Fakultas Kedokteran
Permanent URI for this community
Browse
Browsing Fakultas Kedokteran by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 957
Results Per Page
Sort Options
Item GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA SERTA FAKTOR PREDISPOSISI ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS XI SMA NEGERI 1 PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2012(2009) DEA AGISTIANI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Remaja putri merupakan kelompok rawan menderita anemia. Di Indonesia prevalensi anemia pada remaja putri yaitu 28%. Data Survei Kesehatan Rumah Tangga menyatakan prevalensi anemia gizi pada remaja putri usia (10-18 tahun) 57,1%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian anemia serta faktor predisposisi anemia pada remaja putri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampel dengan jumlah sampel 31 orang, data primer diperoleh dengan observasi langsung pemeriksaan kadar Hb menggunakan Hb digital, pengukuran antropometri IMT, serta wawancara menggunakan kuesioner dan recall 2x24 jam, kemudian data dianalisis secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan 25,6% remaja putri kelas XI SMA Negeri 1 Pangalengan Kabupaten Bandung mengalami anemia, 67,7% remaja putri yang anemia memiliki pengetahuan cukup mengenai gizi dan anemia, 100% remaja putri yang anemia mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dalam makanan sehari-hari, 61,3% remaja putri yang anemia memiliki status gizi normal, dan 64,5% remaja putri yang anemia tidak mengalami infeksi. Simpulan penelitian ini adalah adanya remaja putri yang mengalami anemia walaupun sebagian besar mempunyai pengetahuan cukup mengenai gizi dan anemia, mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, memiliki status gizi normal, dan tidak mengalami infeksi. Kata Kunci : Anemia, remaja putriItem DUKUNGAN SUAMI DALAM PEMELIHARAAN KESEHATAN IBU HAMIL MULTIGRAVIDA BERDASARKAN KARAKTERISTIK SUAMI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATUJAJAR KABUPATEN BANDUNG BARAT(2010) SELVINA SITUMORANG; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenDukungan suami merupakan faktor yang penting dalam meningkatkan kesehatan ibu hamil. Dukungan suami yang baik bisa membuat istri menjadi bahagia dan menghayati masa kehamilan dengan tenang dan mencapai keberhasilan dalam tugas perkembangan kehamilannya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dukungan suami dalam pemeliharaan kesehatan ibu hamil multigravida berdasarkan karakteristik suami di wilayah kerja Puskesmas Batujajar Kabupaten Bandung Barat periode Mei-Juni tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil multigravida yang berjumlah 291 orang dan dijadikan sampel sebanyak 74 orang. Data karakteristik dan dukungan suami diperoleh melalui kuesioner yang sudah dikumpulkan serta dianalisa secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua ibu hamil mendapat dukungan fisik sebanyak 100% dan dukungan psikologis yang cukup mendukung sebanyak 85%. Tingkat dukungan yang paling tinggi dilihat dari karakteristik usia berada pada rentang 20-35 tahun yaitu sebanyak 40%, pendidikan: ada pada suami dengan pendidikan terakhir SMA yaitu sebanyak 60%, untuk pekerjaan dukungan yang paling tinggi adalah dari suami dengan pekerjaan wiraswasta yaitu sebanyak 24%. Simpulan penelitian ini adalah ibu hamil multigravida pada penelitian ini lebih banyak memperoleh dukungan suami dalam bentuk fisik dibandingkan psikologis dan semakin tinggi pendidikan seorang suami maka dukungan yang diberikan pada istrinya pun semakin baik. Kata Kunci : Dukungan suami, karakteristik suami, multigravida, pemeliharaan kehamilan.Item Studi Evaluasi Penyuluhan Kesehatan pada Program Pembinaan dan Pemberdayaan Anak Jalanan di Kota Bandung Terkait Dengan Perubahan Kesiapan Perilaku Berisiko Kesehatan Berdasarkan Transtheoretical Mode(2011) SUPRIYANTO; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenFenomena perilaku merokok dan minum minuman beralkohol anak jalanan di Kota Bandung berdampak terhadap terjadinya penyakit infeksi saluran pernafasan, pencernaan dan risiko tinggi terhadap gangguan kejiwaan. Upaya peningkatan pengetahuan, kemampuan dan kesadaran anak jalanan melalui penyuluhan kesehatan telah dilakukan tetapi perilaku berisiko kesehatan anak jalanan di Kota Bandung masih tinggi, sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan terkait dengan kesiapan perubahan perilaku berisiko kesehatan anak jalanan berdasarkan transtheoretical model. Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi penyuluhan kesehatan pada program pembinaan dan pemberdayaan anak jalanan, menganalisis perbedaan kesiapan perubahan perilaku merokok dan minum minuman beralkohol sebelum dan tiga bulan sesudah penyuluhan kesehatan pada anak jalanan di Kota Bandung dengan menggunakan transtheoretical model. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran kualitatif dan kuantitatif yaitu concurrent embedded. Subyek dan obyek penelitian ini adalah pejabat Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Kota Bandung termasuk anak jalanan Kota Bandung. Pada tahap kualitatif yaitu mengevaluasi kegiatan penyuluhan kesehatan pada program pembinaan dan pemberdayaan anak jalanan di Kota Bandung. Pada tahap kuantitatif menganalisis dampak dari penyuluhan kesehatan terhadap kesiapan perubahan perilaku merokok dan minum minuman beralkohol kelompok sasaran. Hasil dari 29 sampel yaitu anak jalanan yang merokok dan minum minuman beralkohol dan terpapar penyuluhan kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bandung didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan kesiapan perubahan perilaku merokok pada tahap action (p = 0,004) dan maintenance (p = 0,013), sedangkan untuk