Fakultas Kedokteran
Permanent URI for this community
Browse
Browsing Fakultas Kedokteran by Subject "Aaptos suberitoides"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item EFEK SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL Aaptos suberitoides TERHADAP VIABILITAS SEL KANKER GLIOBLASTOMA MULTIFORME U-87 SECARA IN VITRO(2023-07-13) ROHIM HERMAWAN; Fathul Huda; Muhammad Hasan BashariTujuan: untuk mengevaluasi aktivitas sitotoksik ekstrak etanol Aaptos suberitoides pada cell line glioblastoma U87. Metode: Sel U87 diberi perlakuan dengan ekstrak etanol Aaptos suberitoides. Kami menguji dua ekstrak Aaptos suberitoides dari Pulau Pramuka (OAA-1) dan Pulau Tinjil (OAA-2). Setelah inkubasi 72 jam dengan pengobatan, kami melakukan pengamatan mikroskopis dan uji MTT. Kristal formazan hasil reaksi MTT dianalisis menggunakan pembaca plat mikro fotometrik untuk mendapatkan IC50. Hasil: Ekstrak menunjukkan aktivitas sitotoksik pada sel U87. IC50 dari OAA-1 dan OAA-2 masing-masing adalah 38,17 ppm dan 24,48 ppm. Kesimpulan: Ekstrak etanol Aaptos suberitoides berpotensi sebagai kandidat terapi kanker Glioblastoma Multiforme.Item Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Spons Laut (Aaptos suberitoides) Terhadap Salmonella Typhi Secara In Vitro(2021-07-09) DENY RUDIANSYAH; Sunarjati; Eko Fuji AriyantoSalmonella enterica serotipe Typhi (Salmonella Typhi) merupakan bakteri bersifat patogen Gram negatif berbentuk batang yang menyebabkan demam tifoid. Terapi farmakologi pada demam tifoid meliputi pemberian antibiotik terdiri dari kloramfenikol, sefotaksim, ampisilin, kotrimoksazol, dan fluorokuinolon. Penggunaan antibiotik pada pengobatan penyakit ini telah menimbulkan terjadinya resistensi Salmonella terhadap beberapa antibiotik. Akibat resistensi bakteri terhadap beberapa antibiotik, maka diperlukan pencarian senyawa aktif sebagai zat antimikroba dari biota laut sebagai alternatif pemecahan masalah resistensi tersebut. Contoh biota laut yang mempunyai potensi tersebut adalah spons laut (Aaptos suberitoides). Telah banyak penelitian tentang kandungan metabolit bioaktif pada spons yang menjanjikan prospek dalam penemuan obat, namun efek antibakteri dari ekstrak spons pada komponen bakteri masih harus diteliti agar menjadi obat alternatif dengan efek samping relatif lebih rendah dibandingkan antibiotik dengan risiko resistensi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak A.suberitoides dengan melihat zona hambatnya menggunakan metode Kirby Bauer modifikasi menggunakan sumuran, kemudian dilakukan uji dilusi cair untuk menentukan konsentrasi hambat minimal (KHM) terhadap bakteri uji sehingga dapat diketahui efek bakteriostatik ekstrak tersebut. Uji kosentrasi bunuh minimal (KBM) digunakan untuk mencari nilai konsentrasi bakterisidal minimal yang dapat membunuh bakteri uji, sehingga dapat diketahui efek bakterisidalnya. Scanning electron microscope (SEM) digunakan untuk mengamati mekanisme kerja ekstrak tersebut dengan melihat kerusakan morfologi dinding sel bakteri uji dibandingkan dengan kontrol positif ampisilin, kontrol negatif tanpa perlakuan. Ekstrak A.suberitoides diuji terhadap S. Typhi pada konsentrasi 12.800, 6.400, 3.200, 1.600, 800, 400, 200, 100 ppm. Ekstrak A.suberitoides membentuk zona hambat tertinggi pada konsentrasi 12.800 ppm yaitu dengan rataan diameter 19,97 mm. Besarnya KHM diperoleh pada konsentrasi 6.400 ppm sedangkan nilai KBM tidak dapat ditentukan. Pengamatan SEM memberikan informasi rusaknya morfologi sel Salmonella Typhi yang diberi ekstrak A.suberitoides ditandai adanya perubahan sel bakteri yang hancur pada bagian ujungnya, adanya pembengkakan atau lebih besar dibandingkan dengan sel bakteri yang normal dan tanpa perlakuan. Kesimpulan ekstrak A.suberitoides memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. Typhi pada konsentrasi 12.800 ppm dan 6.400 ppm yang dikategorikan kuat.