatif yang artinya terdapat penurunan produksi barang dan jasa. Untuk memulihkan perekonomian Kota Cirebon, perlu diketahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, seperti tingkat pengangguran terbuka dan laju pertumbuhan penduduk. Berdasarkan studi literatur, variabel ekonomi memerlukan waktu untuk merespons perubahan dari variabel ekonomi lainnya. Maka dari itu, penaksiran besar kontribusi faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dilakukan menggunakan Autoregressive Distributed Lag. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh laju pertumbuhan ekonomi pada lag pertama dan kedua serta tingkat pengangguran terbuka pada saat ini dan lag pertama.Item ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INCIDENCE RATE PNEUMONIA PADA BALITA DI KABUPATEN PURWAKARTA MENGGUNAKAN REGRESI SPASIAL DATA PANEL(2023-02-19) NADIYAH NISRINA; Yudhie Andriyana; Budhi HandokoPneumonia merupakan bentuk infeksi pernafasan akut yang menyerang paru paru yang dapat menyebabkan peradangan kantung udara akibat alveoli berisikan nanah dan cairan. Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan incidence rate pneumonia pada balita yaitu dengan mengidentifikasi faktor-faktor dan pemetaan incidence rate pneumonia pada balita di Kabupaten Purwakarta. Pneumonia dipengaruhi oleh banyak faktor namun adanya keterbatasan informasi menyebabkan adanya faktor yang tidak dimasukkan ke dalam model (omitted variables). Tingkat kejadian pneumonia pada balita di kecamatan Kabupaten Purwakarta juga diduga saling berkaitan satu sama lain (dependensi spasial). Pemodelan dengan Fixed Effect Spatial Model dapat memperhatikan adanya aspek kewilayahan pada data panel yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan faktor imunisasi campak MR2, berat badan lahir rendah, pemberian ASI eksklusif, dan perilaku hidup bersih dan sehat berpengaruh secara signifikan terhadap incidence rate pneumona pada balita di Kabupaten Purwakarta. Berdasarkan hasil pemetaan, Kecamatan Wanayasa memiliki risiko tingkat kejadian (incidence rate) pneumonia pada balita yang tinggi, sedangkan Kecamatan Campaka, Pondoksalam, dan Darangdan memiliki risiko tingkat kejadian (incidence rate) pneumonia pada balita yang rendah.Item Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Reksa Dana Menggunakan Unbalanced Panel Data(2022-09-19) ADELIA RIZA; Achmad Bachrudin; I Gede Nyoman Mindra JayaReksa dana merupakan salah satu instrument pasar modal yang dirancang secara sederhana dengan tujuan investor yang memiliki keterbatasan modal, waktu, dan keahlian. Setiap tahunnya, total kelolaan Nilai Aktiva Bersih mengalami kenaikan dan menjadi penting bagi investor untuk melihat kinerja reksa dana tersebut sebagai bagan pertimabangan. Penelitian ini menjelaskan bagaimana factor-faktor makro ekonomi mempengaruhi kinerja reksa dana dengan menggunakan analisis regresi. Data yang digunakan memiliki struktur cross-section dan time-series dan data penelitian yang digunakan diketahui tidak seimbang sehingga digunakan metode analisis regresi data panel tidak seimbang (Unbalanced Panel Data). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa inflasi memiliki pengaruh berkebalikan arah dengan kinerja reksa dana, sedangkan PDB dan kurs memiliki pengaruh searah.Item ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA BERSIH MENGGUNAKAN PENDEKATAN VECTOR ERROR CORRECTION MODEL (VECM)(2023-03-01) RAIDA SHAFA KAMILAH; Triyani Hendrawati; Resa Septiani PontohSalah satu cara dalam mengukur kinerja sebuah bank dapat dilihat dari laporan keuangan bank tersebut. Kinerja sebuah perusahaan sering diukur dari bagaimana kemampuan perusahaan tersebut menghasilkan laba (keuntungan). Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi laba bersih yang didapatkan suatu perusahaan, diantaranya adalah aset produktif dan dana pihak ketiga. Secara teori, aset produktif, dan dana pihak ketiga memang memiliki hubungan dengan laba bersih. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laba bersih di PT. BPRS HIK Parahyangan menggunakan pendekatan Vector Error Correction Model (VECM). Dari hasil penelitian didapatkan jika aset produktif berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba bersih baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Sedangkan dana pihak ketiga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap laba bersih baik jangka panjang ataupun jangka pendek. Hasil analisis Kausalitas Granger menunjukan bahwa aset produktif dan dana pihak ketiga berpengaruh terhadap laba bersih.