tahap precontemplation, contemplation dan determination tidak terdapat perubahan (p > 0,05). Perilaku minum minuman beralkohol, terdapat perbedaan kesiapan perubahan perilaku pada tahap action (p = 0,001) dan Maintenance (p = 0,002), sedangkan untuk tahap precontemplation, contemplation dan determination tidak terdapat perubahan (p >0,05). Simpulan bahwa penyuluhan kesehatan pada program pembinaan dan pemberdayaan anak jalanan tidak meningkatkan kesiapan perubahan perilaku merokok dan minum minuman beralkohol pada tahap precontempelation, contempelation dan determination, tetapi merubah tahap action dan maintenance. Seiring dengan pembangunan kesehatan kepedulian terhadap anak jalanan penting untuk memberikan penyuluhan kesehatan tentang pencegahan perilaku berisiko kesehatan dengan pendekatan sesuai dengan latar belakang keluarga dan pendidikan. Kata kunci: anak jalanan, penyuluhan kesehatan, transtheoretical modelItem Perbandingan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Dengan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Asuhan Kebidanan IV STIKes Cirebon(2011) NORMA MARDIANI; Insi Farisa Desy Arya; Oki SuwarsaPembelajaran dengan pendekatan Teacher Centered Learning paling umum diterapkan di institusi pendidikan. Model pembelajaran ini kurang melibatkan peserta didik, sehingga pembelajaran tidak efektif dan mempengaruhi prestasi belajarnya. Hasil belajar merupakan salah satu indikator keberhasilan peserta didik selama melaksanakan perkuliahan. Untuk itu, perlu adanya pola pembelajaran yang merangsang peserta didik aktif memahami pembelajaran teori melalui pembelajaran empirik dengan menggunakan model pembelajaran berbasis portofolio. Tujuan penelitian menganalisis model pembelajaran berbasis portofolio dengan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar, model pembelajaran berbasis portofolio dengan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar pada kelompok prestasi belajar 0.05), nilai rata-rata hasil belajar portofolio 3.37 dan konvensional 3.29. Simpulan hasil penelitian ini model pembelajaran berbasis portofolio lebih baik dibandingkan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar, model pembelajaran berbasis portofolio lebih baik dibandingkan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar pada kelompok prestasi belajar <3, model pembelajaran berbasis portofolio lebih baik dibandingkan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar pada kelompok prestasi belajar ≥3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan variabel moderator, seperti gaya berpikir, intelektualitas majemuk serta memperbanyak jumlah sampel penelitian, rancangan eksperimen yang lebih kompleks, waktu penelitian yang lebih lama. Selain itu, peranan peserta didik, pengajar dan institusi pendidikan yang saling menunjang dalam menumbuhkan minat dan kreatifitas peserta didik.Item GAMBARAN ACUTE PHYSIOLOGIC AND CHRONIC HEALTH EVALUATION (APACHE) II, LAMA PERAWATAN, DAN LUARAN PASIEN DI RUANG INTENSIF RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG PADA TAHUN 2017(2012) BRAMANTYO PAMUGAR; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenSkor acute physiologic and chronic health evaluation (APACHE) II, lama perawatan, dan luaran pasien merupakan indikator penting di Intensive Care Unit (ICU). Ketiga indikator ini dapat berbeda dari satu tempat ke tempat lain. Ketiga indikator ini dapat dibandingkan di tempat lain dalam rangka peningkatan pelayanan ICU. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran skor APACHE II, lama perawatan, dan luaran pasien yang dirawat di ICU RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2017. Metode yang digunakan adalah deskriptif observasional yang dilakukan secara retrospektif terhadap 303 obyek penelitian. Penelitian ini dilakukan di bagian rekam medis pada bulan April 2018. Penelitian ini memperoleh hasil skor APACHE II berkisar antara 0−56 dengan rerata 16,68, angka mortalitas sebesar 130 (42,3%), dan lama perawatan berkisar antara 2−79 hari dengan rerata 9,89 hari. Data lain yang diperoleh mengemukakan ketidaksesuaian angka mortalitas aktual yang dapat dikarenakan perbedaan acuan prediksi mortalitas, derangement pada pasien cedera kepala, bias yang disebabkan karena penatalaksanaan pasien pre-ICU, dan satu waktu pemeriksaan skor APACHE II. Skor APACHE II pada pasien yang dirawat di ruang intensif membentuk gambaran grafik bell-shaped terhadap lama perawatan.Item GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENCARIAN PENGOBATAN UNTUK MENANGANI INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT DI KABUPATEN INDRAMAYU DAN MAJALENGKA TAHUN 2014 (Studi di Daerah Kejadian Luar Biasa Avian Infl(2012) WIDYANI RACHIM; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenLatar Belakang. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) masih menjadi masalah dunia. Insidensi ISPA adalah 17% pertahun pada balita di Indonesia dan menjadi penyebab utama kematian bayi dan balita, serta berada dalam 10 peringkat teratas penyakit rawat inap. ISPA merupakan gejala awal penyakit berbahaya seperti infeksi flu burung. Cara masyarakat dalam mencari pengobatan berpengaruh terhadap morbiditas dan mortalitas penyakit ini, sehingga penting untuk diketahui agar dapat dilakukan intervensi. Metode. Penelitian ini merupakan studi potong lintang deskriptif kuantitatif. Didapatkan total 57 keluarga dari tiga desa di Kabupaten Majalengka dan Indramayu, Jawa Barat. Metode penelitian dengan teknik wawancara terstruktur menggunakan kuesioner. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Hasil. Terdapat 16 keluarga memiliki balita dan 34 memiliki anak berumur 5—18 tahun. Pola pengobatan pada balita, anak, dan dewasa sangat bervariasi. Kecenderungan pengobatan yang dipilih adalah pengobatan sendiri pada tahap pertama, selanjutnya ke tenaga medis. Pengobatan tahap pertama yang paling banyak dipilih adalah pengobatan sendiri. Dari pemilih pengobatan sendiri, 90-100% memilih obat bebas. 80% mengakhiri pengobatan setelah menemui tenaga medis. Faktor yang mempengaruhi pengobatan antara lain faktor biaya, jarak, dan kondisi sakit. Kesimpulan. Tidak ada perbedaan dalam pola pengobatan antar kategori umur. Sebagian besar responden memilih pengobatan sendiri menggunakan obat-obatan dari warung lali ke tenaga medis saat penyakit tidak sembuh.Item Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri dalam Menghadapi Perubahan Fisik(2012) RIZKI SITI NURA`FIAH; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenHasil survey demografi kesehatan Indonesia tahun 2012 menunjukkan sebanyak 8,42 persen remaja putri tidak mengetahui apapun tentang tanda-tanda yang akan dialami pada saat wanita mengalami pubertas dan hampir separuh remaja putri tidak mengetahui waktu pubertas. Apabila remaja telah dipersiapkan dan mendapatkan informasi tentang perubahan tersebut maka mereka tidak akan mengalami kecemasan dan reaksi negatif lainnya dalam menghadapi masa pubertas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri dalam menghadapi perubahan fisik di SMPN 3 Jatinangor. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional subyek penelitian seluruh siswi yaitu sebanyak 179 orang. Untuk pengumpulan data digunakan data primer dari kuesioner. Penelitian menerapkan analisis data univariat. Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan remaja putri mengenai perubahan fisik sebagian besar dalam kategori kurang (38,4%). Penelitian untuk sikap remaja putri sebagian besar dalam kategori siap sebanyak 59 orang (59,6%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengetahuan remaja putri mengenai perubahan fisik sebagian besar dalam kategori kurang. Sebagian besar remaja putri memiliki sikap positif dalam menghadapi perubahan fisik.Item GAMBARAN FUNGSIONAL AKTIVITAS KEGIATAN SEHARI-HARI BERDASARKAN DERAJAT NYERI SENDI PADA PASIEN LANSIA DENGAN OSTEOARTRITIS LUTUT(2012-07-23) SALSABILA FIRDAUSIA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPeningkatan usia harapan hidup mengakibatkan peningkatan jumlah lansia.Pada lansia dapat terjadi penurunan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri danmempertahankan fungsi normalnya (degenerasi) sehingga dapat dijumpai penyakitdegeneratif, salah satunya osteoartritis (OA). OA merupakan jenis artritis yang palingsering dijumpai, terutama pada lansia, dan yang paling banyak ditemukan pada sendilutut. Selain degeneratif, OA dapat disebabkan oleh proses inflamasi sehinggamenimbulkan nyeri dan penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas kegiatansehari-hari (AKS). Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran fungsional AKSberdasarkan derajat nyeri lutut pada lansia yang menderita OA lutut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif potong lintang dengan jumlah sampel 74 orang. Responden adalah pasien OA lutut di Klinik Geriatri RSHSBandung periode Maret-April 2011. Derajat nyeri sendi dinilai dengan Visual AnalogScale (VAS) dan AKS dinilai dengan indeks Barthel. Dari hasil penelitian didapatkan derajat nyeri VAS terbanyak ada padakategori nyeri ringan (47 orang). Derajat AKS Indeks Barthel terbanyak ada padakategori ketergantungan ringan (44 orang). Sedangkan untuk derajat AKS IndeksBarthel berdasarkan derajat nyeri sendi VAS terbanyak ada pada kategori nyeri VASringan dengan ketergantungan ringan (25 orang). Dari hasil penelitian didapatkesimpulan bahwa semakin berat nyeri sendi, maka semakin terganggu fungsionalAKS. Increase in life expectancy resulted in increasing amount of elderly people. Inelderly, there is declining on tissue ability for repairing itself and maintaining normalfunction (degeneration), then degenerative diseases are commonly found, one of themis osteoarthritis (OA). Osteoarthritis (OA) is the most common type of arthritis andmore common in elderly. Most common type of OA is knee joint. Besidesdegenerative reason, OA is also caused by inflammation process that result in painand declining ability to do activity daily living (ADL). This research aims to find outthe functional ADL based on pain severity of knee joint in elderly with knee OA. This research was conducted by cross sectional descriptive method with a sample of 74 persons. The research subjects were knee OA patients in Geriatri ClinicHasan Sadikin Hospital Bandung in March - April 2011 period. Knee joint painseverity was measured by Visual Analog Scale (VAS), and ADL was determined byBarthel Index questionnaire. From the research, the result was pain severity VAS mostly found in mild paincategory (47 people). Functional ADL Barthel Index was mostly found in milddependency category (44 people). Functional ADL Barthel Index based on painseverity of knee joint was mostly found in mild pain category with mild dependency(25 people). This showed that the more severe the knee pain, the more disturbed theADL.Item EVALUASI PENDISTRIBUSIAN KARTU PESERTA JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) DI KECAMATAN SOREANG KABUPATEN BANDUNG(2012-07-23) IKRIMAH NURULAZMI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenSejak tahun 2008, pemerintah telah mencanangkan program JaminanKesehatan Masyarakat (Jamkesmas) untuk memenuhi hak kesehatan warganya,terutama bagi masyarakat kurang mampu. Sampai saat ini, masih terjadi banyakmasalah dalam hal pendistribusian kartunya kepada yang berhak menerima.Penelitian ini bermaksud untuk mengevaluasi pendistribusian kartu Jamkesmas diKecamatan Soreang Kabupaten Bandung Penelitian ini menggunakan medote semi kualitatif. Metode kualitatifdigunakan dengan melakukan wawancara secara mendalam kepada pihak-pihakyang berwenang dalam Jamkesmas. Metode kuantitatif menggunakan kuesionerditujukan terhadap 96 responden penerima kartu Jamkesmas. Tidak seperti peraturan yang telah ditetapkan pemerintah, KabupatenBandung menggunakan data dari Badan Keluarga Berencana dan PemberdayaanPerempuan (BKBPP) sebagai sumber data masyarakat miskin yang akandibuatkan kartunya. BKBPP ini juga berperan sebagai tenaga pengentri bersamaPT.Askes dan sebagai distributor kartu Jamkesmas. Hasil penelitian ini jugamenunjukkan sebagian besar (67%) seluruh anggota keluarganya memiliki kartuJamkesmas, sebagian lagi (14%) kartu Jamkesmas hanya dimiliki oleh sebagiananggota keluarganya, dan masih ada (19%) keluarga yang tidak satu pun anggotakeluarganya memiliki kartu Jamkesmas. Dilihat dari segi kelayakan, terdapatperbedaan ketepatan distribusi kartu Jamkesmas berdasarkan kriteria BPS (65,6%)dan kriteria BKKBN (94,8%). Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa distribusikartu peserta Jamkesmas di Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung belum dirasaoptimal karena masih ada responden yang tidak menerima kartu Jamkesmas.Item PENGARUH PEMBERIAN MADU ATAU KISMIS TERHADAP PENINGKATAN WAKTU TEMPUH RENANG 100 M PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNPAD(2012-07-23) AHMAD MEIYANTO W U; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPerforma renang dapat dimodifikasi dengan pemberian suplemen sesaat sebelum renang. Namun masih sedikit penelitian yang dilakukan untuk membandingkan pengaruhnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengukur perbedaan pengaruh madu atau kismis terhadap waktu tempuh renang 100 meter. Metode penelitian ini adalah cross-over randomized experimental. Subjek direkrut dengan menggunakan metode purposive sampling. Subjek yang berhasil mengikuti penelitian sampai tuntas berjumlah 10 mahasiswa pria. Subjek diberikan 1 gr/kg berat badan madu atau kismis 45 menit sebelum pengukuran yang diacak urutan pemberiannya. Subjek dicatat waktu tempuh renang berjarak 100 meter. Tidak ada perbedaan waktu tempuh yang signifikan pada kelompok yang diberikan kismis dibandingkan kontrol (168,6 ± 52,2 detik dan 185,1 ± 58,0 detik secara berurutan, p=0,053). Kelompok madu juga tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dibandingkan kontrol (184,2 ± 64,0 detik dan 185,1 ± 58,0 detik secara berurutan, p=0,812). Perbandingan antara kelompok paparan kismis dan madu juga tidak signifikan (p=0,064). Oleh karena itu, tidak ada perbedaan waktu rata-rata yang signifikan pada kelompok paparan madu dan kelompok paparan kismis. Namun secara klinis hal tersebut masih menunjukkan perbedaan yang cukup berarti. Diketahui beberapa faktor peracu seperti faktor adaptasi latihan dan faktor motivasi mempengaruhi hasil penelitian ini.Item GAMBARAN KESEDIAAN DOKTER UMUM DI KOTA BANDUNG MENJADI PENYELENGGARA PELAYANAN KESEHATAN PRIMER PADA PROGRAM ASURANSI KESEHATAN(2012-07-23) AULIA ASMARANTAKA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenKementerian Kesehatan Republik Indonesia mencanangkan terwujudnya Jaminan Kesehatan Semesta pada akhir 2014. Banyak pembenahan yang harus dilakukan untuk mencapainya, salah satunya sistem pembiayaan kesehatan. Sistem pembiayaan yang akan digunakan untuk mewujudkan program ini ialah asuransi kesehatan. Dalam sistem ini, peran dokter umum sangat penting sebagai penyedia pelayanan kesehatan primer. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran kesediaan dokter umum di Kota Bandung menjadi penyedia pelayanan kesehatan primer pada program asuransi kesehatan yang akan dicanangkan pemerintah sebagai sistem pembiayaan untuk mewujudkan Jaminan Kesehatan Semesta pada tahun 2014. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat FK UNPAD. Data yang dipakai merupakan data penelitian kajian pembiayaan kesehatan Kota Bandung. Desain penelitian ini adalah studi deskriptif. dengan metode pengambilan satu waktu tanpa ada intervensi dan tindak lanjut yang dilakukan setelahnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran kesediaan dokter umum untuk menjadi penyelenggara pelayanan kesehatan primer pada program asuransi kesehatan adalah adalah sebesar 68,55% sedangkan kesediaan untuk menjadi penyelenggara pelayanan kesehatan primer pada program asuransi kesehatan yang akan dikembangkan oleh Pemerintah Kota Bandung adalah sebesar 68,25%. Mayoritas dokter umum yang berpraktik di Kota Bandung bersedia bekerja sama dengan pihak ketiga atau lembaga asuransi kesehatan. Dari penelitian ini juga didapatkan lebih dari setengah responden, sebesar 54,08%, tidak bersedia untuk dibayar lebih rendah dari tarif di tempat praktiknya saat ini. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar dokter umum di Kota Bandung bersedia menjadi penyelenggara pelayanan kesehatan primer pada asuransi kesehatan dengan bayaran yang tidak lebih rendah dari tarif di tempat praktiknya saat ini.Ministry of Health Republic of Indonesia declared the Universal Health Coverage will established in late 2014. Many improvements have to do to achieve it, include health financing system reform. Financing system that will be used to realize this program is health insurance. In this system, the role of general practitioners are very important as providers of primary health care. This study aims to know the willingness of general practitioners in Bandung to be primary health care providers in the health insurance program that will be launched by the government as a financing system to realize the Universal Health Coverage in 2014. This study uses secondary collected by the Department of Community Health Sciences, Faculty of Medicine, University of Padjadjaran. The data used is from the study of Bandung health financing research. The study design was a descriptive study. by the method of taking in one time without any intervention and follow-up to do afterwards. These results indicate that the willingness of physicians to become primary care providers in the health insurance program amounted to 68.55% while the willingness to be a primary health care providers in the health insurance program developed by Bandung City Government is at 68.25 %. The majority of general practitioners practicing in the Bandung are willing to work in health insurance. From this study also found that more than half of respondents, at 54.08%, not willing to be paid less than the rate in the current practice. The conclusion of this study is mainly general practitioners in the city of Bandung are willing to be the primary health care providers in the health insurance for fee that is not lower than rates in the current practice.Item THE ANTIFUNGAL EFFECT OF Nigella sativa (BLACK SEED) OIL AGAINST Candida albicans IN VITRO(2012-07-23) NURUL AIMAN BINTI ISMAIL; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenNigella sativa is often used as a natural remedy for some diseases. Nigella sativa is known to have many active substances. The volatile oil of Nigella sativa contains the substances: thymoquinone, dithymoquinone, thymohydroquinone, thymol, and tannin which are considered to inhibit the growth of bacteria, fungi, and parasites. Infectious disease is still one of a major health problems. Candidiasis is a mycotic infection caused by members of the genus Candida. About 70% of all human Candida infections are caused by Candida albicans. Candidiasis are include superficial (cutaneous or mucosal) infection and systemic infection. This research is aimed to know the antifungal effect of Nigella sativa oil towards Candida albicans. The study was done by descriptive laboratory study. The experiment is done to determine the inhibition zone of Nigella sativa against Candida albicans using Modified Kirby Bauer Susceptibility Test method. Continue with determination of the Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum Fungicidal Concentration (MFC). The result shows inhibition zone on the Sabouraud agar of Candida albicans. The mean diameter of inhibition zones are 11.0 mm, 11.7 mm, 12.0 mm, 13.0 mm, 13.7 mm, 14.8 mm, and 15.3 mm for Nigella sativa concentration of 40%, 50%, 60%, 70%,80%, 90% and 100%, respectively. In the MIC and MFC tests, the procedure cannot be done and the results cannot be obtained because the fungal suspension cannot be mixed homogenously with the Nigella sativa oil. The result shows that Nigella sativa oil has an antifungal effect on Candida albicans.Item RASIO KOMPONEN DARAH YANG TELAH DITES REAKSI SILANG DENGAN YANG DITRANSFUSIKAN DI RUMAH SAKIT DOKTER HASAN SADIKIN PADA TAHUN 2010(2012-07-23) FADLAN AZIMAN HERYA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPengujian reaksi silang komponen darah Whole Blood (WB) dan Packed Red Cells (PRC) dilakukan secara rutin di bank darah Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin. Komponen darah dites reaksi silang untuk nantinya diserahkan kepada bagian yang meminta. Tetapi ada kalanya darah yang telah dites reaksi silang tidak diambil atau dikembalikan. Hal ini tentu saja membuat waktu, tenaga, dan biaya yang dilakukan untuk tes reaksi silang menjadi sia-sia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio jumlah darah yang telah dites reaksi silang (yang diminta) dan jumlah darah yang ditransfusikan (yang diserahkan), atau Crossmatch to Transfusion ratio (C/T ratio). Penelitian dilakukan dengan metode retrospektif deskriptif, menggunakan formulir permintaan darah sebagai sumber informasi. Melihat hasil C/T ratio dapat dicari cara untuk menanggulangi pelaksanaan tes reaksi silang yang sia-sia. Hasil penelitian ini memperlihatkan C/T ratio untuk WB sebesar 16.3 sedangkan untuk PRC sebesar 1.8. Hasil C/T ratioWB lebih besar dari yang disarankan (Crossmatch test for blood component Whole Blood and Packed Cells is routinely done in Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin’s blood bank. The crossmatched blood then send to departement that asked for it. But sometimes the crossmatched bloods are unused or being sent back. This makes all the money, time, work that has been used for the test become useless. The aim of this study is calculating the Crossmtched/Tranfusion ratio for WB and PRS in Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin’s blood bank. This is a descriptive retrospective study, using blood request form as the source of information, we count the amount of blood that demanded, and issued, then we calculate the C/T ratio. Using the C/T ratio that we found we could find the way to avoid doing useless crossmatch test. The result shows C/T ratio fro WB is 16.3, while for PRC is 1.8. C/T ratio for WB is bigger than the recommendation (strategies to make it more effective is needed.Item POLA MEROKOK GURU-GURU SLTA JATINANGOR(2012-07-24) PRAMEDIA D P; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenDi berbagai media massa banyak diberitakan tentang masalah merokok dilingkungan sekolah. Di berbagai sekolah saat ini mulai menerapkan kebijakanuntuk tidak merokok di lingkungan sekolah. Peraturan tersebut berlaku untuk parapengajar, staf sekolah, dan para murid. Namun banyak diberitakan para gurumerokok di lingkungan sekolah. Metode penelitian ini merupakan metode deskriptif. Data dikumpulkandari seluruh guru laki-laki di SLTA Jatinangor. Dari hasil penelitian diketahuijumlah guru yang merokok di Jatinangor adalah 48%. Dari hasil penelitian inijuga diketahui perokok ringan 37.8, perokok sedang 33.3%, perokok berat 28.9%.Paling sering guru merokok dengan rokok filter atau rokok putih. Tempatmerokok para guru di lingkungan sekolah adalah di kantin, ruang guru, dan wcguru. In various media had many reported about of smoking problem in theschool environment. In many schools are now starting to implement a policy of nosmoking in the school environment. The regulation applies to teachers, schoolstaffs, and students. But many teachers had reported smoking in the schoolenvironment. This research method is descriptive method. Data were collected from allmale teachers in high school Jatinangor. From this study result shows the numberof teachers who smoke in Jatinangor is 48%. From the study also shows 37.8 mildsmokers, 33.3% moderate smokers, and 28.9% heavy smokers. Most oftenteachers smoking with cigarette filters or white cigarettes. The place of theteachers to smoke in the school environment is in the canteen, staff room, andlavatory teacher.Item GAMBARAN FAKTOR RISIKO PADA PENDERITA OSTEOARTHRITIS SENDI LUTUT YANG DATANG KE POLIKLINIK BEDAH ORTHOPAEDI RS Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2010(2012-07-25) EKA PUTRI MEGAWATI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenOsteoarthritis sendi lutut merupakan penyakit yang terjadi pada kelompok usia lanjut. Osteoarthritis sendi lutut sering terjadi pada usia 30 tahun keatas. Seiring bertambahnya usia semakin meningkatkan terjadinya osteoarthritis sendi lutut. Meskipun penyebabnya masih belum jelas tetapi diketahui bahwa ada beberapa faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya osteoarthritis sendi lutut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor risiko pada penderita osteoarthritis sendi lutut seperti jenis kelamin, usia, status berat badan, riwayat pekerjaan, riwayat trauma lutut, dan riwayat olahraga berisiko pada subjek penelitian. Penelitian ini dilakukan kepada 33 penderita osteoarthritis sendi lutut yang datang ke Poliklinik Bedah Orthopaedi RS Dr. Hasan Sadikin Bandung selama periode Januari – Desember 2010. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif retrospektif. Informasi pasien diperoleh dari data rekam medis sedangkan untuk mengetahui informasi tinggi badan dan berat badan dengan cara melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan kepada pasien osteoarthritis sendi lutut. Hasil penelitian menunjukan perbandingan antara wanita dan pria yaitu 2:1. Distribusi usia penderita tidak merata dengan puncak pada golongan usia 55 - 64 tahun. Sebanyak 12 orang (36.36%) memiliki kategori gemuk Osteoarthritis of knee joint is a disease that often occurs towards the elderly people. Osteoarthritis of knee joint has often attacked on the age 30 years up. Getting more the age, getting more osteoarthritis of knee joint. Although the reason hasn’t yet clear but having known that there are some risk factor of osteoarthritis. The purpose of this study was to decribe the picture of risk factor such as gender, age, body weight status, history of occuption, history of injury, and history of high risk sports of the research subjects. This study was conducted towards 33 sufferers of knee osteoarthriitis coming to orthopedic surgery of RS Dr. Hasan Sadikin Bandung in the period of January to December 2010. The research method used is descriptive retrospective. Patient information is got from medical record, while the height and weight of body information are known by measuring high and weight of body to the patient osteoarthritis of knee joint. The result inidicated the ratio between female and male is 2:1. The distribution of age is not equal with the peak in 55 – 64 years of age group. As many 12 sufferes (36.36%) have obese category.Item THE EFFECT OF BROCCOLI IN PREVENTING INCREASE OF BLOOD GLUCOSE LEVEL AT 2-HOURS POSTPRANDIAL ON MICE(2012-07-25) ILLYASHA HAZRENY; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenIn patient with Diabetes Mellitus and pre-diabetes, the oral glucose tolerancetest usually shows an abnormal value. Thus, it is recommended that diabetic patientshould increase consumption of vegetables. Broccoli (Brassica oleracea var. italica)is one of the excellent sources of high soluble fibers and low glycemic index and loadwhich can help to improve and maintain the postprandial blood glucose level. Based on this, a laboratory experimental study was conducted to know theeffect of broccoli in preventing increase of blood glucose level at 2-hourspostprandial. About 28 healthy adult male Swiss-Webster mice were used, dividedinto 4 groups of seven. All groups received glucose 50% 0.5 mL orally with Group Ias control. Meanwhile, Group II, III and IV received 0.13 g, 0.26g and 0.52g mashedbroccoli respectively also given orally. The blood glucose level was measured beforeand after 2 hours giving glucose and mashed broccoli. The percentage increase of blood glucose level were analyzed and the resultshows that there are no significant difference between the control and experimentalgroups (p = 0.369). As a conclusion, there is no effect of broccoli in preventing increase of bloodglucose level at 2-hours postprandial on mice.Item NUTRITIONAL STATUS IN ELDERLY BASED ON BODY MASS INDEX(BMI), WAIST CIRCUMFERENCE AND SKIN FOLD TEST(SFT)(2012-07-25) MAISARA BINTI MAHADI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenIn Indonesia, the elderly population number is growing rapidly, following the increase in life expectancy from 67.8 years in the period of 2000 – 2005 to 73.6 years in the period of 2020 – 2025. Because of the rising number of geriatric patients and importance of care and cure for geriatric patients in the future, this research is carried out to know the distribution of nutritional status in elderly based on body mass index(BMI), waist circumference and skin fold test. A descriptive study have been conducted. The subjects are the 59 geriatric patients who satisfy inclusion and exclusion criteria of this study. This study was done at Geriatric Polyclinic, Internal Medicine Department of Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin, Bandung by measuring height and weight to get body mass index, waist circumference and triceps skin fold. A total of 59 subjects were collected. The distribution of underweight was 3.4% and overweight is 44.1%. The distribution of obesity I and obesity II was 6.8% and 3.4% respectively. The distribution of waist circumference above normal range was 81.4% with 13.6% for male and 67.8% for female. The distribution of triceps skin fold test above normal range was 5.1% with 1.7% for male and 3.4% for female. As a conclusion, this study showed distribution of nutritional status in elderly based on body mass index(BMI), waist circumference and skin fold test.Item PERBANDINGAN KOMPONEN FISIK PREDOMINAN PADA ANGGOTA KLUB BOLA BASKET SCORPIO SEBELUM DAN SESUDAH MENGIKUTI LATIHAN INTENSIF YANG DIPERSIAPKAN UNTUK MENGHADAPI LIGA BOLA BASKET ANTAR KLUB BERDASARKAN S(2012-07-27) AGUNG ARIWIBOWO PRAYETNO; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenKomponen fisik yang baik sangat pentingbagi atlet untuk mencapai suatu prestasi puncak. Olahraga seperti bola basket memerlukan komponen fisik seperti kekuatan otot, daya tahan otot, kelincahan, kelentukan dan daya ledak otot.Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui perbandingan kekuatan otot, daya tahan otot, kelincahan, kelentukan dan daya ledak otot sebelum dan sesudah melakukan latihan intensif pada anggota Klub Bola Basket Scorpio. Hasil sesudah latihan akan dibandingkan dengan standar kemampuan fisik KONI pusat. Subjek penelitian adalah atlet Klub Bola Basket Scorpio yang berjumlah 25 orang yang terdiri dari 10 orang pria dan 15 orang wanita. Penelitian menggunakan survey analitik. Analisis dengan menggunakan uji t-berpasangan untuk distribusi data normal dan uji wilcoxon untuk distribusi data tidak normal menunjukan terdapat perbedaan yang bermakna (p Pada anggota pria, nilai rata-rata sebelum dan sesudah melakukan latihan intensif untuk kekuatan otot tangan kiri adalah 18,05 dan 19,90; kekuatan otot tungkai 60,74 dan 73,20; dan nilai rata-rata daya ledak otot lengan adalah 219,70 dan 256,90 dan daya ledak otot tungkai 42,50 dan 45,20. Pada anggota wanita nilai rata-rata sebelum dan sesudah melakukan latihan intensif untuk kekuatan otot tangan kiri adalah 14,73 dan 16,93; kekuatan otot tungkai 47,33 dan 50,04; nilai rata-rata daya tahan otot perut adalah 30,33 dan 35,53; nilai rata-rata kelincahan adalah 23,53 dan 25,40; dan nilai rata-rata daya ledak otot lengan adalah 190,67 dan 213,20 dan daya ledak otot tungkai 39,93 dan 43,67. Dari hasil kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil latihan intensif yang dilakukan anggota Klub Bola Basket Scorpio belum menunjukan peningkatan bermakna di semua komponen fisik dan berada di bawah standar kemampuan fisik KONI pusat. A good physical component is very importantfor athletes to perform a peak performance. Sport activities such as basketball needs physical component such as muscle strength, muscle endurance, agility, flexibility and explosive muscle power. A research has been done to find out comparison between power, muscle endurance, agility, flexibility and explosive muscle power in member of Scorpio Basketball Club, before and after intensive training. The result after training were compared with physical quality standard of KONI. The research subjectsare all Scorpio basketball Club member that consist of 25 people, which consists of 10 male member and 15 male member. This research used analytical survey method. Statistical analysis using paired t-test for normal data distribution and Wilcoxon for abnormal data distribution only show significance (p The means value in male member before and after intensive training for left hand muscle strength 18,05 and 19,90; leg muscle strength are 60,74 and 73,20; and means value for arm explosive muscle power are 219,70 and 256,90 and leg explosive muscle power are 42,50 and 45,20. The means value in female member before and after intensive training for left hand muscle stength 14,73 and 16,93; leg muscle strength are 47,33 and 50,04; means value for abdominal muscle endurance are 30,33 and 35,53; means value for agility are 23,53 and 25,40; and means value for arm explosive muscle power are 190,67 and 213,20 and leg explosive muscle power are 39,93 and 43,67. From this research result, we can conclude the intensive training that has been done by the member of Scorpio Basketball Club hasn’t shown significance result in every physical component and below physical standard of KONI.Item THE INTEREST OR HINDRANCE OF MALAYSIAN KPBI STUDENTS TOWARDS THE MAGANG PROGRAM(2012-07-27) MOGANASIVAN; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenMagang is a program conducted as phase II of the clinical program in Universitas Padjadjaran.KPBI (Kelas Pengantar Bahasa Inggris) students’ refers to international students who study in English medium class of the Medical education program. This research is to study about interest or hindrance that KPBI students have towards Magang. The descriptive study method is used to conduct this research. The study requires opinions from KPBI students, hence, a questionnaire was prepared to trigger several opinion and answers from them to help fulfill the main objectives of this research. Besides that, the questionnaire was also used to find out how well versed are the KPBI students about the Magang program. The results show that only a few of the KPBI students are completely sure of the program whereas some are unaware of the existence of such program because a lack of proper source of formal information on Magang. The study also revealed that the majority of respondents, regardless of whether they have completed or yet to be part of the program, showed a disinterest or hindrance towards the program due to several factors, among others, lodging as well as feeling it is a waste of time and money. Conclusion of this research is that Magang is only understood completely by 26.06% of the KPBI students and only 29.61% of students from batch 2005 – 2007 are interested to follow Magang. Therefore, it is recommended to give the students more formal exposure on Magang or consider revamping or discontinuing the program.Magang adalah program yang dilakukan pada tahap II program klinis di Universitas Padjadjaran. KPBI(Kelas Pengantar Bahasa Inggris) siswa mengacu pada para siswa internasional yang belajar di program pendidikan kedokteran. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari minat atau kendala yang mahasiswa KPBI memiliki terhadap program Magang. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk melakukan pada penelitian ini. Studi ini memerlukan pendapat dan jawaban jujur dari mahasiswa KPBI. Oleh karena itu, kuesioner disiapkan untuk menggali beberapa pendapat dan jawaban dari mereka supaya tujuan utama dari penelitian ini tercapai. Selain itu, kuesioner juga digunakan sebagai alat untuk mengetahui bagaimana pengalaman bagi mahasiswa KPBI tentang program Magang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya segelintir mahasiswa KPBI yang benar-benar yakin mengenai program ini dan hanya segelintir yang tahu mengenai program Magang ini. Hal ini karena ada kurangnya sumber informasi resmi yang tepat pada program. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa mayoritas responden kuesioner, tidak kira samada udah selesai mahupun belum mengikuti Magang, menunjukkan ketidak tertarikan atau hambatan terhadap program disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain, penginapan serta perasaan bahwa itu adalah membuang-buang waktu dan uang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa program Magang hanya dipahami sepenuhnya oleh 26.06% mahasiswa KPBI dan hanya 29.61% siswa dari angkatan 2005-2007 tertarik untuk mengikuti program ini. Oleh karena itu, dianjurkan untuk memberikan eksposur yang lebih formal untuk para siswa pada magang atau mempertimbangkan pembenahan atau menghentikan programItem EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN SUKUN (Artocarpus altilis) PADA TIKUS YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA (CCl4) DENGAN INDIKATOR KADAR SGPT(2012-07-31) MARDHIYAH BT RUSDI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenHati adalah organ yang sering terpapar oleh substansi toksik maupun produk metabolismnya seperti radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan membran sel hati sehingga mengakibatkan peningkatan kadar enzim hati seperti SGPT di dalam darah.Kerusakan hati dapat dihambat dengan pelbagai zat yang bersifat hepatoprotektor seperti antioksidan yang mudah didapat dari sumber alam seperti daun sukun (Artocarpus altilis).Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah infusa daun sukun mempunyai efek hepatoprotektif dengan menghambat kenaikan kadar SGPT pada tikus yang diinduksi CCl4. Penelitian eksperimental laboratorik dengan rancangan acak lengkap terhadap 15 ekor tikus jantan galur Wistar yang dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok I (kontrol negatif) hanya mendapat minum dan makanan standar, kelompok II (kontrol positif) yang diinduksi 8 ml/kgBB CCl4 intraperitoneal pada hari ke-6, dan kelompok III (perlakuan) mendapat infusa daun sukun 4,75% melalui gastric tube selama 6 hari dan diinduksi 8 ml/kgBB CCl4 intraperitoneal pada hari ke-6. Pada hari ke-9 dilakukan pengukuran kadar SGPT pada semua kelompok. Hasilnya dianalisis dengan uji ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Dunnet T3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapatperbedaan bermakna (p 0,05) antara rata-rata kadar SGPT padakelompok I dan III. Kesimpulan penelitian ini adalah infusa daun sukun mempunyai efek hepatoprotektifdengan menghambat kenaikan kadar SGPTtikus yang diinduksi CCl4.Liver is an organ that often exposed to toxic substances or its metabolism products like free radicals that can cause liver cell membrane damage resulting in elevated level of liver enzymes such asSGPT in the blood.Liver damagecan bepreventedbyvarioussubstances whicharehepatoprotectorsuch asantioxidantsare easy to getfromnaturalsourceslike leaves ofbreadfruit(Artocarpus altilis). The aim of this study is to determine whether the infusion of breadfruit leaves have the hepatoprotective effect byprevents the increase of SPGT level in the ratinduced with CCl4. A laboratory experimental study with randomized complete design has been conducted on 15 male Wistar rats whichdivided into 3 groups. Group I (negative control) only receive water and standard food, group II (positive control) were induced by 8 ml/kgBW CCl4 intraperitoneally on 6th day, and group III (treatment) were given 4.75% breadfruit leaves infusion through gastric tube for 6 days and were induced by 8 ml/kgBW CCl4 intraperitoneally on 6th day. On 9th day SPGT level measurement was done for all groups. The results were analyzed using ANOVA test and Dunnet T3 test subsequently. The results showed that there were significant differences (p of SGPTin group II with group I and III. Meanwhile, there were no significant differences (p> 0.05) between average levels of SGPT in group I and III. The conclusion of this research is breadfruit leaves infusion have hepatoprotective effect by prevents the increase of SPGT level in the ratinduced with CCl4.